Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Monday, April 27, 2015

Saat Gigi Susu Tumbuh

Kapan Gigi Susu Tumbuh?

Pada usia berapa gigi susu anak tumbuh?

Gigi susu mulai terbentuk saat janin baru berusia 6 minggu dan sudah lengkap sempurna saat bayi dilahirkan. Gigi pertama tumbuh saat bayi berusia antara 6 - 9 bulan. Pada usia 3 tahun biasanya semua gigi susu sudah tumbuh secara lengkap.
Gigi susu bertahan cukup lama dalam masa pertumbuhan anak. Gigi depan akan mulai tanggal pada usia 6 atau 7 tahun, sedangkan gigi-gigi geraham akan tanggal ketika anak berusia 12 atau 13 tahun.
Gigi susu berperan penting untuk menentukan posisi tumbuh gigi tetap nantinya. Jangan lupa, gigi sangat diperlukan untuk menggigit dan mengunyah makanan demi tumbuh-kembang anak. 
Beberapa penelitian menemukan bahwa anak-anak yang giginya rusak lebih besar kemungkinan mengalami masalah dalam pertumbuhannya dan lebih rentan menderita obesitas. Itu karena masalah pada gigi bisa  mempengaruhi selera makan anak (pasti tak enak kan, harus makan saat sakit gigi), juga membuat proses pencernaan makanan kurang sempurna. 

Penyakit pada gusi juga bisa terkait dengan penyakit jantung di kemudian hari. Maka dari itu, Mama harus benar-benar merawat gigi anak sejak baru tumbuh.

Penyebab Gigi Anak Bisa Keropos



Pernah melihat anak kecil dengan gigi hitam bahkan keropos? Rasanya cukup sering ya, Ma. Tak hanya di Indonesia, bahkan di Australia pun para dokter gigi melihat kenaikan jumlah kasus gigi rusak pada bayi usia 12 bulan. Selain gigi berlubang, banyak juga kasus kerusakan email gigi pada anak-anak.


Email adalah lapisan luar yang melindungi gigi. Ada anak-anak yang emailnya kurang bagus sehingga mereka lebih rentan mengalami gigi sensitif dan gigi berlubang. Masalah email gigi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misal: penyakit yang diderita mama dan obat yang dikonsumsi saat mengandung, kelahiran prematur, atau penyakit yang diderita saat bayi.
Namun penyebab paling sering dari kerusakan gigi pada bayi adalah pemberian susu dengan botol, baik itu susu formula maupun ASI. Kedua jenis susu tersebut sama-sama mengandung laktosa, satu jenis gula yang bersama plak gigi akan menyebabkan pengikisan email gigi susu hingga akhirnya gigi berlubang. 
Hal ini akan terjadi jika Anda sering membiarkan anak tidur sambil minum susu dengan botol. Meningkatnya konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi seperti sari buah juga berperan dalam menyebabkan kerusakan gigi pada anak.

Faktor Penentu Kesehatan Gigi Anak


Faktor Penentu Kesehatan Gigi Anak


Kebiasaan makan dan tidur anak punya pengaruh terhadap kesehatan giginya. Banyak kasus kerusakan gigi anak disebabkan oleh kebiasaan memberikan susu botol sampai anak tertidur. Karena itu coba Mama terapkan rutinitas makan, bermain, membersihkan gigi lalu tidur bagi anak. Dengan demikian ia tidak terbiasa ‘ngedot’ di tempat tidur.
Australian Dental Association merekomendasikan untuk melatih anak minum menggunakan gelas ketika ia berusia 12 bulan. Tujuannya untuk mengurangi kontak gigi-geliginya dengan kandungan gula dalam minuman. Selain itu, hindari menambah gula, madu atau lemon ke dalam makanan dan minuman si kecil. Terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman manis maupun asam turut berperan dalam proses kerusakan gigi. Kalau bayi sudah mulai makan makanan padat, pastikan ia mengonsumsi beragam jenis makanan yang kaya nutrisi terutama yang tinggi kandungan kalsiumnya.
Terakhir nih Ma, jaga juga kebersihan gigi dan mulut Anda. Bayi terlahir tanpa adanya bakteri di mulut dan kemudian mendapatkannya lewat berbagai sumber, termasuk orangtua yang mengasuhnya. Transfer bakteri bisa terjadi saat Mama meniup-niup makanan anak, mencicip makanannya, bahkan saat menciumnya. Intinya semakin baik kesehatan gigi dan mulut Anda maka semakin baik pulakesehatan gigi dan mulut anak Anda.

Mengatasi Bayi Rewel Saat Gigi Tumbuh

 

Rewel, lebih banyak mengeluarkan air liur, gusinya memerah, bahkan demam merupakan gejala-gejala bayi yang akan tumbuh gigi. Supaya proses ini berlangsung agak nyaman bagi bayi, berikut hal-hal yang bisa Mama lakukan:

• Oleskan teething gel yang kandungan bahan aktifnya bisa mengurangi rasa sakit pada gusi bayi dan mengurangi risiko radang 
• Berikan teething toys. Simpan mainan tersebut di kulkas sebelum digunakan karena menggigiti benda dingin membuat gusinya terasa lebih nyaman. Tapi jangan simpan mainan tersebut di freezer ya Ma, soalnya benda yang keras atau beku malah bisa menyebabkan gusinya sakit. Hindari juga teething ring yang mengandung cairan, karena jika robek atau bocor cairannya bisa tertelan oleh bayi.
• Berikan potongan-potongan buah dingin untuk ia gigit dan kunyah. Atau biarkan ia menggigiti waslap atau handuk kecil bersih yang direndam dalam air es untuk mengurangi ketidaknyamanan pada gusinya.
• Selalu pastikan mainan dan waslap yang ia gigit dalam keadaan bersih dan cukup besar sehingga tidak mungkin tertelan oleh bayi.

Penerbangan bersama anak

Penerbangan bersama anak
Penerbangan bersama anak belum tentu merepotkan, bila kita tau triknya
Melakukan penerbangan bersama anak sungguh menyenangkan bagi orangtua. Namun akan sangat runyam jika si anak rewel. Hal ini tentunya dapat mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Cobalah tips-tips berikut ini untuk mengatasinya? Beberapa diantaranya memang harus dipersiapkan sebelum penerbangan bersamaanak dimulai, untuk menghindari hal-hal yang kita khawatirkan terjadi selama perjalanan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda persiapkan dan lakukan:
Penerbangan bersama anak? Pilih jam yang tepat
Siapkan cemilan
Berbagai mainan
Pentingnya interaksi dan komunikasi

Sebisa mungkin, pilihlah jam penerbangan malam hari saat anak-anak mengantuk dan tidur di pesawat di awal penerbangan. Ciptakan suasana semirip mungkin dengan kondisi di rumah. Misalnya, bila dia selalu tidur bersama boneka atau bantal kecil kesayangannya, bawalah boneka atau bantal tersebut untuk menemainya. Bila biasanya dia mendengarkan dongeng sebelum tidur, lakukan hal ini seperti biasanya.
Siapkan makanan kecil kesukaannya untuk mengatasi rasa bosan dan lapar selama penerbangan bersama anak. Adakalanya anak-anak tidak menyukai makanan yang disediakan di pesawat dan menginginkan makanan-makanan favoritnya. Coklat, biskuit, keripik, dan sereal bisa menjadi camilan selama perjalanan.

Bawalah mainan yang biasanya dapat menyita waktu dan perhatiannya. Saat ini anak-anak lebih tertarik dengan games pada Ipad, Android tabs atau video games.Install-lah game baru pada gadget Anda agar mereka dapat menghabiskan waktu mengutak-atiknya. Jangan lupa juga dengan game favorit yang biasa dia mainkan, misalnya Angry Bird. Bila Anda tidak memiliki gadget yang dapat dibawa, manfaatkan game yang tersedia di TV pesawat.
Menonton film juga dapat menyita waktu dan perhatian anak-anak. Biasanya TV pesawat menyediakan berbagai pilihan film anak-anak, karena saat ini semakin banyak orang tua yang melakukan penerbangan bersama anak. Namun Anda dapat juga menyiapkannya di dalam Ipad atau gadget lain yang Anda bawa.
Selain itu, sebaiknya kita juga menyiapkan beberapa cadangan kegiatan lain yang dapat mengatasi kebosanannya selama penerbangan bersama anak. Bawalah permainan-permainan lain yang menyita waktu dan perhatian serta sesuai dengan minat dan hobinya. Contohnya adalah scrap book, merangkai manik, buku mewarna, puzzle, atau permainan mix and match seperti Barbie, dll.
Ceritakanlah mengenai tujuan perjalanan ini. Misalnya, perjalanan jauh tersebut untuk mengunjungi kakek neneknya, maka ceritakanlah hal-hal menarik yang akan menjadi pengisi liburan selama berada di sana.
Buatlah agar setiap aktifitas atau permainan dinikmati selama mungkin. Ajaklah bermain bersama supaya dia tidak bosan bermain sendirian. Bagaimanapun, mengobrol adalah aktivitas yang dapat mengurangi kebosananannya. Berilah kesempatan padanya untuk bercerita tentang cita-citanya, imajinasinya, serta apapun yang ingin ia ceritakan. Anda juga dapat memintanya mengarang sebuah cerita atau dongeng untuk Anda.
Duduk terlalu lama tentunya akan membuat Anda dan dia merasa capek. Bila dia terlihat sudah bosan dengan posisi duduk, ajaklah berjalan-jalan di lorong pesawat dan melakukan gerak badan bersama di ujung lorong pesawat. Mintalah minuman yang menyegarkan kepada pramugari, misalnya orange juice atau susu hangat atau dingin sesuai selera.

Berpergian bersama si buah hati

Tips mudik bersama bayi
Mudik bersama bayi, perlu persiapan yang matang.

Memang tidak semua bayi nyaman untuk diajak naik kendaraan umum. Biasanya bayi dengan karakter mudah ditenangkan, mudah diajak main, mudah ditidurkan dan sedang tidak sakit akan lebih tenang diajak naik kendaraan umum.
Meskipun begitu, cobalah tips-tips mudik berikut :
1. Sebelum mudik, amati kebiasaan si Kecil
Meskipun sudah terbiasa dengan aktivitas si kecil sehari-hari, tidak ada salahnya bila Parents mengamati lebih detil kebiasaan atau jadwal si kecil. Seperti apa cara terbaik untuk menenangkan nya jika rewel, jam tidur, dan situasi seperti apa yang akan membantunya tidur lebih tenang.
2. Latihan dulu
Jika selama ini si Kecil tidak terbiasa naik kendaraan umum, tidak ada salahnya jika melatihnya terlebih dahulu menaiki kendaraan umum. Usahakan situasinya mirip dengan situasi saat mudik nanti.
Tidak semua bayi tahan dengan bus ber-AC misalnya; jadi melatihnya untuk tidur atau terjaga dengan kondisi udara yang kering dan berisik suara mesin mobil tentu akan sangat membantunya menyesuaikan diri.
Bila si Kecil tidak terbiasa memakai popok sekali pakai, tidak ada salahnya juga untuk mencoba memakaikan jenis popok tersebut. Siapa tahu si Kecil tidak cocok dengan merek yang Anda pilih, timbul ruam, atau malah menjadi rewel karenanya.
Perlu juga untuk melatih si Kecil untuk minum ASI dari botol sekiranya Moms merasa tidak nyaman untuk menyusui si Kecil dalam kendaraan umum.
3. Jaga kesehatan
Jika si kecil semakin sehat, ia tentu lebih nyaman untuk menikmati perjalanannya.
4. Persiapkan keperluan si Kecil
Berikut adalah beberapa perlengkapan yang harus tersedia saat mudik bersama si 3 bulan :
* 5-6 stel baju cadangan
* mainan dan buku favorit si Kecil
* Selimut
* Jaket, topi, kaos kaki
* Toiletris si kecil seperti minyak telon, bedak, tisu kering dan basah
* Satu liter airinral untuk berjaga-jaga bila memerlukan air bersih.
* Termos beserta air panas, makanan atau cemilan favorit bagi bayi yang telah MPASI
5. Pilih-pilih sarana transportasi umum yang tepat.
Akan lebih nyaman bagi si bayi bila menggunakan jenis bus ber-AC dan jika mungkin pilihlah dengan model reclining seat (kursi yang dapat direbahkan) agar Anda dan si kecil lebih nyaman. Usahakan untuk memilih jadwal keberangkatan sore hingga malam hari.

Solusi saat bayi tumbuh gigi

bayi tumbuh gigiTanda-tanda bayi tumbuh gigi
  • Rewel dan sulit ditenangkan
  • Sering menggigit-gigit handuk, mainan, tangan, selimut, seprai, bantal, atau barang lembut lain disekitarnya. Kadang, ia menggigit gigit sambil menangis.
  • Kurang mau minum susu
  • Lebih sering minta digendong
  • Sering sulit tidur
  • Mengeces
  • Menggaruk atau menarik telinga, bahkan bisa sampai berdarah di bagian atas dan bawahnya.
  • Menggosok-gosok muka
  • Gusi bengkak
  • Suhu badan naik
Mengurangi rasa sakit pada bayi tumbuh gigi
1. Dinginkan mainan khusus bayi tumbuh gigi
2. Obat khusus bayi tumbuh gigi
3. Berikan handuk dingin
4. Berikan punggung jari tangan bila darurat

Tips -tips lainnya
  • Bila ia minum susu formula, dinginkan dot nya. Ia akan senang meminum susu itu karena terasa nyaman di gusinya.
  • Alihkan perhatiannya ke TV. buku, atau mainan. Walaupun tidak bisa bertahan lama, minimal ada interupsi pada tangisannya.
  • Ajaklah bicara dan bercanda. Bayi berusia 4-6 bulan sudah bisa tertawa. Ajaklah bercanda agar ia tertawa.
Bagaimana bila bayi menggigit payudara ketika menyusu?
Bayi tumbuh gigi sering kali menggigit-gigit gemas sambil menangis.
Bila bayi berusia sekitar 4 – 6 bulan menjadi sangat rewel dibandingkan sebelumnya, mungkin ia akan mengalami tumbuh gigi pertamanya. Perhatikanlah tingkah lakunya ketika ia rewel. Apakah ada sesuatu yang berbeda dari biasanya? Mari kita membahas lebih jauh tentang bayi tumbuh gigi.
Pada umumnya, bayi tumbuh gigi memiliki satu atau beberapa perilaku berikut ini :
Jarang sekali bayi yang tidak mengalami ciri-ciri di atas ketika akan tumbuh gigi. Bila ada bayi yang tidak mengalaminya, sangat beruntunglah dia.
Kita sebagai orang tua sering kali tidak tega melihat bayi kita menangis kesakitan. Bila ia sudah menggigit-gigit tangan atau mainan dengan gemas sambil menangis-nangis, rasanya ingin sekali kita bisa memindahkan rasa sakit itu kepada diri kita saja. Begitulah orang tua, selalu merasa lebih sakit daripada yang anak kita rasakan.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu bayi tumbuh gigi. Cobalah beberapa cara berikut ini :
Mainan ini biasanya berisi air atau jel, bentuknya beraneka ragam tetapi memiliki lingkaran yang dapat digenggam oleh jari-jari kecil bayi. Mainan ini berisi air atau jel supaya lunak, fleksibel, serta bila dimasukkan ke kulkas akan terasa dingin. Bayi tumbuh gigi senang menggigit mainan dingin ini, karena rasa dingin dapat mengurangi rasa sakit pada gusinya.
Penting : jangan memasukkannya ke freezer. Mainan yang beku dapat merusak gusi bayi dan membuatnya tambah sakit karena keras.
Di apotik tersedia beberapa merk obat untuk bayi tumbuh gigi. Oleskan obat tersebut pada gusi bayi. Cara kerja obat ini seperti obat bius oles. Tidak lama setelah dioleskan obat, gusinya akan mati rasa dan bayi tidak rewel lagi. Gunakan obat ini hanya bila diperlukan.
Bayi tumbuh gigi sangat senang menggigit handuk atau kain, karena kain bersifat fleksibel dan dapat mengikuti rongga mulutnya. Dinginkan handuk dan berikanlah, ia akan menghabiskan waktu lama untuk menggigitnya. Tetapi, pilihlah handuk yang bulunya kuat dan pendek, supaya tidak termakan bayi.
Bila terpaksa, berikan punggung jari tangan Anda untuk digigit-gigit. Janganlah memberikan ujung tangan karena kuku kita tidak selalu bersih.
Ini adalah cara yang saya lakukan untuk mengurangi rasa sakit bayi saya :
Bayi yang menyusu ASI seringkali menggigit puting bila ia sedang gemas. Kita akan berteriak karena tiba-tiba sakit, sedangkan bayi kita mungkin tertawa-tawa karena dia kira kita mengajaknya bermain.
Jangan menarik puting secara kasar bila digigit bayi. Pencetlah hidung bayi selama 1 detik, maka ia akan otomatis membuka gigitannya


Tanda atau gejala pertumbuhan gigi pada bayi

Berikut adalah 12 tanda atau gejala akan dimulainya pertumbuhan gigi pada bayi. Namun tanda-tanda ini bukan berarti semua bayi akan mengalaminya. Seperti disebutkan di atas, kadang ada bayi yang mengalami beberapa tanda di bawah ini, ada yang sebagian kecil atau bahkan tidak mengalami tanda-tanda sama sekali
12 Tanda Pertumbuhan Gigi pada Bayi

  • Pengeluaran air liur. Perlu diketahui bahwa pertumbuhan gigi merangsang pengeluaran air liur dan peristiwa ini pada umumnya terjadi pada bayi usia 10 minggu hingga 3 atau 4 bulan.
  • Ruam pada dagu atau wajah.  Jika bayi anda sedang dalam masa pertumbuhan gigi dan dia mengeluarkan sangat banyak air liur, kemungkinan akan mengalami ruam kulit yang kering yang muncul di sekitar area mulut, dan juga dagu (kadang juga muncul di area leher) bisa saja terjadi. Penyebabnya dalah kontak langsung dengan air liur itu sendiri. Mengusap air liur si bayi dengan sapu tangan atau sejenisnya bisa membantu mengurangi kemungkinan timbulnya ruam. Menggunakan krim kulit khusus untuk bayi juga bisa dilakukan.
  • Batuk. Banyaknya air liur juga bisa membuat bayi menjadi tersedak dan batuk. Jika tidak disertai dengan tanda-tanda flu, pilek ataupun alergi, tentu tanda yang satu ini tidak perlu dikhawatirkan.
  • Bayi Sering Menggigit. Tekanan yang ditimbulkan oleh gigi yang akan keluar melalui gusi biasanya menyebabkan bayi merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan tersebut pada akhirnya dilampiaskan melalui gigitan, kepada apapun itu mulai dari mainan yang memang didesain untuk bayi yang giginya sedang tumbuh hingga puting susu (jika bayi masih menyusui) dan juga jari.
  • Rasa sakit. Peradangan yang terjadi pada jaringan lunak pada gusi bisa menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat pada beberapa bayi walaupun kadang sama sekali tidak berpengaruh pada bayi yang lain. Gigi-gigi pertama biasanya adalah yang paling menyakitkan saat tumbuh (termasuk juga gigi geraham yang diketahui sebagai yang paling menyakitkan). Walaupun begitu, beberapa bayi pada akhirnya merasa biasa dengan rasa sakit yang timbul saat pertumbuhan gigi sehingga mereka tidak lagi menghiraukannya.
  • Rewel. Mulut bayi anda akan terasa sakit saat gigi kecilnya menekan area gusi yang segera timbul keluar. Karena hal ini, sangatlah wajar jika peristiwa ini membuat bayi menjadi tidak tenang. Beberapa bayi mungkin hanya akan rewel selama beberapa jam saja, akan tetapi, beberapa bayi yang lain mungkin akan terus rewel untuk beberapa hari atau bahkan minggu.

  • Menolak untuk makan. Karena merasa tidak nyaman, bayi yang sedang rewel bisa saja ditenangkan dengan memberikan botol bayi atau Air Susu Ibu. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa menyusui bisa saja membuat gusi yang terasa sakit serasa semakin buruk saja. Karena alasan itulah bayi yang giginya sedang tumbuh menjadi rewel (baik karena mereka merasa sangat tidak nyaman ataupun juga merasa lapar). Bayi yang sudah bisa mengkonsumsi makanan padat juga biasanya menolak untuk makan selama masa pertumbuhan ini (walaupun begitu, hal ini perlu dicek kembali kepada dokter anak untuk memastikan bahwa bayi anda tidak menghindari beberapa jenis makanan).
  • Diare. Para ahli sebenarnya sudah menentukan beberapa pokok masalah yang umum muncul saat masa pertumbuhan gigi, akan tetapi, beberapa orang tua mendapatkan fakta bahwa bayi mereka
  • Demam rendah. Sepertinya para dokter enggan menghubungkan pertumbuhan gigi dengan demam, karena mungkin saja hal ini terjadi di waktu yang sama saat gigi pertama muncul yang bersamaan dengan rendahnya tingkat imunitas bayi yang menyebabkan mereka rentan terkena infeksi dan juga ganguan kesehatan. Walaupun begitu, sama halnya dengan jenis peradangan yang mungkin terjadi di bagian tubuh yang lain, gusi yang sedang meradang kadang juga bisa menyebabkan demam rendah. Demam semacam ini bisa ditangani dengan perawatan yang sama dengan demam rendah yang lain dan juga konsultasi dokter jika demam berlangsung hingga 3 hari.
  • Lemah. Pertumbuhan gigi tidak hanya bekerja pada siang hari saja. Bersamaan dengan munculnya gigi bayi anda, rasa tidak nyaman juga akan dialaminya pada saat malam hari tiba (bahkan saat dia berhasil tidur nyenyak di malam sebelumnya). Untuk memberinya kenyamanan, pastikan dia bisa kembali tenang. Jika ternyata tidak bisa, anda bisa membantunya dengan menepuknya atau menyanyikan lagi nina bobo untuk menghidari pemberian susu di malam hari (yang akan menjadi masalah bagi anda kelak saat proses pertumbuhan gigi selesai).
  • Hematoma gusi. Pertumbuhan gigi juga mungkin menyebabkan pendarahan dibawah gusi yang Nampak seperti gumpalan kemerahan. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena bisa sembuh dengan segera dengan bantuan kompres dingin.
  • Tarikan telinga; gosokan pipi. Bayi yang tumbuh giginya bisa dengan kesal menarik telinga mereka atau pipi ataupun dagu mereka. Gusi, telinga dan juga pipi berbagi jaringan yang sama oleh karena itu, rasa sakit pada gusi (terutama karena tumbuhnya gigi geraham) bisa saja menjalar ke area lain. Jika hal ini terjadi, anda harus berkonsultasi dengan dokter anak jika anda merasa bahwa bayi anda terganggu tidak hanya karena pertumbuhan gigi yang dialaminya.



Wednesday, April 22, 2015

Diet Ibu Menyusui

Ibu menyusui juga dapat melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan kembali langsing setelah melahirkan. Dengan catatan, diet yang dilakukan adalah diet sehat”. Sebenarnya diet ibu menyusui memiliki sedikit kesamaan dengan diet-diet pada umumnya. Hanya saja, Ibu menyusui yang melakukan diet haruslah berhati-hati dan teliti dikarenakan para ibu menyusui harus tetap memberikan gizi dan nutrisi maksimal kepada anak melalui ASI meskipun dalam program diet.

Survey dan penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui mampu membakar kalori sekitar 300-500 kkal per hari. Artinya, ibu menyusui mampu memicu penurunan berat badannya. Akan tetapi tidak semua ibu menyusui bisa mengalami hal ini, ada banyak ibu menyusui yang justru memiliki tubuh yang bertambah lebar saat menyusui.

Bagaimana cara dan tips melakukan diet ibu menyusui agar langsing?

Perbanyak konsumsi zat besi
Zat besi tidak saja berguna untuk membantu pembentukanhemoglobin dan fungsi otak si kecil, akan tetapi juga sangat membantu dalam program diet Anda. Apa saja makanan yang mengandung zat besi?
Daging merah
Daging diperbolehkan untuk masuk dalam daftar makanan diet Anda. Sebab daging mengandung  zat besi yang cukup tinggi. Dengan catatan, pastikan untuk memilih daging merah tanpa lemak.
Telur
Selain mengandung banyak mineral dan vitamin, telur juga mengandung zat besi. Telur juga menjadi salah satu makanan yang bisa memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan protein gandum.
Bayam
Selain nikmat untuk ditumis, bayam juga nikmat untuk dilalap dengan sambal. Bayam ternyata mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk mencegah kanker dan menjaga kesehatan mata. Dan sayur berdaun hijau ini juga terkenal mengandung banyak zat besi di dalamnya.
Daun singkong
Sayur santan atau lalapan daun singkong bisa juga Anda masukkan ke dalam daftar makanan saat Anda diet. Daun singkong tidak saja memiliki kandungan zat besi yang tinggi, tetapi juga mengandung protein, vitamin A dan C.

Perbanyak konsumsi protein
Ibu menyusui sangat  disarankan untuk memperbanyak konsumsi protein untuk menyeimbangkan antara diet dengan kesehatan si anak. Berikut ini beberapa makanan yang sangat baik bila dikonsumsi  agar mendapatkan protein.
Tahu
Tahu adalah makanan yang sangat mudah kita dapatkan. Perlu Anda ketahui bahwa tahu bisa menjadi alternatif pengganti protein hewani.
Ayam tanpa kulit
Meskipun sedang melakukan diet, Anda tetap bisa mengkonsumsi ayam tanpa kulit. Karena  faktanya adalah ayam tanpa kulit mengandung banyak protein. Usahakan tidak menyajikan ayam tanpa kulit ini dengan digoreng, karena mengandung akan mengandung banyak lemak. Lebih baik jika disajikannya dalam bentuk sup yang dicampur dengan sayur-sayuran segar.

 

 

 

Perbanyak minum air putih.
Ibu menyusui sangat membutuhkan banyak cairan. Dan cairan itu bisa didapatkan dengan menhkonsumsi banyak air putih, minima 8 gelas per hari. Minum banyak air putih juga dapat memberi manfaat untuk menurunkan berat badan sehingga tubuh bisa langsing kembali. Selain itu, air putih juga dapat memperlambat penuaan.

Perbanyak konsumsi buah-buahan.
Mengonsumsi buah-buahan tidak saja memberikan kesegaran tersendiri bagi pelaku diet ibu menyusui, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi si anak. Selain itu, buah-buahan juga mengandung vitamin yang juga sangat membantu program diet sehat.
Buah-buahan yang baik untuk diet ibu menyusui, misalnya:
Bluberi
Buah bluberi bisa dikonsumsi sebagai jus. Bluberi  tidak saja kaya akan vitamin, tetapi juga kaya mineral dan karbohidrat yang dapat menjaga tingkat energi dalam tubuh.
Jeruk
Vitamin C sangat dibutuhkan oleh Ibu menyususi. Ibu menyusui sangat memerlukan vitamin C lebih banyak dari ibu hamil. Salah satu buah yang kaya kandungan vitamin C adalah buah jeruk.
Pepaya
Pepaya adalah buah yang kaya akan air dan sangat membantu memperlancar asi. Pepaya juga merupakan buah yang rendah kolesterol.

Jenis Buah-Buahan pada Tahap Memperkenalkan MPASI

Menurut ahli gizi bahwa semua buah memiliki manfaat yang bagus untuk bayi hanya saja dalam pemberian buah harus disesuaikan dengan usia bayi. Buah dapat mulai diberikan pada bayi usia 6 bulan. Pada usia ini kematangan pencernaannya sudah dapat mendukung pemberian buah.
Nah, kali ini kami akan berbagi mengenai jenis buah yang dapat diperkenalkan dalam tahap MPASI pertama (usia 6 bulan). Meskipun pada dasarnya buah dapat diberikan pada bayi akan tetapi anda harus mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya tekstur. Pertama kali dalam mengenalkan buah sebaiknya buah yang memiliki tekstur yang lembut dan anda dapat menghaluskannya terlebih dahulu.
Pencernaan bayi masih dalam tahap penyempurnaan sehingga ketika diberikan buah sebaiknya buah yang berasa manis terlebih dahulu. Kenali dalam waktu satu minggu apabila tidak mengalami masalah pencernaan (ditandai dengan BAB yang normal, tidak mulas) maka dapat diberikan kembali.
1. Pisang
Kandungan yang terdapat pada buah pisang yaitu fosfor, kalium, asam folat dan juga vitamin A yang baik untuk kesehatan bayi anda. Untuk penyajian pisang pada tahap pengenalan MPASI adalah dengan mengeruk daging buah pisang hingga lembut kemudian sajikan pada bayi. Ada pula yang dibuat campuran bubur atau pure sehingga menambah rasa dan tidak membuat bayi anda bosan.
2. Jeruk
Pemberian buah jeruk memang ada yang mencemasakan ketika dikenalkan pada usia pemberian MPASI. Perlu anda ketahui bahwa jeruk yang baik adalah yang memiliki rasa manis sehingga anda tidak perlu khawatir dengan masalah kesehatannya. Kandungan gizi jeruk sangat bagus yaitu untuk kalsium, kalium, vitamin C, vitamin A, serat dan asam folat yang baik untuk kesehatan bayi. Dalam penyajiannya anda dapat mengupasnya kemudian peras hingga air nya yang diberikan pada bayi. Pemberian secara langsung belum disarankan karena teksturnya masih sulit dicerna oleh bayi.
3. Tomat
Kandungan yang dimiliki tomat seperti kalsium, natrium, serat, protein, magnesium, asam folat dan juga vitamin A. Anda dapat memperkenalkan buah tomat dengan campuran bubur sehingga memiliki rasa yang berbeda. Jadikan tomat sebagai pelengkap atau saus yang disajikan bersama bubur atau pure.
4. Pir
Kandungan gizi di dalam buah pir yaitu fosfor, kalium, kalsium dan juga vitamin C. Kandungan tersebut baik untuk kesehatan bayi.saran penyajian dengan cara potong kecil-kecil buah pir kemudian kukus sampai lunak.
5. Apel
Kandungan gizi di dalam buah apel yaitu kalium,fostor, kalsium, megnesium, vitamin A, vitamin C.saran penyajian kupas kulit apel lalu potong kecil-kecil sesudah itu masukan ke dalam panci, tambahkan air secukupnya atau bisa juga sampe potongan sampai terendam oleh air.sesudah apel lunak kita bisa langsung masukan ke dalam blender.

Tuesday, April 21, 2015

Menu MPASI

Menu MPASI bayi 6 bulan adalah:

  1. Aneka serelia, seperti tepung beras merah, tepung beras cokelat, tepung kedelai, tepung jagung, tepung kacang hijau, dan havermuth. 
  2. Kita dapat membuat resep sendiri dari aneka serelia tersebut, yaitu dengan menambahkan susu, buah atau sayur. 
  3. Untuk memasak sayur,dengan merebus sayur dengan air kaldu ayam atau sapi agar bubur terasa lebih enak.

jadwal pemberian makan bayi


Salah satu tips untuk membuat bubur serelia adalah pilih tepung serelia yang terbuat dari bahan organik yang bebas pestisida dan pengawet makanan.
 Memasak sendiri bubur serelia lebih baik dari pada Moms membeli bubur cepat saji buatan pabrik. Sebab bubur cepat saji buatan pabrik kandungan gizinya sudah berkurang dikarenakan lamanya waktu pengemasan.
Apalagi kita tidak dapat menjamin mutu dari bubur cepat saji buatan pabrik. Bisa jadi pabrik membuatnya dengan tambahan bahan pengawet, pemanis buatan, atau tambahan zat kimiawi lainnya yang tidak baik untuk pencernaan bayi

Tuesday, April 14, 2015

Peter berdamai dengan Roseola Infantum Virus

Setelah 4 hari demam, bergumul dalam doa dan airmata akhirnya demam Peter sembuh. Esoknya aku kembali panik karena matanya mulai memerah diikuti wajahnya kemudian punggung dan perutnya. Ada apa ini? Apa Peter terserang campak atau cacar atau jangan jangan DBD?
Setelah melihat gejala nya ternyata bukan, dari internet kuketahui anakku terserang Virus Roseola Infantum.
Mungkin Peter terjangkit virus ini ketika imunisasi 8 April lalu di RS.
Puji Tuhan mulai reda, ngeronda tiap malam tidak menjadi masalah, yang penting Peter sehat.


 Roseola Infantum.

Roseola infantum (bunga mawar) dikenal juga  dengan nama aexanthem subitum merupakan penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant)  paling tinggi pada bayi umur 6-12 bulan.

Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya.

Urutan 5 penyakit yang memiliki gejala serupa:
1.       campak (penyakit 1),
2.       penyakit Dukes (penyakit 2),
3.       campak Jerman (penyakit 3),
4.       penyakit Scarlet(penyakit 4), dan
5.        eritrema infeksiosum (penyakit 5).
6.       Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.

Penyebab
Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6).
Penularan
Mealui percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya  periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.

Gejala:
  • Demam antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. 
  • Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
  • Ruam kemerahan muncul setelah demam turun di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal.
  • Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
  • Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan
  • Komplikasi:
·         Kejang
·         Pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis)
·         Radang paru (pneumonia)
·          
Perbedaan dengan campak
 Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.

Penanganan:
  • Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup.
  • Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
  • Kompres dengan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol (jangan memandikan si kecil dengan air dingin).
  • Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
  • Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
 Masa inkubasi
5–15 hari, biasanya sembuh sekitar 1 minggu.


Cerianya Peter setelah sembuh dari penyakit ini:

Monday, April 13, 2015

Campak, Rubella dan Roseola

Campak, Rubella dan Roseola mempunyai kesamaan gejala klinis yaitu deman dan ruam. Seringnya orangtua mengira ruam tersebut adalah DBD atau alergi. Apalagi jika anak sudah diimunisasi, tak mengira itu campak. Yah, lebih tepatnya memang harus segera ke dokter. Yuk, ketahui Campak, Roseola dan Rubella. Penanganan yang tepat memudahkan anak kembali sehat.

CAMPAK

Campak atau dikenal juga dengan nama Morbilli, Rubeola atau Measles ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang dimaksud disini adalah virus Morbilli dari keluarga Paramyxoviridae. Campak atau masyarakat sering menyabutnya 'tampek' , penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan insiden tertinggi usia terkena campak adalah pada anak usia 1-2 tahun.

Penyakit Campak disebabkan oleh virus Morbilli atau virus Rubeola yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah penderita. Penularannya melalui droplet atau percikan ludah/batuk penderita. Timbul gejala penyakit setelah 10 sampai 20 hari anak kontak dengan penderita.

Penyakit Campak mempunyai 3 stadium yaitu stadium permulaan (prodromal,kataral), stadium erupsi dan stadium penyembuhan (konvalesen).

• Stadium permulaan yang berlangsung kurang lebih, 4-5 hari, gejalanya mirip dengan influenza (flu) batuk-pilek, demam disertai radang pada selaput lendir hidung, mulut, tenggorokan, nyeri sendi/otot, sakit kepala, silau bila terkena sinar matahari (fotophobia), kadang kala ada diarenya juga. Pada mata ditemukan mata yang merah (injeksi silier). Tanda khas yang dapat ditemukan pada stadium ini adalah bercak Koplik.

• Stadium erupsi gejala demam, batuk pilek dan radang bertambah berat. Mulai timbul bercak kemerahan (ruam makulopapular) yang timbul secara berurutan mulai kepala/wajah, badan, tangan sampai kaki secara berurutan. Yang khas adalah awal timbul ruam selalu mulai dari belakang telinga, tengkuk, batas rambut dan muka. Ruam akan mencapai anggota bawah pada hari ketiga. Ruam selanjutnya akan menghilang sesuai dengan urutan timbulnya, bersamaan dengan turunnya demam selama stadium ini anak masih infeksius atau menularkan. 

• Stadium konvalesen (penyembuhan) dimulai setelah ruam timbul merata, suhu badan berangsur turun dan normal kembali. Ruam akan menghilang dan menjadi bercak kehitaman (hiperpigmentasi) dengan kulit yang mengelupas seperti bersisik (ganti kulit). Hiperpigmentasi ini akan menghilang dalam jangka waktu 1 sampai 2 minggu. Yang harus diingat hiperpigmentasi adalah ciri khas pada campak.

Karena penyebab Campak adalah virus, maka disebut self-limiting disease (dapat sembuh sendiri) karena itu kesembuhan sangat tergantung pada daya tahan tubuh penderitanya. Pengobatan hanya bersifat suportif berupa :

1. Istirahat, sebaiknya pasien ditempatkan pada ruangan hangat dan lembab serta hindari paparan sinar yang kuat. Biasanya anak anda akan dirawat dalam ruang isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit hingga empat hari setelah bercak muncul, setelah itu anak dapat beraktivitas biasa.

2. Obat penurun panas.

3. Asupan cairan yang cukup.

4. Vitamin A (100.000IU untuk usia 6 bulan- 1 tahun, dan 200.000IU untuk usia > 1 tahun). Vitamin A diberikan bila usia anak 6 bulan sampai 2 tahun saat terkena campak, atau anak dengan daya tahan tubuh rendah atau memiliki penyakit yang menghalangi penyerapan vitamin A. 

Campak umum sebelum tahun 1966, maka kebanyakan orang yang lahir sebelum itu mempunyai kekebalan. Orang yang menghadapi risiko campak termasuk: 

• Orang yang lahir pada atau sejak tahun 1966 yang belum pernah menderita campak dan belum pernah menerima dua dosis vaksin CampakGondong-Rubela (MMR) dari usia 12 bulan.

• Orang yang mempunyai sistem kekebalan yang lemah (mis. orang yang sedang menerima kemoterapi atau radioterapi untuk kanker atau orang yang sedang menerima dosis besar obat steroid) meskipun telah diimunisasi sepenuhnya atau menderita infeksi campak sebelumnya.

• Orang yang tidak mempunyai kekebalan dan melakukan perjalanan ke luar negeri.

Vaksin adalah cara untuk mencegah Campak. Bahkan di Indonesia, setiap anak wajib untuk imunisasi campak saat anak berusia 9 bulan. Vaksin yang diberikan dapat hanya campak saja yaitu saat usia 9 bulan (cukup sekali saja), atau gabungan campak, gondongan dan campak jerman (MMR) saat usia 12-15 bulan. Untuk vaksin MMR, akan diberikan dosis kedua saat anak berusia 4-6 tahun. Orang dewasa dapat mengulang imunisasi Campak saat masuk kuliah atau saat mau bekerja. 

Virus Morbilli pada ibu hamil muda (1-2 bulan pertama) kemungkinan besar mengalami abortus (keguguran), bila terinfeksi pada kehamilan selanjutnya, maka bayi yang dilahirkan kemungkinan mengalami kelainan kongenital, berat badan lahir rendah atau lahir mati. Karenanya pada wanita yang merencanakan kehamilan dan belum pernah divaksin Campak, dianjurkan untuk divaksin Campak terlebih dulu, atau diberikan vaksin gabungan yang ada komponen campaknya seperti MMR (measles, mumps,rubella).

Campak adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Hampir 95% anak yang mendapat vaksin tidak akan terkena campak, jadi kecil kemungkinan terkena lagi. Tetapi kadar kekebalan tubuh terhadap virus campak semakin menurun seiring bertambahnya usia, karena itu vaksin diulang lagi saat dewasa. Bila tidak diulang maka kemungkinan terkena lagi akan ada. 

Komplikasi timbul pada 5-15% dari keseluruhan kasus campak. Komplikasi yang dapat muncul adalah otitis media (radang telinga), pneumonia (radang paru), laryngitis, dan eksaserbasi (munculnya infeksi dari kuman yang dorman) Tuberkulosis. Tapi yang paling ditakutkan adalah komplikasi pada system saraf anak, komplikasi tersebut berupa ensefalitis/radang otak (paling sering), sindroma Guillain-Barré,kelumpuhan, neuritis retrobulbar/radang saraf mata (jarang terjadi). Biasanya kematian timbul akibat komplikasi yang timbul. 

Komplikasi ini akan lebih mudah terjadi pada anak yang memang sebelum sakit sudah mempunyai daya tahan tubuh yang lemah seperti pada anak dengan gizi buruk, tbc, penyakit keganasan (mis. leukemia) dll.

Jaga tubuh anak agar tetap bersih sehingga dia tetap merasa nyaman. Boleh saja anak dimandikan atau dilap seluruh tubuhnya. Pendapat yang mengatakan kalau anak campak tidak boleh dimandikan adalah keliru karena bila tubuhnya kotor dan berkeringat akan menimbulkan rasa lengket dan gatal luar biasa. Dorongan menggaruk kulit yang gatal bisa menimbulkan infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah. Gunakan sabun bayi yang tak terlalu merangsang kulit dan gosoklah kulitnya perlahan. Sehabis mandi, keringkan dan taburi dengan bedak salycyl talc.


RUBELLA

Rubella atau Campak Jerman atau Campak 3 hari adalah infeksi yang menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Campak Jerman umumnya memiliki dampak lebih ringan dan tidak fatal. Umumnya pun terjadi pada anak usia 5 sampai 14 tahun. Hal ini disebabkan oleh virus Rubella, berbeda dengan Campak yang disebabkan virus Rubeola. 

Virus Rubella, sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki genom RNA beruntai tunggal. Virus ini ditularkan melalui jalur pernapasan dan bereplikasi di nasofaring dan kelenjar getah bening. Virus ini ditemukan di dalam darah 5 sampai 7 hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh. Virus memiliki sifat teratogenik dan mampu melintasi plasenta dan menginfeksi janin yang mana menghentikan sel dari berkembang atau menghancurkan mereka. 

Setelah masa inkubasi 14-21 hari, gejala utama infeksi virus Rubella adalah munculnya ruam (exanthem) pada wajah yang menyebar ke batang tubuh dan anggota badan dan biasanya memudar setelah tiga hari. Gejala lain termasuk demam ringan, pembengkakan kelenjar (limfadenopati leher rahim pasca), nyeri sendi, sakit kepala dan konjungtivitis, umumnya nafsu makan anak akan menurun karena terjadi pembengkakan pada limpa. Kelenjar bengkak atau kelenjar getah bening bisa bertahan sampai seminggu dan demam jarang naik di atas 38 °C (100,4 °F). Ruam menghilang setelah beberapa hari tanpa pewarnaan atau mengupas kulit.

Rubella dapat menyerang siapa saja dari segala usia dan umumnya merupakan penyakit ringan, jarang terjadi pada bayi atau mereka yang berusia di atas 40. Semakin tua seseorang adalah gejala yang mungkin lebih parah. Sampai dengan sepertiga anak perempuan lebih tua atau wanita mengalami nyeri sendi atau gejala jenis rematik dengan Rubella. Virus ini dikontrak melalui saluran pernafasan dan memiliki masa inkubasi 2 sampai 3 minggu. Selama periode inkubasi, pembawa virus dapat menular walau mungkin tidak menunjukkan gejalanya.

Lebih mengkhawatirkan bila Rubella menyerang wanita hamil karena virusnya bisa menular pada janin melalui plasenta. Bisa terjadi keguguran. Bila janin tertular maka anak yang dilahirkan akan mengalami Sindrom Rubella Kongenital dengan kelainan-kelainan, misalnya mata bayi mengalami katarak, tidak bisa mendengar, terjadi pengapuran di otak, juga banyak terjadi anak-anak tumbuh dengan keterbelakangan perkembangan.

Pencegahan dan penanganan penyakit Rubella adalah,

• Berikan imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
• Walau Rubella tidak seberapa menular, tetap karantina penderita supaya tidak menulari orang lain, selama selang waktu 7 hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
• Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5 °C dan anak gelisah atau rewel.
• Berikan banyak cairan. Bisa minuman, atau makanan berkuah banyak.
• Uapi ruangan/kamar untuk meredakan hidung tersumbat.

Pencegahan dan penanganan khusus penderita wanita usia subur/ibu hamil adalah,

• Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk Rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.
• Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.

Sebaiknya setiap anak perempuan harus mendapat vaksinasi Rubella. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya Rubella serta melindungi janin yang dikandungnya kelak. Tak hanya pada perempuan, vaksinasi Rubella pun penting bagi kaum pria. Gunanya mencegah agar tidak terserang Rubella dan menulari sang istri yang mungkin tengah hamil nanti.
Tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang menderita penyakit Rubella karena banyak orang bahkan tidak menyadari penyakit ini. Jika berada dalam keraguan apakah terinfeksi penyakit Rubella, pemeriksaan antibodi dalam darah akan memberikan jawabannya.

ROSEOLA

Roseola sering juga dikenal dengan Sixth Deases, Eksantema Subitum dan Roseola Infantum. Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Herpes tipe 6 dan 7. Virus ini disebarkan melalui percikan ludah penderita. Masa inkubasi (mada dari mulai terinfeksi sampai timbulnya gejala) adalah sekitar 5-15 hari. Biasanya penyakit ini berlangsung selama 1 minggu.

Roseola Infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki gejala serupa itu adalah campak (penyakit ke 1), penyakit Dukes (penyakit ke 2), campak Jerman (penyakit ke 3), penyakit Scarlet (penyakit ke 4) dan eritrema infeksiosum (penyakit ke 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, Roseola Infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit Campak Jerman (Rubella).

Penyakit yang ini sering diderita pada bayi dari usia 6 bulan sampai 3 tahun. Penyakit ini sempat membuat para ibu khawatir dan cemas berlebihan, karena pada awalnya (fase prodromal) anak ini mengalami panas tinggi mendadak 39,4 - 40,6 °Celsius. Bahkan, 5-15% diantara mereka mengalami kejang disebabkan demam.

Gejala-gejala Roseola Infantum adalah,

• Demam antara 39–40 °C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
• Ruam kemerahan muncul setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
• Lainnya : diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
• Komplikasi. Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul meski sangat jarang terjadi adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat seperti radang paru (pneumonia) yang dapat berakibat fatal. 

Cara-cara menangani Roseola Infantum adalah, 

• Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
• Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
• Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
• Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
• Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu. 

Karena tidak ada vaksin untuk mencegah Roseola, hal terbaik yg bisa anda lakukan untuk mencegah penyebaran Roseola ini adalah dengan menjaga agar anak anda tidak terlalu dekat dengan anak yg terinfeksi. Sebaliknya, jika anak anda sedang mengalami Roseola, sebaiknya tidak terlalu dekat dengan anak lain.

Sebagian besar orang memiliki antibody terhadap Roseola saat mereka masuk usia sekolah, hal ini menyebabkan mereka tidak akan terinfeksi ulang terhadap Roseola ini (sudah imun). Namun demikian, jika salah satu keluarga terpapar virus, pastikan seluruh anggota keluarga sering mencuci tangan sampai bersih untuk menghindari penyebaran virus kepada seseorang yang belum imun terhadap penyakit ini.

Orang dewasa yang belum pernah terkena Roseola saat masih anak-anak masih dapat terinfeksi. Namun begitu, penyakit ini akan lebih ringan jika dialami oleh orang dewasa yang sehat. Yang penting diperhatikan, orang dewasa yang terinfeksi Roseola dapat menularkan virus kepada anak-anak.

* Tambahan Informasi *

Siapa yang tidak boleh mendapatkan Vaksin MMR atau Rubella? 

• Mereka yang alergi terhadap antibiotik neomicyn. 
• Wanita yang sedang hamil atau bertujuan hamil dalam waktu satu bulan setelah imunisasi. 
• Mereka yang menderita penyakit apa saja atau menerima pengobatan yang menekan sistem kekebalan, seperti cortisone atau prednisolone. 
• Siapa saja yang menderita infeksi yang akut.

Semoga informasi diatas berguna, mengetahui gejala-gejalanya agar orang tua tidak panik dan mengetahui penyebabnya agar lebih mudah dihindari. Penanganan yang tepat menjauhkan penderita dari terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan. Semoga kita terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. *

Wednesday, April 1, 2015

Tip Cegah dan Hilangkan Biang Keringat

Gangguan kesehatan kulit yang umum dialami bayi adalah biang keringat alias keringat buntet. Sesuai namanya, penyebab biang keringat adalah tersumbatnya (buntet) kelenjar keringat pada permukaan kulit. Dibandingkan pada orang dewasa, biang keringat lebih banyak dialami anak-anak lantaran fungsi kelenjar keringat pada bayi yang belum sempurna. Gejalanya adalah munculnya bintil-bintil kecil berwarna merah yang kadang-kadang berisi air, dengan atau tidak disertai kulit yang tampak kemerahan. Biang keringat rasanya gatal dan menimbulkan rasa tidak nyaman serta terkadang kulit terasa panas. Biasanya, biang keringat muncul pada bagian tubuh yang terlipat dan banyak berkeringat, seperti ketiak, lipatan siku, paha, dll. Tapi Mama tak perlu khawatir, karena: 

Cara mencegahnya:
< Pilih bahan pakaian yang mudah menyerap keringat, seperti katun.
< Hindari pakaian yang terlalu ketat.
< Perhatikan sirkulasi udara pada ruangan. Jika tidak memakai AC, maksimalkan ventilasi agar udara bisa mengalir bebas. 
< Teratur memandikan bayi, 1 atau 2 kali setiap hari. Ini berguna untuk menyingkirkan kotoran yang menyumbat pori-pori kulit anak.

Cara mengatasinya:
< Bedak dingin (misalnya Salcyl), lotion, atau salep yang mengandung zinc oxide. Salep yang biasanya direkomendasikan dokter adalah Hidrocortizon atau Elox.
< Banyak minum air putih untuk membantu menetralkan suhu tubuh.
< Tetap mandi setiap hari secara teratur.