Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Sunday, December 28, 2014

Bayi Anda terlampau sering kentut dan bau

Apakah Anda kebingungan karena bayi Anda terlampau sering kentut dan bau? Ada sejumlah hal yang perlu dilakukan orang tua, khususnya ibu untuk mengatasi masalah tersebut, dilansir dari Easy Good Health, Kamis (12/6).
Pertama, jika Anda adalah ibu menyusui, maka telisik lagi makanan yang Anda masukkan dalam diet Anda selama menyusui yang bisa berkontribusi meningkatnya kandungan gas di perut bayi Anda sehingga mereka lebih sering kentut dari  biasanya.
Kedua, jika bayi Anda diberikan susu formula, maka untuk mengurangi gas di dalam perut bayi, berikan jarak antara bayi minum susu dengan bayi mengonsumsi makanan lain.
Ketiga, gunakan vent alias botol susu bayi yang sedikit berlekuk atau miring. Ini akan membantu mengurangi udara yang tertelan sewaktu bayi meminum susu dari botolnya. Ini juga akan mengurangi risiko bayi sering bersendawa.
Keempat, ibu bisa menggunakan gas drops yang aman untuk membuang gas yang terlampau banyak berada di dalam perut bayi. Namun, peru diingat bahwa sering kali gas drops ini kurang efektif dan harganya juga mahal.

Bayi ASI Eksklusif

Sebenarnya adakah tanda-tanda yang dapat menunjukkan bahwa bayi mendapatkan cukup ASI (Air Susu Ibu)? Dalam jangka panjang indikasi atau tanda kecukupan yang paling utama adalah peningkatan berat badan. Ada juga tiga tanda sederhana yang dapat diperhatikan ibu, yakni dengan mengamati cara bayi menyusu, buang air kecil (BAK), dan buang air besar (BAB). Tulisan ini membahas BAB bayi yang hanya mendapat ASI atau yang lebih dikenal dengan istilah ASI eksklusif (ASIX).
Tiga Hari Pertama
Beberapa hari pertama setelah kelahirannya bayi mengeluarkan mekonium, yakni bahan lengket berwarna hijau pekat mendekati hitam yang terkumpul di dalam usus bayi selama berada di kandungan. Pada hari ketiga, bayi yang mendapatkan lebih banyak ASI akan buang air besar lebih mudah. Biasanya bayi sudah mengeluarkan seluruh mekonium dan bentuk tinja bayi berubah di hari keempat.
Bulan Pertama
Tinja bayi yang wajar berwarna kuning, sedikit berbau, memiliki bentuk lunak agak cair dan berbij-biji. Bentuk tinja juga dapat sedikit berbeda, misalnya berwarna lebih hijau atau kuning pekat, berlendir atau berbuih. Perbedaan warna ini tidak menunjukkan masalah apapun. Bayi ASIX yang semakin mudah buang air besar di hari ketiga kehidupannya berarti dalam keadaan yang baik.
Bayi yang sehat dan mendapat cukup asupan ASI akan buang air kecil lebih dari enam kali dalam sehari. Walaupun begitu, segera periksakan bayi kepada tenaga atau fasilitas kesehatan jika ia mengalami salah satu dari tanda-tanda di bawah.
  1. Bayi masih mengeluarkan mekonium pada usia 4 atau 5 hari
  2. Bayi usia 5-21 hari tidak buang air besar dalam 24 jam
  3. Tinja bayi berwarna coklat, jarang buang air besar, atau tinja sedikit
Selain mengamati asupan bayi, memantau frekuensi buang air besar dan jumlah tinja merupakan cara untuk menilai bilamana bayi mendapatkan cukup ASI. Jumlah tinja bayi seharusnya meningkat setidaknya pada hari kelima dengan frekuensi buang air besar 2-3 kali setiap hari. Bahkan beberapa bayi buang air besar setiap selesai menyusu dan ini bukan berarti bayi menderita diare.
Diare adalah kondisi perubahan frekuensi buang air besar secara mendadak dengan jumlah tinja lebih banyak dan dalam bentuk yang sangat cair. Terus berikan ASI dan perbanyak asupannya untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan pada bayi. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi berikut ini:
  • Mata kering, bayi menangis tanpa mengeluarkan air mata atau hanya sedikit;
  • Kulit, mulut dan bibir lebih kering;
  • Air seni berwarna gelap, keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali;
  • Mata tampak cekung atau terbenam;
  • Sangat lemas dan kesadaran menurun;
  • Selalu merasa haus atau malah menolak minum;
  • Ubun-ubun terlihat cekung;
  • Ketika kulit dicubit dengan dua jari kulit sulit kembali ke bentuk asal.
Segera hubungi tenaga atau fasilitas kesehatan bila menemukan tanda dehidrasi, diare yang disertai dengan darah, kejang, nafas cepat dan dangkal, muntah terus-menerus, panas tinggi di atas 38,5°C yang tidak berkurang dalam 2 hari, diare berlangsung lebih dari 14 hari, atau bayi tampak kesakitan atau kolik. Bayi yang kesakitan akan menangis kuat sambil menekuk kaki, gelisah serta berkeringat.
Usia 2-6 Bulan
Frekuensi buang air besar setiap bayi berbeda-beda. Secara umum frekuensi buang air besar bayi akan semakin berkurang seiring pertambahan usianya karena usus telah berkembang lebih sempurna dan dapat menyerap ASI lebih baik. Memasuki bulan kedua, beberapa bayi ASIX mendadak mengubah frekuensi buang air besar mereka dari sering menjadi sekali dalam tiga hari. Bahkan ada bayi yang tidak buang air besar selama 20 hari atau lebih. Selama bayi sehat dan bentuk tinja wajar maka hal tidak menjadi masalah. Memang bayi ASIX lebih jarang mengalami sembelit atau konstipasi karena nutrisi ASI mudah dicerna dan diserap oleh tubuh serta mengandung zat laksatif yang dapat mengencerkan tinja.
Setelah Bulan Keenam
Setelah bayi mendapat Makanan Pendamping ASI (MPASI) biasanya frekuensi buang air besar, bentuk dan jumlah tinja akan berubah tergantung dari asupan makanannya. Jika tinja bayi keras hingga saat buang air besar ia mengalami kesulitan, rasa nyeri, atau bahkan luka anus yang berdarah, hal ini dinamakan sembelit. Tambahkan cairan, buah, dan serat ke dalam makanannya. Sembelit yang disebabkan oleh diet makan yang tidak seimbang akan hilang dengan sendirinya. Segera hubungi tenaga kesehatan apabila sembelit disertai dengan sakit perut hebat atau muntah.

Saturday, December 13, 2014

Cara pijat bayi.


cara pijat bayi Cara Pijat Bayi, Rangkaian Baby Spa


Selama melakukan cara pijat bayi ini, Anda dianjurkan untuk mengajak si kecil ngobrol atau bahkan mengajaknya bernyanyi hal ini dapat meningkatkan kemampuan verbal si kecil disamping pula mempererat ikatan batin Bunda dengan si kecil.
Memijat Wajah Bayi
  1. Tekankan jemari Anda di mulai dari tengah kening bayi mengarah ke pelipis dan pipi.
  2. Pijat daerah bagian atas alis dengan kedua Ibu jari
  3. Berikan tekanan lembut dengan menggunakan ibu jari, tariklah garis dari arah hidung bayi ke arah pipi.
  4. Pijat sekitar area mulut bayi dengan kedua ibu jari. Buatlah gerakan menarik bibirnya sehingga membentuk senyuman.
  5. Berikan pijatan lembut di sekitar rahang bawah bayi, mengarah dari tengah ke samping untuk membuat bibir bayi membentuk senyuman.
Memijat Dada Bayi
  1. Letakkan kedua tangan di atas dada bayi, Lakukan gerakan mengarah ke atas lalu ke samping dan kembali ke tengah dengan gerakan membentuk simbol hati.
  2. Dari tengah dada bayi, buat arah silang dengan telapak tangan Anda menuju ke arah bahu.
 Manfaat dari pijat bayi:

•    Membantu bayi bernapas secara teratur. Bayi terkadang memiliki pola inhale-exhale yang acak. Karena kulit adalah organ terluas dari tubuh manusia dan kaya dengan saraf, pijatan bisa membantunya bernapas lebih lega dan teratur.

•    Membantu menstimulasi hormon pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan Touch Research Institute dari University of Miami menunjukkan, bayiprematur yang menerima 3 kali pijat (15 menit tiap pijat) setiap hari, dalam 5 hari bobot tubuhnya akan naik 53% dibanding bayi prematur yang tidak menerima pijat bayi. 

•    Meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian terhadap bayi berusia 10 minggu menunjukkan, bayi yang punggungnya dipijat oleh mamanya lebih jarang mengalami flu dan diare. Pijatan akan memperkuat hormon dan sistem pencernaan. 

•    Membantu menstimulasi perkembangan otak bayi. Sedikit sentuhan di wajah, dada, tangan, dan kaki membuat otaknya bekerja merasakan sensasi sentuhan yang berbeda-beda.

•    Membantu meringankan beberapa keluhan, seperti sinus, sakit saat pertumbuhan gigi, lendir di paru-paru, dan kaki-tangan dingin. Memijat bagian perut membantu menghilangkan kolik, sembelit, dan masuk angin. 

7 Alasan Bayi Perlu Dipijat


Sejak dulu, pijat pada bayi dipercaya memiliki banyak manfaat. Terlebih-lebih lagi pada bayi prematur atau yang lahir via operasi Caesar, yang bisa mengalami shockketika lahir.  Yang pasti, pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta mengingatkan bayiakan rasa nyaman selama berada dalam kandungan mama. Manfaat lain dari pijat bagi bayi:

- Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan lebih baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.

- Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta membuat bayi merasa nyaman.

- Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi terlihat lebih sehat.

- Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan diare.

- Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih baik.

- Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya lebih tahan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lain.

- Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih riang dan bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara umum, anak-anak ini jarang memang mengalami masalah psikologis atau emosional.

Nah, Anda bisa memijat sendiri si kecil setelah belajar dari pakarnya. Kini sejumlah rumah sakit, khususnya rumah sakit ibu dan anak, mempunyai divisi khusus yang petugasnya bisa mengajarkan hal ini pada Anda. Kalau masih ragu juga, Anda bisa membawa bayi Anda ke spa khusus untuk bayi.

Cara Memijat Tubuh Bayi: Wajah, Perut, Dada & Punggung

Memijat tubuh bayi memiliki manfaat yang besar, pijatan lembut dari ibu dapat membantu proses perkembangan beberapa orgran tubuhnya. Dan memberi pijatan kepada sang buah hati sebagai salah satu ekspresi cinta untuk menciptakan bonding yang kuat dengan si kecil.

Gambar Pijat Bayi
Kapan dan usia berapa bayi boleh dipijit?
Bayi sudah dapat diberikan pijatan ketika dia mulai lahir hingga berumur tiga tahun, namun untuk bayi yang baru berumur dibawah 2 bulan, gerakan pemijatan dilakukan dengan sangat lembut.

Berapa Lama bayi dapat dipijat?
Bayi dapat diberikan pijatan lembut selama 15 menit setiap harinya. Pijatan untuk bayi akan sangat bermanfaat ketika dia berumur 6-7 bulan pertama

Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemijatan tubuh bayi
  1. Lihat dulu kuku kedua jari ibu, pastikan kuku pendek agar tidak melukai kulit bayi yang masih sensitif
  2. Ajak ngobrol sang bayi saat melakukan pemijatan pada bayi, agar membuatnya lebih tenang dan nyaman
  3. Jangan dulu pijat bayi anda jika ia baru selesai minum susu atau minum asi. Sebaiknya jangan memijat bayi yang sedang dalam keadaan kurang sehat.
Memijat Wajah Bayi
  1. Tekan jari-jari Anda pada tengah kening bayi, turun ke pelipis dan pipi.
  2. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah atas alis.
  3. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi ke arah pipi.
  4. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya. Tarik sehingga ia tersenyum.
  5. Pijat lembut rahang bawah bayi, dari tengah ke samping seolah membuat bayi tersenyum.
Memijat Dada Bayi
  1. Letakkan kedua tangan Anda di tengah dada bayi, gerakkan ke atas lalu ke sisi dan kembali ke tengah seperti membentuk hati.
  2. Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan ke arah bahu.
Memijat Perut Bayi
Ingat, jangan memijat di atas tulang rusuk atau di atas ulu hati bayi !
  1. Lakukan gerakan memijat di atas perut seperti mengayuh sepeda, dari atas ke arah bawah perut.
  2. Angkat kedua kaki bayi Anda, dan tekan kedua lututnya perlahan-lahan ke arah perut. Buat gerakan melingkar dengan dua tangan secara bergantian searah jarum jamdimulai dari sebelah kanan Anda.
  3. Rasakan gelembung angin dan dengan jemari Anda dorong searah jarum jam.
Memijat Perut Bayi Dengan Gerakan “I Love You” Pemijatan I love You terdiri dari 3 gerakan :
  1. “I” pijatan ke arah bawah perut dengan menggunakan tangan kanan Anda di sebelah kiri perut bayi.
  2. “Love” membentuk huruf “L” terbalik. Pijatlah dari sebelah kanan dan kiri perut bayi, kemudian dari atas ke bawah perut.
  3. “You” Gerakan memijat membentuk hurf “U” terbalik. Pijat dari kanan bawah ke atas kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah.

Memijat Tangan Bayi
  1. Peganglah lengan bayidengan kedua telapak tangan seperti memegang pemukul softbol. Dengan gerakan memerah, pijat tangan bayi dari bahu ke pergelangannya.
  2. Lakukan gerakan sebaliknya, memerah tangan dari arah pergelangan ke arah pangkal lengan bayi.
  3. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar.
  4. Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan.
  5. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung

Memijat Kaki Bayi Dapat dilakukan sama dengan cara yang sama seperti teknik memijat tangan.

Memijat Punggung Bayi
  1. Tengkurapkan bayi Anda di atas bantalan lembut atau paha Anda
  2. Pijat dengan gerakan maju mundur, menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggungnya.
  3. Luncurkan salah satu telapak tangan Anda dari leher sampai ke pantat bayi dengan sedikit tekanan.
  4. Dengan jari-jari Anda, buatlah gerakan melingkar terutama pada otot disebelah tulang punggung.
  5. Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke kakinya untuk mengakhiri pijatan Anda.

Friday, December 12, 2014

Merubah Kebiasaan Bayi Tidur Digendong

babysleeping2
Pada prinsipnya bayi adalah makhluk kebiasaan dan adalah tergantung orang tuanya yang membuat kebiasaan tersebut. Bayi menangis ketika dibaringkan, karena ia protes, “Bukan begitu biasanya saya ditidurkan!”
Pertama, kenali dulu tanda-tanda bayi sudah mengantuk. Tahapannya adalah: menguap, melamun, dan tidur. Pada tahap menguap, segera redupkan lampu, dan peluk bayi dengan posisi bayi berdiri (bukan rebah), sambil ditepuk-tepuk punggungnya. Tidak perlu diayun. Jika sudah melamun, baringkan bayi di tempat tidur, sambil terus menepuk-nepuk punggung atau dadanya. Pada awalnya ia pasti protes dengan cara menangis. Jangan buru-buru diangkat. Tunggu tiga kali tangisan, baru angkat dan peluk kembali bayi sambil ditepuk-tepuk. Jika sudah berhenti menangis dan bayi telah tenang kembali, segera baringkan bayi (masih sambil ditepuk-tepuk). Ia akan segera menangis kembali. Tunggu lagi tiga kali tangisan dan angkat kembali sambil ditepuk-tepuk. Begitu seterusnya, sampai bayi akhirnya tertidur ketika berbaring.
Cara ini saya terapkan, dan pada 8 kali baringan, ia akhirnya tertidur pulas tanpa harus digendong sambil diayun! Believe me, it works!
Yang perlu diperhatikan:
  • Semakin muda umur bayi, akan semakin mudah membiasakannya dengan cara tidur seperti ini.
  • Mengusap dahi bayi ke arah mata bisa membantu mengurangi ketegangan pada bayi, karena mata bayi juga butuh istirahat dari rangsangan cahaya.
  • Selain itu suarakan bunyi bisikan “sssh.. sssh..” ketika menenangkan bayi; suara itu menyerupai bunyi cairan di sekeliling rahim dan oleh karena itu bisa membuatnya tenang.
  • Ritme tepukan pada punggung atau dada bayi usahakan seperti irama degup jantung ibu ketika bayi di dalam rahim, tujuannya untuk menenangkannya. Ketika memeluk dan menepuk-nepuk punggung bayi, segera hentikan jika ia sudah diam atau tenang, dan jangan keterusan. Alasannya, supaya menghindari ketergantungan bayi pada hal itu. kita tentu saja harus memenuhi kebutuhan bayi, tetapi jika kebutuhannya sudah terpenuhi (dalam hal ini ia sudah tenang), ia sebenarnya tidak membutuhkannya lagi.
  • Jika tahap melamun terlewat dan bayi masih dibiarkan beraktivitas (dan bukannya dibaringkan di tempat redup), ia akan kesal dan terlalu lelah sehingga menangis hebat (untuk menutup dirinya – mata dan telinganya – dari dunia luar) dan akan dibutuhkan effort lebih besar untuk menenangkannya. Jadi ibu harus cermat dalam melihat tanda-tanda bayi mengantuk.
  • Jika bayi memalingkan muka dari mainan atau rangsangan dari luar, itu bisa berarti ia bosan atau lelah. Jika kita berikan mainan lainnya, dan ia kembali excited, berarti dia hanya bosan. Namun jika kita berikan mainan lainnya dan ia memalingkan mukanya lagi, berarti ia sudah lelah atau mengantuk. Segera redupkan lampu dan tenangkan bayi sebelum ia menangis hebat.
  • Ibu jangan panik ketika bayi menangis. Ingat bahwa tujuan kita adalah menenangkannya. Jangan malah membuatnya menjadi lebih tertekan dengan menggoncang-goncangkan tubuh bayi dengan keras. Keep calm, and your baby will eventually be calm.
Yang paling penting adalah konsistensi. Jika ibu menyerah dan kembali mengayun-ayunkan bayi untuk menidurkannya, ia akan kembali ke kebiasaan lama dan perlu mulai dari awal lagi untuk merubah kebiasaannya itu.

Bahaya Ayunan

Indonesia memiliki tradisi mengayunkan bayi sebagai salah satu bentuk kasih sayang. Jika bayi menangis, biasanya bayi akan digendong kemudian diayun-ayunkan agar ia berhenti menangis. Tetapi tindakan ini ternyata bisa berbahaya bagi bayi itu sendiri.
Shake baby syndrom adalah salah satu bentuk kejadian yang cukup sering terjadi pada bayi tanpa kita sadari. Selain diakibatkan karena trauma, ternyata shake baby syndrom juga bisa dipicu karena mengayun-ayunkan bayi.
”Shake artinya menggoyang atau mengguncang. Shake baby syndrom merupakan kumpulan gejala yang timbul akibat melakukan gerakan menggoyang bayi terlalu keras,” ujar dr. I Gusti Ngurah Suwarba, Sp.A. dari Sub Bagian Saraf Otak Bagian SMF IKA RS Sanglah.
Lanjutnya, mengayun-ayunkan bayi dalam batas tertentu mungkin tidak apa-apa, tetapi jika sering tidur diayunan membuat bayi mengalami guncangan pada kepalanya dan akan sangat berbahaya. Efek ayunan pada bayi menurut Suwarba bisa terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Untuk jangka pendek atau akibat yang segera terlihat adalah bayi mengalami perdarahan di mata dan otak. Tanda-tanda jika anak mengalami perdarahan pada otaknya adalah ia sering menangis dengan suara melengking dan lama.
”Ciri-ciri bayi yang mengalami pendarahan pada selaput otak dan mata, ia sering menangis dengan suara yang melengking, karena bayi mengalami sakit di kepalanya yang luar biasa, akibat dari guncangan yang didapatkan dari efek ayunan,” jelas Suwarba, sembari menambahkan kualitas ayunan yang sempit (Bahan kain) juga salah satu penyebab berkurangnya pasokan oksigen ke otak bayi, yang dapat melemahkan pertumbuhan IQ.
Perdarahan yang disebabkan oleh ayunan tidak nampak atau meninggalkan bekas dan bukti. Beda jika perdarahan karena trauma atau jatuh.
Bagaimana pun, Struktur tubuh bayi yang masih sangat lemah bila mendapatkan guncangan/ayunan yang kuat dapat menyebabkan terjadinya tarikan/rentangan antara otak dengan selaput otak yang melekat pada tulang kepala. Rentangan ini menyebabkan terjadinya robekan pembuluh darah yang menghubungkan antara otak dengan selaput otak. Gejala yang paling ringan pada bayi yang terkena sindrom tersebut adalah pendarahan di retina (selaput jala) mata dan jangka panjang dapat menyebabkan kebutaan. Pendarahan di retina tidak dapat dilihat secara klinis tetapi harus menggunakan alat oleh ahli saraf mata.
Gejala lainnya yang bersifat umum dapat dilihat antara lain muntah-muntah, penurunan kesadaraan, serta perubahan pada pupil mata. Selain itu ayunan yang kuat, dapat membuat tulang kaki, tungkai, serta lengan patah. Ini dapat terjadi karena saat mengayun bayi, yang dipegang bukan badannya melainkan kaki, lengan/ketiaknya.
Bayi tetap akan dapat tidur dengan nyenyak tanpa harus diayun dengan kuat. Karena itu adalah sifat alamiah manusia. Bila bayi telah kenyang dan tubuhnya sehat, ia pasti akan mudah untuk tidur.

Tidur dalam gendongan

Tidur dalam gendongan atau ayunan, pastilah amat nyaman dan menyenangkan. Makanya si kecil jadi lelap dan mudah tidur. Itu sebabnya, banyak ibu suka menidurkan bayinya dengan cara digendong atau diayun.
Padahal, sebenarnya para ibu tak perlu “bersusah-payah” seperti itu. Seperti dikatakan dr. Kishore R.J., Sp.A., “Mau tak mau, bayi akan tidur dengan sendirinya, kok, tanpa harus digendong atau diayun.” Sebab, jelas, dokter spesialis anak dari RSIA Hermina Podomoro ini, tidur merupakan kebutuhan dasar manusia, termasuk bayi.
JADI TAK PERCAYA DIRI
Justru kalau si bayi biasa digendong atau diayun kala hendak tidur, menurut Kishore, bisa-bisa ia jadi tergantung. “Kalau nggak digendong atau diayun, ia akan rewel, tidak mau tidur.”
Memang, diakui Kishore, cara-cara tersebut bisa membuat bayi lebih cepat tidur. Tapi di sisi lain, kita juga harus memikirkan dampak buruknya bagi si bayi. “Selain jadi tergantung, akibat lebih jauhnya pada pola pertumbuhan berikutnya adalah kepercayaan diri anak bisa hilang. Ia bisa jadi anak yang tak PD (percaya diri, Red.).”
Yang lebih berbahaya adalah bila ibu memiliki kebiasaan menidurkan bayi sambil menyusui. “Ini memang akan membuat bayi merasa aman dan nyaman. Tapi bahayanya kalau ibu ketiduran, entah karena capek atau mengantuk, hidung si bayi bisa tertindih tubuh ibu. Akibatnya ia tak bisa bernafas,” terang Kishore.
Jadi, anjur Kishore, jangan biasakan bayi tidur dengan cara dimanipulasi seperti diayun atau digendong. Biarkan bayi tidur secara alamiah. “Di rumah sakit pun, setelah lahir, ia bisa tidur sendiri tanpa diayun atau digendong, kok.” Nah, yang biasa terjadi, setelah satu minggu di rumah, kadang si ibu mengeluh, “Dok, anak saya susah tidur.” Menurut Kishore, itu disebabkan di rumah si bayi sudah biasa ditidurkan dengan digendong atau diayun.

TIDAK CAPEK
Yang harus dipahami, terang Kishore, bayi umumnya akan tidur sendiri bila ia sudah merasa kenyang, terutama pada bayi baru lahir. “Biasanya ini berlangsung sampai bayi berusia 2-3 bulan.”
Setelah usia 3 bulan, disamping perutnya tak lapar, bayi juga akan tidur sendiri bila ia sudah capek bermain. Jangan lupa, di usia ini bayi mulai memberi respon terhadap lingkungan sekitarnya. “Lingkungan merupakan barang baru baginya. Ia ingin menjelajah ke mana-mana.” Tapi kalau lingkungannya itu-itu saja, si bayi akan bosan dan ia pun jadi rewel. Apalagi jika ia sering digendong sehingga tak punya kesempatan untuk beraktivitas fisik. “Akibatnya, ia tak merasa capek, sehingga akan lebih sulit tidur,” tutur Kishore.
Mulai usia 6 bulan ke atas, lain lagi persoalannya. “Ada beberapa faktor yang bisa membuatnya susah tidur,” ujar Kishore. Di antaranya, pengalaman pada siang hari. Misal, sehabis jatuh atau muntah setelah makan sesuatu. “Ini akan membuat bayi trauma.” Contoh lain, bayi diajak bermain terlalu lama, “Sehingga ia masih terbayang. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, ia takut atau malah kembali minta diajak melakukan permainan yang sama.”
Penyebab lain, si bayi mungkin merasa takut ditinggal, terutama oleh ibu. Atau, seperti sudah diutarakan di atas, ia masih merasa lapar. “Semua itu mengganggu bayi sehingga membuatnya susah tidur,” tukas Kishore.
Selain itu ada pula masalah perubahan lingkungan. Misalnya, si bayi biasa tidur di kamar ber-AC atau menggunakan kipas angin. Otomatis kalau ia tidur di kamar non-AC atau tak pakai kipas angin, tentu akan gelisah. Begitupun sebaliknya. “Karena ia belum beradaptasi dengan suasana yang baru,” terang Kishore.
Bahkan, tempat tidur berubah pun, tak jarang membikin si bayi rewel. Ia akan merasa asing. “Biasanya terjadi pada bayi sampai usia 6-7 bulan. Namun akan berubah sesuai pertambahan usia.”
Karena itu, saran Kishore, janganlah ibu sebentar-sebentar menggendong si bayi hanya karena mau anaknya segera tidur. “Cari dulu penyebabnya kenapa ia rewel, susah tidur. Jangan buru-buru digendong atau diayun.”
KEADAAN TERTENTU
Begitupun bila bayi terbangun dan menangis. “Biasanya bayi terbangun karena 3 hal, yaitu lapar, takut tak ada teman di sampingnya, dan ada sesuatu yang tak mengenakkan semisal sakit atau buang air.” Nah, tangisannya itu untuk memberikan informasi kepada si ibu atau pengasuhnya bahwa ada sesuatu yang terjadi padanya.
Jadi, periksa dulu kondisi bayi. Misalnya, kalau ia terbangun lantaran pipis, segeralah ganti popoknya. Atau bila ibu ingin si kecil tak terganggu tidurnya lantaran mengompol, bisa dipakaikan diapers . “Namun pemakaian diapers memiliki risiko, yakni kemungkinan timbul iritasi pada kulit bayi,” ujar Kishore. Karena itu perhatikan betul jenis diapers -nya maupun tingkat kepekaan kulit bayi ibu.
Tak jarang si kecil terbangun dan menangis lantaran mengalami mimpi buruk. “Berdasarkan penelitian, bayi memiliki fluktuasi gambaran seperti mimpi. Masalahnya, kita, kan, nggak mungkin menanyakan langsung kepada si bayi. Kita hanya bisa mengetahui dari tangisannya yang keras dan biasanya ia juga menjadi rewel,” terang Kishore.
Nah, kalau bayi rewel lantaran mimpi buruk atau sakit, bolehlah ibu menggendongnya untuk membuatnya merasa nyaman. “Bayi-bayi yang demikian memang membutuhkan teknik pendekatan tersendiri. Entah dengan digendong atau diayun, karena mereka membutuhkan rasa aman,” lanjut Kishore.
Namun begitu, Kishore mengingatkan agar hal tersebut dihilangkan sedikit demi sedikit untuk mencegah si bayi jadi tergantung. “Nanti ia tak akan tidur kalau tak digendong atau diayun,” tukasnya. Khusus untuk bayi yang sakit, selain memberinya perasaan aman, tentulah ibu harus mengobati penyakitnya. Kalau tidak. “Meskipun ibu sudah menggendong atau mengayunnya dengan cara apa pun, ia akan tetap rewel dan susah tidur. Soalnya, ia tetap merasa tidak enak akibat rasa sakit tersebut.”
MENGUBAH POLA
Tak jarang bayi rewel hanya karena ingin ditemani. “Biasanya ini berkaitan dengan pola tidur, khususnya pada bayi baru lahir,” terang Kishore. Sebab, bayi baru lahir tak tahu kapan harus tidur dan kapan harus bangun. Sering terjadi, sepanjang pagi dan siang ia tidur dan terjaga serta rewel pada malam harinya. Nah, rewelnya ini lebih sering bukan lantaran sakit atau lapar, tapi minta ditemani.
Dalam hal ini, anjur Kishore, ibu harus mengubah pola tidur si kecil. Bila siang hari ia tidur, sebaiknya dibangunkan. “Jadi, malamnya gampang tidur. Nah, selain melatih pola tidur anak, ibu pun bisa beristirahat.” Memang, bisa saja si bayi justru jadi rewel karena dibangunkan. “Tak apa-apa. Toh, nanti ia tak rewel lagi kalau pola tidurnya sudah berubah.”
Pendeknya, ibu harus peka mengapa si kecil jadi rewel atau susah tidur. Jadi, ibu tak harus selalu menggendong atau mengayunnya. Selanjutnya, agar si kecil bisa tidur, ibu bisa mencoba memutarkan musik yang lembut. Pasti, deh, si kecil akan merasa tenang dan mudah tidur, lantaran ia merasa ada seseorang yang menemaninya.

TIPS MENIDURKAN BAYI: Jangan Biasakan Tidur Digendong


5 Metode menidurkan bayi agar orangtua dapat tidur dengan nyenyak. Apapun cara yang dipilih jangan abaikan kebutuhan rasa aman pada bayi.
Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Manfaatnya juga bisa dirasakan ibu dan ayah. Kualitas tidur orangtua bisa lebih baik jika bayi bisa tidur pulas sepanjang malam. Aktivitas dari pagi hingga sore hari pun bisa dijalani dengan lancar.
Masalahnya, bayi sering terbangun di malam hari bukan lantaran lapar atau gangguan lain, tetapi seperti diungkapkan Siobhan Stirling dalam bukunya Sleep, sebagian besar bayi terbangun di tengah malam karena perubahan fase tidur, dari tidur lelap ke tidur ringan.

Tidur ringan atau tidur REM (rapid eye movement) merupakan kondisi tidur dengan ciri-ciri antara lain, napas tidak teratur, tubuh cenderung tegang, dan bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata. Dalam kondisi ini, bayi mudah terbangun dari tidurnya. Tidur jenis ini dialami bayi sejak berusia 6-7 bulan dalam kandungan. Sebagian besar bayi normal tidur dalam keadaan REM.

Sebaliknya, tidur nyenyak atau non-REM ditandai dengan keadaan sangat santai, relaks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak ber-mimpi. Sulit membangunkan bayi dalam fase tidur ini.

Bayi akan mengalami perubahan fase tidur dari REM ke non-REM. Bayi yang baru lahir, misalnya, begitu tertidur akan memasuki fase REM, tapi 20 me-nit berikutnya mengalami fase tidur non-REM. Terbangun saat perpindahan fase adalah hal biasa. Saat terbangun, mungkin bayi akan menangis dan mencari sang ibu. Tak jarang, ibu lantas menyusui atau menggendong bayi berkali-kali yang tentu saja mengganggu kualitas tidurnya. Tiap beberapa jam, ibu atau ayah harus terbangun dan menenangkan sang bayi.

PILIH CARA YANG PALING SESUAI
Jika si bayi sering terbangun di tengah malam dan orangtua merasa kualitas tidurnya menurun, ada baiknya untuk mengajari bayi tidur. Sebenarnya ia bisa menenangkan diri sendiri dan kembali tertidur pulas setelah terjaga sejenak. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan Anda dan si kecil seperti ditawarkan Stirling berikut ini:
1. BERSIKAP DINGIN
Metode ini merupakan metode “paling kejam”. Tetapi seperti janji Stirling, metode inilah yang paling jitu. Orangtua bisa mera-sakan efeknya dalam waktu tiga hari. Caranya dengan meletakkan bayi di tempat tidur. Setelah mengucapkan selamat tidur padanya, tinggal saja sampai ia tertidur dengan sendirinya.
Sebagian besar bayi akan menangis begitu orangtua menghilang dari pandangannya. Tapi lama-lama, karena tidak mendapat respons, bayi akan menyerah dan akhirnya tertidur. Mungkin saja bayi akan menangis lama. Terus terang, metode ini sangat keras dan menjadi pilihan yang sangat sulit bagi orangtua.

* Tip agar berhasil:
– Sebelum memulai metode ini, bayi harus aman dan nyaman. Perhatikan keadaan tempat tidurnya, pakaian, popok, dan perlengkapan lain.
– Kemauan, kesabaran, dan keteguhan adalah resep sukses metode ini.
– Kalau perlu, jelaskan pada tetangga mengapa si kecil sering menangis selama beberapa malam.
– Kuatkan tekad. Jika orangtua menyerah, bayi akan menjadikan tangisan sebagai senjata untuk memaksakan kehendak.
* Komentar pakar:
Tri Novida, Psi. menjelaskan, metode ini cukup berisiko. Bayi bisa saja menangis berjam-jam karena merasa tidak aman. Gangguan seperti gumoh, muntah, kolik, dan tersedak bisa membuatnya semakin tak nyaman bahkan menyakitkan. Selain itu, pada bayi-bayi tertentu, tindakan ini dirasakan sebagai pengabaian dan ia sulit mendapatkan rasa aman. Sangat mungkin anak kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang “tegaan”, selain membuatnya menjadi sosok penakut. Metode ini juga mengharuskan bayi memiliki kamar sendiri.
2. KENDALIKAN TANGISAN
Metode ini banyak digunakan orangtua di banyak negara dan cukup efektif menenangkan bayi setelah beberapa malam. Prinsipnya hampir sama dengan metode kesatu, yaitu biarkan bayi menangis. Bayi pun akan menyerah dan akhirnya tertidur. Bedanya, metode ini memberikan waktu jeda yang diperpanjang secara berangsur-angsur. Sebelum memulainya, orangtua bisa memutuskan berapa lama anak akan dibiarkan menangis, minimal satu menit. Setelah meletakkannya di tempat tidur, ucapkan selamat malam dan tinggalkan si kecil. Jika bayi tetap terjaga, kembalilah dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, misalnya 5 menit. Setelah bayi ditenangkan, tinggalkan lagi dan kembali dalam waktu yang lebih lama, begitu seterusnya hingga orangtua bisa meninggalkan bayi paling lama 20 menit.
Lakukan hal itu pada malam berikutnya. Secara perlahan tingkatkan jeda waktu sebelum memeriksa keadaan bayi. Misalnya, jangan kembali menengok si kecil sebelum 10 menit berakhir, lalu perpanjang waktunya hingga maksimal 25 menit. Pada malam ketiga, setelah 15 menit ibu baru bisa menengok bayi di boksnya, kemudian jeda diperpanjang menjadi 30 menit, dan seterusnya.
* Tip agar berhasil
– Lakukan 4 rutinitas pendukung agar bayi tenang (lihat boks).
– Gunakan jam atau stopwatch untuk memantau waktu jeda sebelum memeriksa kamar bayi dengan akurat.
– Agar Anda sendiri tidak gelisah, coba lakukan aktivitas menyenangkan saat menunggu waktu jeda.
– Jangan kembali jika bayi sudah terlihat tenang. Kedatangan orangtua hanya memancing bayi menangis kembali.
* Komentar pakar:
Meski lebih lembut dari metode pertama, cara ini mungkin tidak efektif, terutama bagi bayi-bayi berkarakter keras. Bayi juga bisa merasa dipermainkan perasaannya. Untuk si kecil dengan karakter yang lebih kooperatif, cara ini bisa dicoba. Kelebihannya, anak bisa belajar berpisah dari orangtua terutama ibunya tanpa kehilangan kedekatan emosi.

3. MEMBUJUK BERULANG

Ini metode terbaik bagi orangtua yang tidak bisa atau tidak tega membiarkan bayinya menangis. Yakinkan si kecil, bahwa Anda selalu berada di dekatnya dan mintalah dia untuk tidur. Penerapannya sebagai berikut: ucapkan kata-kata khusus pengantar tidur, lalu berjalanlah menjauh (bisa ke luar kamar). Bayi mungkin akan menangis. Jika itu terjadi kembalilah dan ucapkan kata pengantar tidur, lalu tinggalkan. Ulangi langkah-langkah itu sampai bayi tertidur.
* Tip agar berhasil:
– Lakukan 4 rutinitas pendukung agar bayi tenang (lihat boks)
– Jangan melakukan kontak mata atau mengubah suara menjadi lebih membujuk.
Metode ini, memerlukan waktu lama pada dua malam pertama. Tetapi orangtua harus tenang dan jangan terpengaruh. Selain itu, metode ini membutuhkan stamina yang tinggi dari orangtua, karena harus bolak-balik menenangkan.
* Komentar pakar:
“Metode ini lebih lembut dan manusiawi,” ungkap Tri. Ibu bisa mengontrol bayinya dengan lebih mudah. Rasa aman bayi juga terjaga karena masih bisa melihat ibu, meski agak berjauhan. Tempat tidur orangtua dan boks bayi bisa berada di dalam satu kamar.
4. BERI CIUMAN
Setelah meletakkan bayi di tempat tidur, ucapkan kata pengantar tidur dan berikan ciuman. Berjanjilah untuk kembali lagi dan memberinya ciuman. Mundurlah beberapa langkah sebelum memberikan ciuman kedua. Jika bayi bergerak-gerak minta digendong atau menangis, jangan menegurnya, tetapi baringkan kembali dan berikan ciuman perpisahan. Setelah beberapa hari, kita akan tahu jumlah ciuman dan waktu yang dibutuhkan.
* Tip agar berhasil:
– Jangan beri hadiah selain ciuman, seperti pelukan, percakapan, dan susu.
– Tegaskan, si bayi akan mendapat ciuman jika tetap berbaring.
– Jangan beri ciuman jika bayi sudah tertidur, karena bisa membangunkannya.
* Komentar pakar:
Cara ini juga bisa dicoba. Anak merasa diperhatikan dan dicintai. Ketika rasa amannya sudah tumbuh, kebutuhan diciumi supaya bisa tidur akan berkurang. Ia bisa menenangkan diri sendiri jika terbangun.
5. MUNDUR PERLAHAN
Baringkan si kecil, kemudian duduklah di sampingnya sampai ia tertidur. Di minggu-minggu berikut, perlahan-lahan berpindahlah sedikit lebih jauh dari tempat tidurnya, sampai akhirnya Anda tidak mesti berada di dalam kamar saat bayi tertidur. Ia mungkin akan menolak setiap kali orangtua bergeser dari sisi tempat tidur. Jika ibu tetap tenang dan tegas, penolakan tersebut akan berakhir hanya dalam waktu satu atau dua malam.
* Tip agar berhasil:
– Jangan lakukan kontak mata atau kegiatan apa pun dengan bayi. Bacalah buku agar dia sulit menarik perhatian Anda.
– Anda hanya bisa menjauh jika bayi telah terbiasa dengan posisi sebelumnya.
– Sesuaikan kecepatan berpindah dengan kemampuan bayi mengatasinya. Jika ia begitu cemas melihat “perpindahan” Anda, maka bergeserlah sedikit saja. Sebaliknya, jika ia tidak terganggu, Anda bisa mempercepat penarikan diri.
* Komentar pakar:
Metode ini bisa memakan waktu lama dan menguras stamina. Cocok bagi ibu yang tidak lelah. Kedekatan emosi, rasa aman, dan perasaan dicintai masih bisa dirasakan bayi.
Lima metode di atas bisa diterapkan sedini mungkin, meski ada orangtua yang baru menerapkannya setelah bayi berumur 3 bulan ke atas. Jadi, orangtualah yang paling tahu kapan harus memulainya. Satu hal yang pasti, apa pun metode yang diterapkan jangan pernah menyerah.

5 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Tri mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum bayi tertidur, di antaranya:

1. BERI MAKANAN/MINUMAN YANG CUKUP
Banyak bayi sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang. Karena itu, penuhi kebutuhan makan dan minum bayi sebelum tidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi sering terbangun di tengah malam. Yang perlu diperhatikan, ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (sekitar usia 6 bulan setelah masa ASI eksklusif). Sebagai gantinya, berikan air putih jika ia memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.

2. PEMILIHAN BAJU YANG TEPAT
Pilihlah baju untuk tidur yang nyaman. Sesuaikan ukurannya dengan tubuh bayi. Jangan terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil yang dapat membuatnya sesak. Pilih yang bahannya lembut. Baju tidur yang nyaman membantu bayi terlelap semalaman.

3. BERSIHKAN BADAN
Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan dan bermain gampang membuat kulit bayi gatal-gatal yang mengganggu tidurnya. Sebaiknya, seka tubuh bayi dengan waslap basah sebelum tidur. Kalau perlu sapukan bedak ke lipatan kulitnya dan oleskan minyak telon di perut dan punggungnya. Cara itu bisa membuat bayi nyaman dan cepat tertidur.

4. ATUR KAMAR DAN RUANGAN
Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur. Ini meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Anda bisa meletakkan boks di dalam kamar tidur, di samping ranjang orangtua atau di kamar tersendiri. Masing-masing pilihan ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika bayi sering gelisah dan terbangun dari tidur, ganjal sisi tubuhnya dengan bantal kecil atau buntalan selimut (bisa juga handuk lembut) sehingga bayi merasa ada yang menjaganya. Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah terjaga.
Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi tidak nyenyak tidur. Pakailah kelambu yang bisa melindungi bayi dari serangan nyamuk.

5. BUANG AIR SEBELUM TIDUR
Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur bayi. Karena itu, usahakan agar bayi buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) sebelum tidur. Memang, ini tidak menjamin bayi tidak BAB dan BAK di waktu malam, karena sering tidaknya bayi buang air dipengaruhi asupan minuman dan makanan, juga beragam faktor lain. Tapi setidaknya, bayi terbiasa mengatur jam biologisnya, termasuk untuk BAB dan BAK. Nah, agar bayi bisa tetap “kering” jangan biasakan memberinya susu jika ia bangun malam atau gunakan pospak. Kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas sebaiknya dipenuhi pada pagi hingga 1-2 jam sebelum tidur malam saja.

4 RUTINITAS PENDUKUNG
Agar bayi dapat tidur teratur dan lelap, Tri yang berpraktik di Aditya Medical Center Jakarta menganjurkan para orantua untuk melakukan beberapa rutinitas. Pilihlah cara yang paling cocok dengan bayi Anda.

1. MENDONGENG
Dongeng dapat membuat bayi cepat terlelap. Pilihlah buku dongeng yang lucu, menarik, dan singkat. Bacakan secara lembut dan berulang-ulang. Tapi asal tahu saja, tidak semua bayi bisa menikmati cerita. Efektivitas cara ini juga sangat bergantung pada kemampuan orangtua mendongeng. Jika bayi kelihatan tidak tertarik jangan dipaksakan. Ganti dengan buku yang gambarnya lebih menarik, tidak terlalu banyak detail, atau cari cara lain yang lebih efektif.

2. BERNYANYILAH DAN BISIKKAN KATA-KATA MESRA
Lengkapi dongeng dengan nyanyian Nina Bobo atau lagu lain sejenis yang mampu menenangkan bayi. Begitu juga kata-kata penuh rasa sayang yang diucapkan sayup-sayup dan lembut. Semua itu bisa membuat bayi tenang. Ulangi kata-kata tersebut setiap kali meletakkan bayi di tempat tidur. Ketenangan merupakan kunci bayi tidur pulas.

3. SETEL MUSIK PENGANTAR TIDUR
Musik yang indah akan membuai bayi dengan cepat, terlebih jika ibu sudah terbiasa memperdengarkan musik sejak bayi masih dalam kandungan. Beberapa bayi berhasil ditenangkan dengan cara-cara ini. Cobalah, karena musik juga memberikan efek terapi yang dapat merangsang perkembangan otak bayi.

4. CIPTAKAN POLA HIDUP TERATUR DAN HINDARI STRES
Rutinitas yang dilakukan bayi sejak bangun tidur hingga menjelang tidur kembali (mandi, makan, main, buang air, membersihkan gigi dan mulut, mendengarkan dongeng, dan sebagainya) membantunya menemukan ritme kehidupan. Ritme teratur membuat bayi mampu melakukan antisipasi terhadap situasi sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh kestabilan emosi. Kestabilan ini sangat memengaruhi kualitas tidur bayi.
Kondisi psikis ibu juga sangat memengaruhi emosi bayi. Ibu yang stres akan memancarkan energi negatif pada bayinya sehingga ia ikut-ikutan cemas. Kecemasan jelas berpengaruh pada kualitas tidur bayi. Karena itu, agar bayi bisa tenang ibu juga mesti menjaga kondisi mentalnya supaya tetap stabil.


Agar Anak Merasa Nyaman

Panduan bulan-bulan pertama si kecil



Bulan 1: Bedong  
Buat bayi Anda tidur lebih nyenyak dengan membungkusnya rapat-rapat. Bayi suka kok, dibedong. Kondisi ini mirip dengan kondisi mereka di dalam rahim. Plusnya, dia merasa hangat dan aman.



Bulan 2: Gendong  dan ayun
Berkat sistem vestibular (sistem sensor yang terletak di telinga bagian dalam) yang terus berkembang seiring pertumbuhannya, bayi sangat suka ditimang dan diayun. “Kalau ingin menenangkan bayi baru, Anda tidak bisa cuma duduk diam saja.



Bulan 3: Tengkurap  
Tidur telentang memang terbukti bisa mengurangi risiko terkena sindroma kematian bayi mendadak (SIDS). Tapi ternyata, menghabiskan waktu dengan tengkurap juga tak kalah penting bagi kesehatan si kecil. “Karena tidur telentang kini lebih umum, bayi cenderung lebih lambat berguling dan merangkak,”


“Posisi tengkurap membantu bayi mengembangkan keterampilan motorik kasar.” Sekitar umur 3 bulan, bayi mampu menopang tubuhnya dengan cara bertumpu pada kedua siku, sehingga inilah usia yang pas untuk memperkenalkan posisi tengkurap. Jika ia tidak menyukainya, jangan dipaksa. Lakukan 2 kali (masing-masing 3-10 menit) dalam sehari.


Bulan 4: Sebuah cermin   
Bayi paling suka menatap wajah orang -- mama, papa, dan bahkan wajahnya sendiri. Karena si kecil sedang belajar mengendalikan otot untuk mengangkat kepala dan mengamati sekelilingnya, memasang cermin yang aman bagi bayi di boks akan menjadi hiburan baginya (Ada wajah baru nih!). 



Bulan 5: Waktu istirahat 
Menurut Holly Brophy-Herb, Ph.D., profesor perkembangan anak di Michigan State University, “Jika Anda menggoyang-goyangkan mainan di depan bayi dan ia memalingkan wajah, menyentuhkan tangan ke telinga, melengkungkan punggung, atau diam saja, ini berarti bayi Anda bilang, ‘Berhentiiii.., aku bosan.’” 



Bulan 6: Wajah lain
Jika Anda belum pernah meninggalkan bayi Anda bersama orang lain, inilah saatnya. Kecemasan akibat perpisahan akan timbul di usia sekitar 6 bulan, dan memuncak antara usia 9-15 bulan, saat ia mulai mengingat dan mengenali wajah-wajah akrab di sekitarnya. “Sebelum ini terjadi, Anda harus membiasakan bayi, seseorang yang tidak berbau seperti mama, sama amannya, kok,” tutur Eliot. Jadi, Anda bisa pergi ke restoran favorit (bareng sobat) atau ’kencan’ bersama suami.



Bulan 7: Main cilukba
Jessica Picasso dari Palm Springs, California, telah bermain cilukba bersama si kecil, Kayla, sejak usia beberapa minggu. Namun, Kayla baru bisa ikut bermain sepenuhnya ketika berusia 7 bulan. “Ia suka menutupi kepalanya dengan selimut, membukanya dengan cepat, lalu tersenyum dan tertawa geli,” tutur Picasso. Permainan ini membantu bayi Anda memahami, ada obyek yang permanen. Ia belajar kalau Anda sebenarnya masih ada di dekatnya, cuma saja tak terlihat.



Bulan 8: Sebuah rutinitas 
Menurut Dr. Burnham, rutinitas sehari-hari yang bisa diprediksi, seperti sarapan pukul 06.00 dan pukul 08.00, tidur antara pukul 09.00 dan pukul 11.00, dan seterusnya, berkaitan dengan lepasnya beberapa hormon stres. Tak heran kalau Anda dan bayi akan lebih tenang. Lakukan rangkaian aktivitas sebelum tidur yang menenangkan, seperti memakaikan piyama, minum susu, dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Pada saat dibaringkan di boks, si kecil sudah siap untuk tidur.



Bulan 9: Permainan menyusun 
Mainan berupa gelang-gelang atau balok bisa meningkatkan kemampuan bayi Anda untuk meraih dan menggenggam, yang berkembang di usia 6 bulan. Selain itu, permainan menyusun akan mengembangkan keterampilan motorik halus serta koordinasi tangan dan mata.



Bulan 10: Benda favorit
Benda favorit adalah mekanisme efektif bagi bayi untuk menghadapi stres sehari-hari; seperti kelaparan, kelelahan, dan babysitter. Bila ia tidak punya benda favorit, tapi sering mengisap jempol atau mengusap-usap area tertentu di seprai, tak ada salahnya Anda memberi sesuatu yang bisa membantu anak melalui hari-harinya. Pastikan saja, benda tersebut bisa dicuci dan kering sebelum waktu tidur.



Bulan 11: Bayi-bayi lain 
Menjelang akhir tahun pertamanya, bayi pun mulai bersemangat saat bertemu dengan bayi lain. Ketika bermain bersama, serta sesekali bertukar mainan, ternyata para bayi pun saling menghibur dan belajar tentang arti berbagi.



Bulan 12: Kue ulang tahun
Si 1 tahun sangat mudah menyesuaikan diri terhadap sensasi sentuhan. Ia belajar mengenal dunia ini dengan meraba, merasa dan mengecap segala sesuatu. Jadi, sepotong kue adalah benda yang pas untuk bereksplorasi: bisa dicolek, diremas-remas, dan, tak seperti kebanyakan benda lain yang biasa dimasukkan ke dalam mulut, terasa enak. Jennifer Margulis, Ph.D., penulis Why Babies Do That: Baffling Baby Behavior Explained mengatakan, “Saat Anda membiarkan bayi Anda membenamkan tangan ke kue ulang tahun dan memasukkannya ke dalam mulut, ini berarti Anda membiarkannya bereksplorasi. Plus, ia boleh melakukan apa yang biasanya tidak boleh ia lakukan... tanpa diomeli.” Selamat ulang tahun!

Friday, December 5, 2014

Bahaya Menangis Malam Hari pada Anak

Ketika anak Anda menangis biasanya Anda akan menggendong, memberikan hal yang diinginkannya, atau menyusuinya jika masih batita. Berbagai hal sangat mungkin Anda lakukan untuk merespons tangisan anak. Namun bagaimana jika anak menangis pada malam hari, saat semua tidur nyenyak? 

Jangan tinggal diam saat anak atau bayi menangis di malam hari. Jangan terkalahkan dengan rasa malas karena terlalu mengantuk misalnya. Apalagi membiarkan anak menangis di malam hari. Beberapa orangtua mungkin berpikir dengan mendiamkan anak saat menangis di malam hari, akan memberikan pembelajaran pada anak untuk 'menenangkan diri sendiri' sampai akhirnya ia bisa kembali tertidur. Namun benarkah bahwa membiarkan anak menangis itu bisa membantu kemandirian anak? 

Psychology Today menuliskan, peneliti mengungkapkan bahwa menangis bisa sangat berbahaya bagi anak-anak, dan berdampak seumur hidup. Tugas orangtua adalah melakukan upaya pencegahan, dengan memastikan bayi nyaman dan terpenuhi kebutuhannya, untuk mengurangi tangisan.

"Pengasuhan bayi yang baik akan meringankan kesulitan orangtua menghadapi anak, termasuk mengurangi tangis bayi. Sebaiknya jaga jangan sampai bayi menangis kecuali dalam keadaan darurat," ungkap Darcia Narvaez, Associate Professor of Psychology dan Director of the Collaborative for Ethical Education, University of Notre Dame. 

Ketika bayi sedang stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol yang bisa merusak atau bahkan menghancurkan jaringan neuron dalam otak. Dampaknya, orak bayi yang masih dalam masa perkembangan tak dapat berkembang optimal. 
Menurut para peneliti dari Yale University dan Harvard Medical School, kerusakan pada jaringan otak dapat berakibat pada bahaya yang lebih tinggi seperti ADHD. Tak hanya itu, dalam jangka panjang, anak akan mengalami perkembangan akademis yang buruk dan bahkan kecenderungan untuk menjadi anti sosial. 

"Tangisan di malam hari, di mana anak merasa di acuhkan oleh orangtua yang tak ingin terganggu tidurnya, menyebabkan stres. Selain juga berpengaruh pada masalah kepercayaan, gangguan kecemasan, dan berkurangnya fungsi otak," ujar Narvaes, menambahkan hal ini juga berpengaruh pada masalah genetik seseorang sehingga tidak bisa disembuhkan.

Maka sebaiknya, jangan membiarkan anak-anak menagis terlalu lama. Saat anak menangis, segera tenangkan anak dengan cara bijaksana, agar tak lagi menangis namun tak berarti juga membuat anak menjadi ketergantungan terhadap Anda dan menjadi manja karenanya.

Kurangi Risiko SIDS pada Bayi


Tiap tahun, sekitar 2.000 bayi yang kelihatannya sehat pergi tidur dan tidak pernah bangun lagi. SIDS (sindroma kematian bayi mendadak) adalah penyebab utama kematian bayi antara usia satu bulan sampai satu tahun. 

Kunci untuk mencegahnya adalah menelentangkan bayi, bukan menengkurapkan atau memiringkannya (sebelum kampanye “Back to Sleep” dimulai pada tahun 1994, hampir tiga kali lipat bayi meninggal per tahun). “Pastikan pengasuh bayiAnda melakukan hal serupa,” kata James Kemp, M.D., associate professor of pediatrics pada Saint Louis University School of Medicine. Masih ada nenek yang masih favorit dengan posisi tidur tengkurap untuk bayi. Dipikirnya, tidur telentang akan menyebabkan tersedak. Nyatanya, bayi yang biasa tidur telentang sebenarnya berisiko tinggi mengalami SIDS bila lalu ditelungkupkan. (Bayi yang biasa tidur telentang butuh waktu berlatih berbaring telungkup-tapi hanya ketika terjaga.)

Namun, tidur telentang tidak selamanya aman, terutama jika anak di tempat tidur besar Anda, ujar Dr. Kemp. Tentu saja, lebih mudah menjaganya bila Anda tidur bareng, dan terbukti kalau menyusui bisa mencegah SIDS. Itu salah satu alasan dari panduan pemberian ASI (untuk pertama kalinya) yang terbaru oleh American Academy of Pediatrics. Sarannya, ibu dan bayi dianjurkan tidur ‘saling berdekatan.’ Tetapi, itu tidak berarti di tempat tidur Anda. Begitu terlelap, letakkan dalam boks di kamar tidur Anda (biar tetap dekat dengan Anda), atau di keranjangbayi yang ‘tersambung’ ke tempat tidur Anda.

Jangan sekalipun Anda lengah begitu anak melewati masa-masa puncak berisiko SIDS, yang akan berkurang setelah usia enam bulan dan menghilang pada satu tahun. Kamar anak-anak juga umum jadi tempat terjadinya sesak napas. Di tahun 2002, tahun paling akhir adanya data statistik hal ini, tercatat sekitar 710 bayi usia di bawah setahun yang meninggal karena sesak napas, serta 75 anak usia satu hingga lima tahun.

Keamanan kamar bayi:
• Pastikan kasur terpasangan pas pada boks.
• Masukkan seprai dan selimut di bawah kasur sehingga tidak lebih tinggi dari dada bayi Anda.
• Pilih boks plus pernak-pernik yang simpel: jangan ada tiang dan kenop di sudut yang bisa menyangkutkan baju di leher; jangan ada bagian hiasan yang bisa membekap kepala bayi; jangan ada bantal, selimut lembut, atau bumper yang bisa menutupi muka bayi.
• Jangan gunakan boks pinjaman atau lungsuran yang gagal tes kaleng soda: Bila kaleng soda bisa melewati kisi-kisi boks, kepala bayi juga bisa terjepit.
• Waspadai tali gorden yang bisa ditarik bayi dan menjerat leher. Sejak pertengahan 90-an, blind dirancang ulang tanpa tali yang berbentuk gelang-gelang untuk mengurangi risiko tersebut.