Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Friday, January 29, 2016

Menstimulasi Anak Berbicara.

Cara Menstimulasi Anak Berbicara:

1. Banyaklah Berbicara Kepada Anak
Katakan setiap hal kepada anak, hal apapun mulai dari ketika bangun pagi saat si kecil baru membuka matanya, kemudian saat dikecil akan mandi, menonton Tv, ceritakan dan berikan gambaran apa yang ditonton, bicarakan mengenai hal apapun yang anda lalui bersamanya, mereka akan mulai mengikuti dan merespon setiap percakapan yang kita buat.

2. Berikan Kesempatan Anak  Merespon
Ciptakan perbincangan mengenai hal apapun  & berikan kesempatan padanya merespon apa yang anda katakan, mengungkapkan apa yang ingin ia katakan, melihat usahanya mengatakan sesuatu dalam bentuk ocehan, selalu beri stimulasi berulang-ulang.

3. Bernyanyi
Suara musik dan runtuyan nada yang indah, menstimulasi anak berbicara, bernyanyi untuk memperkenalkan berbagai variasi suara pada anak-anak, sangat menyenangkan, anda bisa bernyanyi-nyanyi setiap pagi atau ketika memandikan si kecil. Disadari atau tidak lagu-lagu yang anda nyanyikan akan mulai direkam oleh sikecil dan lambat laun mereka akan mulai meniru untuk mengeluarkan suara.

4. Pengulangan
Semakin sering mendengar banyak kata yang terus-menerus diulangi maka akan membuat kemungkinan anak untuk meniru lebih besar, seringlah mengulang kata-kata yang anda ucapkan. Dengan demikian anak-anak akan mulai menyerap perkataan yang anda sebutkan dan mulai meniru perkataan tersbeut.

5. Berikan Anak Pujian
Ketika anak berhasil menyebutkan sebuah kosa kata dari mulutnya. Meskipun itu hanya kosa kata yang sederhana seperti menyebutkan 'ba', maka berikanlah ia sebuah pujian, agar merasa dihargai dan ingin berusaha untuk mengeluarkan kosa kata lain.


Monday, January 25, 2016

Penyebab anak hiperaktif


Anak laki-laki umumnya sering menunjukkan sikap-sikap atau perilaku-perilaku yang kita anggap sulit seperti : gembira yang berlebihan dan kadang-kadang melakukan kegiatan fisik yang agresif, menentang, menolak otoritas.

 Tindakan anak berlebihan dipengaruhi oleh:
1. Temperamen
2. Karakteristik biologis
3. Pola asuh
4. Stres keluarga
5. Pengaruh dari luar keluarga/lingkungan

1. Temperamen
Kepribadian dipengaruhi oleh faktor biologis, dengan kecenderungan perilaku tertentu, memiliki pasang surut, tergantung kondisi yang dihadapi akan tetapi memang sifat dasar saja tidak bisa dijadikan sandaran akan alasan seorang anak bertindak dengan cara tertentu.

2. Karakter biologis
Kondisi biologis yang berhubungan dengan karakteristik juga mempengaruhi cara bersifat. Ini meliputi faktor : fisik, emosional serta perkembangan kesehatan dan medis.

  • Terkait fisik: penampilan, koordinasi, kekuatan, tingkat energi dan tingkat kecerdasan anak.
  • Terkait emosi: sensitivitas emosi bawaan mempengaruhi respons  terhadap situasi
  • Terkait perkembangan di mana fase perkembangan inilah yang memiliki dampak yang penting dalam sikap seorang anak yang sulit dikendalikan. 18 bulan s/d 3 tahun adalah masa mengembangkan otonomi secara sehat, untuk menyeimbangkan kemandirian dengan ketergantungan pada orang tua yang memberinya kasih sayang. Sikap yang sulit dikendalikan pada usia ini termasuk sifat menentang dan kemauan keras yang berlebihan serta menuntut orang tua untuk memberikan keseimbangan yang tepat. Jika orang tua terlalu sering mengalah pada tuntutan anak, anak bisa menjadi terlalu mandiri. Namun jika orang tua mencoba meredam sikap tersebut dengan cara keras, anak bisa jadi akan sangat bergantung pada orang tua.
  • Terkait kesehatan medis adalah kesehatan fisik memiliki dampak penting bagi kesehatan sosial dan emosional. Anak-anak yang mengalami masalah kesehatan kronis bisa beresiko menjadi anak yang sulit dikendalikan. Bukan cuma karena temperamen alaminya, melainkan juga cara-cara anggota keluarga memperlakukannya.
3. Pola Asuh
Cara orang tua mengajari anak 4 cara, :
  1. Memberi contoh, ini adalah cara yang utama untuk mengajai anak-anak, mereka mudah menyerap apa yang kita lakukan dibandingkan dengan apa yang kita katakan.
  2. Respons positif, dengan  mengenai sikap mereka. Jika kita mengatakan kepada anak betapa kita menghargai mereka karena telah menuruti nasehat kita, maka mereka akan mengulangi sikap tersebut. Namun jika umumnya kita larang dengan menggunakan kata “jangan” justru semakin membuat anak ingin mengulangi lagi atau mencoba melakukan hal yang justru dilarang. 
  3. Tidak ada respons yaitu, dengan cara mengabaikan sikap anak yang cenderung tidak baik. Misalnya, dengan menyembunyikan respons. 
  4. Hukuman (Cara terakhir) dg secara aktif memberikan respons negatif terhadap suatu sikap, hukuman terlalu keras  menyebabkan sikap negatif anak semakin menjadi-jadi. sebaiknya relatif ringan secara konsisten, seperti menghilangkan hak istimewa atau melarang kegiatan yang sedang dilakukan.
4. Stress Keluarga
Terkadang anak-anak menunjukkan sikap negatif karena anak melihat orang tua mereka berselisih pendapat di depan mereka, orang tua tidak sepakat mengenai sikap-sikap mana yang perlu didisiplinkan.

5. Pengaruh dari luar/lingkungan
Teman sebaya berpengaruh  penting, sikap negatif teman mudah ditiru shg orang tua harus mengatur kapan, di mana dan berapa lama anak dapat menghabiskan waktunya bermain dengan teman yang bermasalah tersebut.perhatikan faktor lingkungan, pengaruh dari media terutama yang bersifat visual.


Sunday, January 24, 2016

Cara mengelola perilaku anak yang super aktif

Anak yang super aktif cirinya tidak bisa diam seringkali melompat-lompat, jangan khawatir, umumnya setiap anak yang berusia 2-3 tahun memiliki kebiasaan seperti ini akan tetapi apabila melebihi rentan waktu tersebut maka dapat dikarenakan pola asuh orang tua.


Cara mengelola perilaku anak yang super aktif:

  1. Memberikan kasih sayang lebih dengan perilaku sederhana saat bad mood agar tenang sekaligus mengajarkannya mencintai dengan cara yang menyenangkan pada keluarga.
  2. Beri kegiatan seru dengan kegiatan kreatif, seperti menari, mengikuti tingkah tokoh-tokoh favoritnya, mengenal hewan dan tumbuhan.
  3. Awasi tetapi tidak membatasi, menjaganya terhindari dari benda berbahaya
  4. Dengarkan mereka, dengan bercerita, berikan waktu untuknya bercerita. Hindari memarahi anak, selain akan mengganggu psikologi anak. Memarahi anak yang aktif tidak akan membuatnya terkendali.
  5. Temukan kegiatan yang disukainya/bakat sepeerti mengikuti kelas khusus berenang, berkebun atau bermain dengan hewan peliharaan, beri pengarahan dan pengetahuan baru padanya

Pola asuh yang optimal dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga  tumbuh-kembang optimal pula, mengajarkan anak tanpa membuatnya terpaksa, lakukan berulang-ulang membuatnya bersabar dan memberikan kasih sayang yang cukup pada anak sangat penting dalam perkembangan secara psikis, meluangkan waktu dengan anak membuatnya tenang, mendapatkan perlindungan mengenal lingkungan yang membuatnya nyaman.




Wednesday, January 20, 2016

Kemampuan anak 1-2 tahun


Bayi terlahir dengan kemampuan membentuk ingatan bawah sadar (implisit), sedangkan kemampuan membentuk ingatan yang disadari (ekspilisit) akan terbentuk ketika anak berumur 2 tahun yang terikat pada perkembangan bahasa.

Kemampuan anak 1-2 tahun
• Meniru tingkah laku orang dewasa disekitarnya
• Memahami kata-kata dan ide dengan lebih baik
• Melakukan eksperimen dengan benda-benda di sekitarnya
• Mengenali kepemilikan barang
• Mampu menunjukkan serta menyebutkan nama-nama benda dan gambar.
  Umur 15 – 16 bulan anak senang mempelajari bagian-bagian tubuh, benda, objek, dan warna.
• Mengucapkan beberapa kata bersamaan.
  Umur 1 tahun bisa mengucapkan 3 kata selain “dada” dan “mama”.
  Umur 13 – 14 bulan mulai mengoceh lebih banyak dan bisa mengucapka 6+ kata.
  Umur 15 – 16 bulan bisa menggunakan 2 kata dalam kalimat dan bertanya “apa itu?”.
  Umur 17 – 19 bulan menguasai 20+ kata.
Anak yang sering diajak bicara dan dibacakan cerita akan menguasai sekitar 200 kata di umur 2 tahun.
• Umur 1 tahun belajar minum dengan cangkir.
  Umur 13 – 14 bulan sudah bisa lebih baik saat minum dengan cangkir, lebih sedikit tumpah (anak disapih dari dot).
• Mulai bisa makan sendiri. Umur 13 – 14 bulan bisa mulai menggunakan sendok sendiri dengan lebih baik.
• Mengikuti perintah sederhana dan membantu menyelesaikan tugas sederhana (umur 17 – 19 bulan)
• Mencorat-coret saat diberikan krayon atau pensil
• Menikmati saat dibacakan kisah dongeng atau diajak bernyanyi lagu sederhana
• Umur 15 – 16 bulan belajar melepas baju sendiri. Umur 20 – 23 bulan belajar memakai baju sendiri.
• Umur 13 – 14 bulan bisa menumpuk 2 balok. Umur 15 – 16 bulan bisa menumpuk 4 balok.
  Umur 20 – 23 bulan bisa menumpuk 8 kotak.
• Umur 1 tahun bisa melakukan gerakan membungkuk dan kembali tegak.
• Umur 1 tahun bisa berdiri sendiri dengan lebih baik dan berjalan rambatan di mebel atau benda sekitarnya. Umur 13 – 14 bulan sudah bisa berjalan mundur. Umur 17 – 18 bulan bisa melangkah naik tangga. Umur 20 – 23 bulan sudah bisa melompat di satu tempat.
• Membangun relasi berteman dengan anak lain
• Mulai bisa dan suka bermain peran
• Umur 17 – 19 bulan bisa main lempar bola dan menyodorkan mainan ke tangan orang dewasa untuk minta tolong saat tidak bisa memainkannya. Umur 20 – 23 bulan bisa menendang bola ke depan.
• Menyelesaikan masalah
• Menunjukkan kebanggaan saat berhasil melakukan sesuatu
• Lindungi bayi dari bahaya fisik.
• Anak sedang memantapkan ketrampilan berjalan. Ajari anak untuk berjalan dengan sabar dan telaten. Jangan paksa anak untuk belajar berjalan saat dia menolaknya.
• Anak sedang belajar mengekspresikan emosi. Saat anak memukul, mencakar, menggigit atau nangis mengamuk sebaiknya orang tua dan pengasuh tetap sabar. Jangan memukul, mencubit atau melakukan tindakan yang akan melukai anak. Nasehati anak dengan kalimat sederhana yang mudah dipahami.
• Anak mulai mengerti tentang kepemilikan barang. Ajarkan tentang pentingnya “saya” dan “kepemilikan” sebelum anak belajar tentang “dia” dan “punya orang lain”.
• Ajarkan anak untuk tidak menyakiti orang lain dan untuk berbagi dengan sabar, namun jangan permalukan anak. Latih anak untuk berempati terhadap sesama.
• Sering bacakan anak buku cerita dan ajak anak bermain permainan anak-anak. Biarkan anak menunjuk-nunjuk gambar dan membuat suara-suara. Bantu ajarkan anak membuka halaman buku.

Story telling
• Ajarkan anak benda-benda berbahaya dengan bahasa yang mudah dia mengerti. Tunjukkan warna, benda dan ukuran (balon merah, sendok besar, mangkok kecil).
• Pilihan mainan: balok susun, kotak pasir, mainan yang bisa dinaiki, mainan yang bisa ditarik, bola, mainan dengan bunyi musik, boneka, dll.
• Ajak anak bicara seperti biasa, jangan ikut menggunakan bahasa bayi (cadel, salah ucap)
• Berikan imunisasi yang diperlukan anak dengan jadwal yang tertib
• Ajak anak untuk makan, jangan paksa anak untuk makan
• Buat aturan sederhana dan buat batasan yang memungkinkan dipenuhi anak. Anak sedang belajar tentang disiplin dan peraturan sehingga terkadang dia melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Jangan hanya sekedar bilang: “Jangan!” , namun jelaskan juga alasannya.
• Puji anak atas prestasinya, hibur anak saat kecewa, berikan perlindungan yang dia perlukan saat ketakutan dan konsisten memberikan curahan cinta dan kasih sayang setiap hari
• Berikan anak pilihan sehingga anak bisa memahami dan mengekspresikan keinginannya. Jangan bilang “Tidak” terlalu sering. Jangan paksa anak untuk melakukan pilihan orang tua. Abaikan penolakan anak jika dia belum mampu memilih.

Sunday, January 3, 2016

Yang perlu diketahui bila Anak Anda Muntah


Muntah adalah gejala bukan penyakit,berupa keluarnya isi lambung & usus melalui mulut dengan paksa/ kekuatan.
Muntah refleks protektif tubuh melawan toksin, usaha mengeluarkan racun, mengurangi tekanan karna sumbatan/pembesaran organ yang menyebabkan penekanan saluran pencernaan. 3 fasemuntah:mual, retching/manuver awal untuk muntah, & regurgitasi/pengeluaran isi lambung, usus ke mulut.
Muntah terjadi melalui mekanisme kompleks, dikontrol pusat muntah di susunan saraf pusat otak. Rangsangan pusat muntah dilanjutkan ke diafragma/sekat antara dada, perut, otot-otot lambung, ypenyebab penurunan diafragma & kontriksi / pengerutan otot lambung, lalu peningkatan tekanan di dalam perut/ lambung shg keluar isi lambung sampai ke mulut. Kondisi yang merangsang pusat muntah:gangguan di saluran pencernaan baik infeksi termasuk gastroenteritis karena rotavirus dan non infeksi seperti obstruksi saluran pencernaan, toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.

15 Penyebab Muntah
1. Infeksi virus dan gastroentritis akut oleh virus/rotavirus. Gejala demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut, selama 3-7 hari,kehilangan nafsu makan, dehidrasi.
2. Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna.
3. Stenosis pilorus: penyempitan ujung lubang tepat makanan keluar menuju ke usus halus,menyebabkan "muntah proyektil" sangat kuat/ indikasi operasi mendesak.
4. Obstruksi usus (sumbatan pada saluran cerna)
5. Terlalu banyak makan
6. Peritonitis (radang pada selaput perut yang membungkus seluruh organ perut dan membatasi rongga perut)
7. Ileus (berhentinya untuk sementara kontraksi normal dinding usus)
8. Kolesistitis (peradangan pada kandung empedu), pankreatitis (peradangan pada pankreas), usus buntu, hepatitis (peradangan pada hati)
9. Keracunan makanan
10. Sistem sensorik dan otak: gerakan, motion sickness/ overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), dan penyakit ménière (kelainan yang memengaruhi bagian dalam telinga). Penyebab di otak di antaranya, gegar otak, perdarahan otak, migrain, tumor otak, menyebabkan kerusakan kemoreseptor & intrakranial jinak hipertensi dan hidrosefalus.
11. Gangguan metabolik spt hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), uremia (penumpukan urea, biasanya karena gagal ginjal), adrenal insufisiensi, hipoglikemia dan hiperglikemia.
12. Hiperemesis (mual berlebihan pada saat kehamilan), morning sickness.
13. Reaksi obat
14 Penyakit akibat virus norwalk, flu babi dan berbagai penyakit infeksi lainnya.
15. Lain-lain:
  • Gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)
  • Pasca operasi (mual dan muntah pasca operasi)
  • bau atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah), dll
  • Nyeri ekstrim, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan jantung)
  • Kekerasan, emosi
  • Sindrom muntah siklik (Cyclic Vomiting Syndrome/CVS) (kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah)
  • Dosis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban
  • Batuk, cegukan, atau asma
  • Gugup
  • Melakukan aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.
  • Dipukul keras di perut.
  • Kelelahan (melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama kemudian).
  • Sindrom ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan penderita memuntahkan makanan yang tak lama setelah dikonsumsi.
Penanganan Muntah:
  • Pemberian cairan (minum) pengganticairan yang hilang mencegah dehidrasi.
  • Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.
  • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi/keadaan tubuh kekurangan cairan.
  • Untuk Bayi, berikan ASI. 
  • Beri cairan elektrolit (oralit). 
  • Bila bayi dgn susu formula, ganti sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam pertama, 
  • Beri susu formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan. 
  • Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. 
  • Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit)
  • Tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. 
  • Tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan setiap 1-2 menit. 
  • Pemberian cairan dalam jumlah sedikit & sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.
  • Modifikasi pola makan, hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak karena merangsang muntah.
  • Saat muntah melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering.
Dampak dan komplikasi muntah:
  • Dehidrasi. krn tubuh kehilangan cairan penting dalam homeostasis, laluberimplikasi hipovolemik pada tubuh, kulit kering, rasa haus, lemas, anak gelisah. Bila berat dapat terjadi napas cepat, tekanan darah turun, gangguan jantung, kejang, penurunan kesadaran, bahkan dapat mengancam jiwa.
  • Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.
  • Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut, saat berada di dalam mulut, merusak email gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.


Penanganan muntah pada anak

Muntah sesekali pada anak  lumrah jika terjadi tidak lebih dari dua hari. Bila terjadi selama berhari-hari, tanda dari sebuah masalah serius dan memerlukan pertolongan medis secepat mungkin.

Cari Penyebab Muntah pada Anak
Mual dan muntah bukanlah penyakit, tetapi gejala.
Penyebabnya:
  • Gastroenteritis atau infeksi mikroorganisme yang terjadi pada sistem pencernaan/ stomach flu. Tandanya diare, demam, dan sakit perut.
  • Anak tidak sengaja menelan substansi beracun, seperti obat, bahan kimia, atau makanan atau minuman yang terkontaminasi.
  • Alergi makanan, gejala muntah disertai kulit merah dan gatal (biduran), bengkak pada bagian wajah, sekitar mata, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.
  • Apendisitis atau radang usus buntu yang menyebabkan rasa sakit perut tidak tertahankan yang makin parah seiring waktu.
  •  Infeksi saluran kemih
  • Meningitis, infeksi telinga, stres atau cemas.
Perawatan di Rumah
  • Terus memberi anak Anda air putih untuk menghindari dehidrasi. Berikan cairan ini perlahan dengan porsi sedikit demi sedikit. Jika masih saja muntah, beri jeda waktu sampai 20-30 menit lalu beri cairan lagi.
  • Memberikan cairan oralit yang takarannya bisa dicek dengan dokter. Oralit tersedia dalam bentuk bubuk yang kemudian dicampur dengan air sebelum diminum. Oralit mengandung gula dan mineral yang membantu menggantikan unsur-unsur yang hilang dari tubuh akibat muntah.

Jika mual mereda, langkah berikutnya:
  • Berikan dia 1 sendok teh larutan oralit tiap 5 menit selama 2 jam.
  • Tambah dosisnya hingga 2 sendok teh tiap 5 menit jika muntah tidak terjadi.
  • Terus berikan si Kecil cairan hingga muntahnya mulai mereda.
  • Beri teh chamomile, peppermint, atau jahe hangat juga bisa disajikan sebagai pereda rasa mual dan muntah pada anak.
  • Beri sup kaldu atau es batu berukuran kecil yang diberikan setiap 15 menit untuk membantu mencegah dehidrasi. 
  • Hindari jus buah dan minuman bersoda sampai si kecil merasa lebih baik.
Perlu diingat:
  • Tidak sembarangan membeli obat penekan rasa mual yang bebas dijual di toko obat atau apotek. 
  • Hindari pula memberikan obat yang mengandung aspirin pada si Kecil karena akan membuat anak rentan terhadap sindrom Reye yang meski jarang, tapi bisa sangat berbahaya.
  • Konsultasikan dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan obat apa pun
Mengontak dokter jika terjadi:
  • Muntah berwarna kehijauan dan ada semburat darah. terutama jika jumlah darahnya makin banyak atau mulai berwarna kehitaman, langsung bawa ke Instalasi Gawat Darurat.
  • Muncul sakit perut hebat, bisa menjadi gejala usus buntu, terutama jika sakit perut di sebelah
  •  Si Kecil mulai menunjukkan tanda kelelahan dan timbul tanda penyakit kuning. Sakit kuning & sakit perut sebelah kanan atas bisa tanda hepatitis.
  • Demam dan sakit kepala parah, kaku leher, 
  • Fotofobia adalah kondisi yang membuat mata terlalu sensitif terhadap cahaya. Ini bisa menandakan adanya meningitis.
  • Timbul rasa sakit atau keluar cairan di telinga karena infeksi telinga.
  • Muntah pada anak terjadi secara terus-menerus dan tidak sanggup menahannya makanan atau minuman apa pun yang ditelan.
Saat muntah mereda dan nafsu makan kembali, beri makan seperti biasa. Sajikan menu padat yang biasa si Kecil makan: karbohidrat kompleks, seperti roti, sereal, atau nasi. Tambahkan daging tanpa lemak, yogurt, buah-buahan, serta sayur-sayuran, hindari makanan berlemak sampai pulih,