Bayi baru lahir normaladalah Bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan berat badan 2500-4000 gram.
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi pada jam pertama setelah kelahiran dilanjut sampai 24 jam setelah kelahiran
Bayi baru lahir dapat dibagi menjadi dua
1. Bayi normal (sehat)
2. Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfiksia dan pendarahan
Pada umumnya, kelahiran bayi normal cukup ditolong oleh bidan dengan tangung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi, pada kelahiran abnormal, yang memerlukan pertolongan spesialis, bayi baru lahir diurus oleh bidan dan, bila dirumah sakit yang dilengkapi dengan unit kesehatan bayi, hendaknya ditangani oleh dokter anak.
Alat-alat untuk perawatan bayi baru lahir
1. pengisap lendir (mukus ekstraktor aspirator)
2. tabung oksigen beserta alatnya untuk membantu pernapasan bayi
3. alat resusikasi untuk pernapasan.
4. obat-obatan: Glukosa 40%, larutan Gikarboras natrikus 7,5%, ralorfin sebagai antidotum morfin dan petidin.
5. alat pemotong, pengikat, dan antiseptik tali pusat
6. tanda pengenal bayi (identifikasi) yang sama dengan ibu.
7. tempat tidur bayi dan inkubator bayi.
8. stop-watch dan termometer
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi di lahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan penangulangan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil perlu diprioritaskan.
Seperti gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antar kehamilan, dan buruknya higiene. Disamping itu perlu dilakukan pula pembinaan kesehatan pranatal yang memadai dan penanggulangan faktor-faktor yang menyebabkan kematian perinatal yang meliputi: pendarahan, hipertensi, infeksi, kelahiran preterm/bayi berat lahir rendah, asfiksia, hipotermi.
Penelitian telah menunjukkan bahawa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupannya. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak.
Akibat selanjutnya adalah pendarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh mengeras, dan keterlambatan tumbuh kembang. Contoh lain misalnya, kurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan lambung kedalam paru-paru yang mengakibatkan kesulitan pernapasan, kekurangan zat asam, dan apabila hal ini berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan pendarahan otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Tak kurang penting adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu pemotongan tali pusat melalui mata, melalui telinga pada waktu persalinan atau pada waktu memandikan/membersihkan bayi dengan bahan, atau cairan atau alat yang kurang bersih.
Perubahan fisiologi bayi setelah lahir
a. Gangguan metabolisme karbohidrat
Oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 66mg/100ml akan menurun 50 mg/100ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir. Energi yang dibutuhkan neonatus pada jam –jam pertama adalah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah mencapai 120 mg/100ml. Bila oleh suatu hal kadar perubahan glukosa menjadi meningkat dengan adanya gangguan pada metabolisme asam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan maka kemungkinan bayi akan menderita hipoglikemia.
b. Pengaturan suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress dengan perubahan perubahan lingkungan. Pada saat meninggalkan lingkungan rahim ibu yang kemudian bayi masuk kedalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan bayi, pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu yang tanpa mekanisme menggigilkan, usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigilkan ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat yang memproduksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat diseluruh tubuh, dan mereka dapat meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Guna membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa untuk mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir. Cadangan lemak ini akan habis dalam waktu singkat, dengan adanya stress dingin, semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat bayi.
c. Perubahan sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30” sesudah kelahiran. Pernapasan timbul sebagai akibat aktifitas normal susunan jarak pusat dan periker yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainya, seperti termoreseptor karotid yang sangat peka terhadap kekurangan O2, rangsangan hipoksemia sentuhan dan perubahan suhu didalam uterus dan diluar sentuhan dan perubahan suhu didalam uterus dan diluar uterus. Semua ini yang menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot-otot pernapasan lainya.
d. Perubahan sistem sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru, tekanan O2 di dalam alveoli meningkat sebaliknya, tekanan karbondioksida turun. Hal-hal ini tersebut mengakibatkan turunya resistensi pembuluh darah paru, sehingga aliran darah ke alat tersebut meningkat. Ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan alveolus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferius dan koramen ovale ke atrium kiri tertentu. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dan paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi dari pada tekanan diatrium kanan. Sehingga foramen ovale menutup. Sirkulasi bayi berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan.
e. Perubahan sistem Gastrointestinal
sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan, refleks gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk sejak lahir. Kemampuan Bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esefagus bawah lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan gumoh. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas, kurang dari 30cc untuk seorang bayi cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya Bayi baru lahir
f. Perubahan sistem kekebalan tubuh
sistem imunitas Bayi baru lahir masih belum matang sehingga menyebabkan rentan terhadap infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberi kekebalan alami maupun yang didapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah / meminimalkan infeksi. Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu Bayi baru lahir membunuh mikroorganisme asing, tetapi pada Bayi baru lahir sel-sel darah ini masih belum matang, artinya Bayi Baru Lahir belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien. Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. Bayi Baru Lahir dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum bisa dilakukan sampai awal kehidupan anak, salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh karena adanya defisiensi kekebalan alami dan didapat ini. Bayi Baru Lahir sangat rentan terhadap infeksi, reaksi Bayi Baru Lahir terhadap infeksi masih lemah dan tidak memadai. oleh karena itu pencegahan terhadap mikroba sangat penting seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama colostrum.
Keadaan bayi baru lahir normal
1. Pada waktu bayi lahir aktif
2. Bunyi jantung menit pertama 180 x / menit, turun 30 menit berikutnya 120-140 x / menit
3. Pernapasan cepat menit I 80 x / menit, disertai dengan pernafasan cuping hidung, retraksi suprastenal dan interkostal, serta rintihan hanya berlangsung 10-15 menit.
4. Kelanjutan keaktifan yang berlebihan ialah menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit.
5. Pada saat bayi bangun menjadi mudah terangsang, dengan frekuensi jantung meningkat dan perubahan warna dan kadang keluarnya lendir dari mulut.
6. Setelah masa ini dilampaui, keadaan bayi mulai stabil, daya hisap serta reflek mulai teratur.
Ciri – ciri bayi normal
a. Berat badan 2500 – 4000 gr
b. Panjang badan 48 – 52 cm
c. Lingkar dada 30 -38 cm
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit I ± 180 x/menit, kemudian turun 120 -140 x/menit.
f. Pernafasan pada menit I 80 x / menit, kemudian turun 40-60 x /menit
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup tebentuk dan diliputi vernitas kaseosa.
h. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala telah sempurna
i. Kuku agak panjang dan lemas.
j. Genetalia ♀, labya mayora sudah,menutupi labya minora
Genetalia ♂, testis sudah turun.
k. reflek hisap dan menelan baik
l. reflek moro baik, graft reflek baik
m. eliminasi baik urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan
Pertolongan pada waktu bayi lahir
o mulai pembersihan lendir pada saat kepala keluar dari pembersihan mulut, hidung, dan mata kapas atau kasa steril
o jam lahir dicatat dengan stop-watch.
o Lendir diisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki dalam posisi sedikit ekstensi, supay lendir mudah keluar.
o Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi antiseptik kemudian dijepit dengan klem jepit plastik atau diikat dengan pita atau benang tali pusat.
o Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis kuat, bernapas, serta menggerakkan angan dan kakinya, kulit akan berwarna kemerahan.
o Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air hangat kuku dari lumuran darah, air ketuban, mekonium, dan verniks kaseosa. Ada pula yang membersihkanya dengan minyak kelapa/ zaitun.
o Jangan lupa menilai bayi dengan nilai apbar.
o Bayi ditimbang berat badanya dan diukur panjang badan lahirnya kemudian dicatat dalam status.
o Perawatan mata bayi: mata bayi dibersihkan , kemudian diberikan obat untuk mencegah gonortoe:
· Metode crede: dengan tetesan nitras argenti 1-2 % sebanyak 2 tetes pada masing-masing mata.
· Penisilin salep / garamycin salep mata.
o Diperiksa juga aras, genetalia eksterra, dan jenis kelamin pada bayi. Pada bayi laki-laki, periksa apakah ada kimosis dan apakah descensus festikulorum telah lengkap. Di beberapa negara barat, pada bayi laki-laki segera dilakukan sirkumsisi, apalagi jika terdapat kimosis.
o Bayi akhirnya diperlihatkan kepada ibu, ayah, dan keluarga yang mendampingi.
Tabel nilai apgar
skor
|
0
|
1
|
2
|
Angka
|
A: warna kulit
P: frekuensi jantung
G: reaksi rangsang
A: tonus otot
R: nafas
|
Pucat
Tidak ada
Tidak ada
Lumpuh
Tidak ada
|
Badan merah, ekstremitas biru
Di bawah 100
Sedikit gerakan mimic
Ekstremitas dalam fleksi sedikit
Lemak,≠ teratur
|
Seluruh tubuh kemerah-merahan
Diatas 100
Menangis, batuk / bersin
Gerakan aktif
Menangis kuat
| |
jumlah
|
…….
|
Klasifikasi klinik:
• Nilai 7-10 : bayi normal
• Nilai 4-6 : bayi asfiksi ringan
• Nilai 0-3 a; bayi asfiksi berat
Lima hal yang menjadi parameter penilaian kondisi bayi baru lahir di beri skor 0 -2 , dimana 2 adalah skor tertinggi :
- Aktivitas otot
- Denyut jantung
- Ekspresi / mimic
- Tampilan (warna kulit)
- Pernafasan (frekuensi nafas dan usaha bernafas)
Penanganan bayi baru lahir
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir, ialah:
- membersihkan jalan nafas
- memotong dan merawat tali pusat
- mempertahankan suhu tubuh bayi
- identifikai
- pencegahan infeksi
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan krisis, dan dokter memberi instruksi khusus.
a. Membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sbb:
• letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
• Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
• Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
• Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya bayi bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru
• alat pengisap lendir mulut (delee) atau alat pengisapnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus telah siap di tempat.
• Segera lakukan usaha mengisap mulut dan hidung.
• Petugas harus memantau dan mencatat usaha nafas yang pertama
• Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
Bantuan untuk memulai pernafasan mungkin diperlakukan untuk mewujudkan ventilasi yang adekuat
• dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit bayi tidak bernafas
b. Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril, apabila masih terjadi pendarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % / povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah/kotor.
Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik, untuk mencegah terjadinya pendarahan. Membungkus ujung potongan tali pusat adalah kerja tambahan.
• Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siap tersedia di ambulans, dikamar bersalin, ruang penerima bayi dan ruang perawatan bayi.
• Gunting steril juga siap
• Pantau kemungkinan terjadinya pendarahan dari tali pusat.
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu bayi lahiri, bayi belum mampu mengatur tetap suhu nbadanya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat.
d. Memberi vitamin K
Kejadian pendarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25-0,5%. Untuk mencegah terjadinya pendarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin k peroral 1mg / hr selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin k parenteral dengan dosis 0,5-1mg IM
e. Memberi obat tetes / salep mata
Di beberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neunotorum. Didaerah dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahir perlu di beri salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata erittomosin 0,5 % atau tetrosiklin 1 % dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (PMS).
• Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesei dengan perawatan tali pusat, dan harus dicatat di dalam status termasuk obat apa yang digunakan.
• Yang lazim di pakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir
f. Peralatan untuk perawatan mata harus siap diruang penerimaan / persalinan, ruang rawat bayi, termasuk:
• alat tetes mata
• gelas obat kecil steril dan kapas.
g. Perubahan warna dari cairan penetes berarti telah terjadi perubahan kimia, sehingga tak dapat dipakai lagi.
• Petugas hendaknya secara rutin meneliti terjadinya perubahan warna padacairan obat yang dipakai / adanya kristal yang timbul yang mungkin terjadi apabila suhu ruangan melebihi 34°C
h. Identifikasi bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinanya mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
• Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia ditempat penerimaan px, dikamar bersalin, dan diruang rawat bayi.
• Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melikal, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.
• Pada alat / gelang identifikasi harus tercantum:
- nama (bayi, nyonya)
- tanggal lahir
- nomor bayi
- jenis kelamin
- unit
- nama lengkap ibu
• disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.
Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak dicatatan yang tidak mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang berpengalaman menerapkan cara ini, dan dibuat dalam catatn bayi. Bantalan sidik kaki harus disimpan dalam ruangan bersuhu kamar.
Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.
i. Pemantauan bayi baru lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
• Dua jam pertama sesudah lahir
- Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi:
- kemampuan mengisap kuat atau lemah.
- Bayi tampak aktif atai lunglai.
- Bayi kemerahan atau biru.
• Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya.
- Penolong persalinan melakukan tindak lanjut, spt:
- bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan.
- Gangguan pernafasan.
- Hipotermia
- Infeksi
- Cacat bawaan dan trauma lahir.
- Pemantauan tanda-tanda vital
• Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak
• Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerak pernafasan 30-50 x /mnt.
• Nadi dapat dipantau disemua titik-titik nadi perifer
• Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
Mencatat hasil pantauan merupakan salah satu cara kerjasama seluruh tim dalam membuat program perawatan, pencegahanlebih bermanfaat daripada pengobatan.
Periode yang terjadi pada bayi baru lahir
Di saat bayi baru lahir itu mempunyai 2 periode yaitu :
1. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran.
2. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
Masa – masa yang terjadi pada bayi baru lahir
a. Masa bayi merupakan periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan. Masa ini hanya dimulai dari kelahiran sampai tali pusar lepas dari pusarnya
b. Masa bayi merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. Masa dimana suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar.
c. Masa bayi merupakan masa terhentinya perkembangan. Ketika periode pranatal sedang berkembang tiba-tiba terhenti pada kelahiran.
d. Masa bayi merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya. Perkembangan individu di masa depan akan tampak pada waktu dilahirkan .
e. Masa bayi merupakan periode yang berbahaya. Masa ini berbahaya karena sulitnya menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru.
Indikasi yang sering terjadi pada bayi jika bayi mengalami kesulitan kehidupan setelah kelahiran
a. Berkurangnya berat badan
b. Perilaku yang tidak teratur
c. kematian pada bayi
Bahaya pada bayi
a. Bahaya fisik, seperti lingkungan pranatal yang tidak baik, persalinan yang sulit dan ruwet, kelahiran kembar, postmatur, premature dan kematian bayi
b. Bahaya psikologis, seperti kepercayaan tradisional mengenai kelahiran, ketidakberdayaan, individualitas bayi, terhentinya perkembangan bayi, kurangnya rangsanagn,kemurungan orang tua baru, dan sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti.
Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal
a. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya.
b. jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal.
c. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.
d. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut premature, sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%
e. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya itu akan mendorong penyesuaian yang baik.
f. Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua rangsangan yang diberikan dan ketiga kepercayaan orang tua.
No comments:
Post a Comment