Dalam
rangka untuk memahami bagaimana untuk meningkatkan suplai ASI Anda,
penting untuk memahami bagaimana proses produksi ASI bekerja. Anda
mungkin pernah mendengar bahwa produksi ASI didasarkan pada penawaran
dan permintaan. Sejak Anda mengandung, hormon dalam tubuh Anda
memberitahu payudara Anda untuk mulai membuat ASI. Setelah melahirkan,
tubuh Anda tidak tahu persis berapa banyak ASI yang dibutuhkan. Ini
adalah waktu terbaik untuk membangun suplai ASI yang baik. Bila sering
dipakai, ia akan produksi makin banyak, sebaliknya bila tidak dipakai,
pabrik akan berhenti dengan sendirinya.
Seiring waktu, tubuh Anda akhirnya
belajar berapa banyak ASI untuk menghasilkan didasarkan pada pengeluaran
ASI dari payudara Anda. Ketika payudara Anda kosong, ini memberitahu
tubuh Anda untuk membuat lebih banyak ASI. Demikian juga, payudara penuh
sinyal tubuh Anda untuk mengurangi produksi susu. Mengosongkan payudara
dengan sering selama tahap awal menyusui akan membantu memastikan bahwa
Anda memiliki produksi ASI yang baik.
Berikut 25 cara untuk memperbanyak produksi ASI:
1. Sering menyusui. Ini kunci terpenting
untuk meningkatkan produksi ASI. Produksi ASI akan lancar jika payudara
sebagai gudang ASI terus-menerus dirangsang. Caranya, tingkatkan
frekuensi bayi menyusui selama 72 jam pertama kelahirannya atau dengan memerah ASI. Semakin sering penyaluran ASI dengan isapan bayi, produksi ASI akan meningkat secara alamiah.
2. Kosongkan kedua payudara saat menyusui. Pastikan bayi anda menyusui cukup lama untuk mengosongkan kedua payudara Anda.
3. Jangan menjadwalkan menyusui. Susui bayi kapanpun ia memerlukannya.
4. Biarkan bayi Anda menikmati “cluster feed”
(minum ASI terus menerus dan sering, nyaris tanpa jeda; biasanya sore
hari sebelum tidur). Bila jadwal minum biasanya 2-3 jam dan tiba-tiba
berubah jadi lebih rapat, kemungkinan besar bayi sedang mengalami growth
spurt dan memerlukan asupan lebih banyak.
5. Coba menyusui bergantian. Bila ia
bosan dengan putting payudara kiri, tawarkan putting payudara kanan
sehingga ia tak lagi menghisap. Fungsi utama saluran adalah untuk
mengalirkan dan membawa ASI dari pabriknya, bukan untuk menyimpan. Jadi,
ASI yang sudah diproduksi di pabrik ASI (payudara) sebaiknya langsung
dialirkan melalui saluran ASI (puting) dengan menikmati waktu menyusui.
Isapan bayi akan mengosongkan maksimal 70 persen ASI dari payudara,
untuk kemudian berproduksi kembali secara alamiah.
7. Pijat Payudara
Saat bayi malas menghisap, ibu dapat membantu memijat payudara untuk meneruskan aliran ASI saat ia sudah tidak minum sendiri. Bila ibu mengalami mastitis, ibu juga bisa Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian. Untuk mencegah mastitis, jangan mencuci putting setelah menyusui karena hanya akan mengakibatkan putting jadi kering dan iritasi. ASI sudah mengandung banyak elemen untuk mencegah bakteri dan jamur tumbuh, dan telah mengandung pelindung alami untuk ibu dan bayi. Sewaktu mandi, bisa diusap dengan busa sabun seperti pada seluruh tubuh, seperti mandi biasa saja.
Saat bayi malas menghisap, ibu dapat membantu memijat payudara untuk meneruskan aliran ASI saat ia sudah tidak minum sendiri. Bila ibu mengalami mastitis, ibu juga bisa Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian. Untuk mencegah mastitis, jangan mencuci putting setelah menyusui karena hanya akan mengakibatkan putting jadi kering dan iritasi. ASI sudah mengandung banyak elemen untuk mencegah bakteri dan jamur tumbuh, dan telah mengandung pelindung alami untuk ibu dan bayi. Sewaktu mandi, bisa diusap dengan busa sabun seperti pada seluruh tubuh, seperti mandi biasa saja.
Langkah-langkah pemijatan adalah sebagai berikut:
- 1. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.
- 2. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) atau tiga jari (ditambah jari manis).
- 3. Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa detik, lalu pindahkan jari ke daerah berikut:
- 4. Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju puting susu.
- 5. Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
- 6. Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah puting.
- 7. Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
- 8. Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking.
8. Susui di malam hari. Kadang bayi Anda tidur terus tanpa terbangun. Di malam hari, usahakan bangun untuk menyusui bayi Anda.
9. Pompa ASI setelah selesai menyusui,
terutama bila Anda merasa payudara belum terasa kosong. Bila anda ibu
bekerja, cobalah memompa 15 menit setiap beberapa jam sekali saat
bekerja. Gunakan pompa yang dapat memompa 2 payudara sekaligus, ini
lebih menstimulasi produksi ASI dibandingkan yang hanya satu bergantian.
10. Ciptakan kontak kulit dengan bayi.
Misalnya membelainya dan mengajaknya berkomunikasi. Hal ini akan memicu
hormon oksitosin (hormon cinta) yang akan berperan dalam produksi ASI
Anda.
11. Susui sambil berbaring di ranjang, akan membantu anda lebih relaks dan membuat bayi Anda menyusu lebih lama.
12. Jangan tidur telungkep. Ini bisa menekan payudara Anda dan menurunkan produksi ASI Anda.
13. Saat Anda harus melakukan sesuatu,
misalkan menyapu, taruh bayi Anda di gendongan/sling, jadi ia bisa
menyusui bila ia mau. Gendongan yang baik adalah yang menghadap ke ibu,
bukan bayi menghadap ke depan. Tentunya, sesuaikan dengan usianya.
14. Hindari dot dan empeng untuk menghindari bingung puting.
Karena menghisap dari dot dan empeng lebih gampang, sementara dari puting lebih susah, bila anak kebiasaan ngempeng dot, maka ia akan menolak puting. Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING tersebut, Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot sama sekali.
Karena menghisap dari dot dan empeng lebih gampang, sementara dari puting lebih susah, bila anak kebiasaan ngempeng dot, maka ia akan menolak puting. Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING tersebut, Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot sama sekali.
15. Hindari menggunakan pil KB saat
menyusui, untuk pencegahan kehamilan gunakan spiral. Beberapa ibu takut
dengan spiral, tapi carilah informasi dokter kandungan yang ahli
memasang spiral (berpengalaman). Selain sangat praktis, juga hemat biaya
dan tidak mengandung hormon sehingga aman untuk produksi ASI Anda.
16. Jangan Merokok
Bukan hanya dapat menurunkan produksi ASI, nikotin dalam rokok bisa ikut masuk ke dalam aliran ASI dan meracuni si Kecil. Perokok pasif juga meningkatkan resiko SIDS (sindrom bayi mati mendadak), resiko asma, bronkitis, dan pneunomia.
Bukan hanya dapat menurunkan produksi ASI, nikotin dalam rokok bisa ikut masuk ke dalam aliran ASI dan meracuni si Kecil. Perokok pasif juga meningkatkan resiko SIDS (sindrom bayi mati mendadak), resiko asma, bronkitis, dan pneunomia.
17. Banyak minum air putih
Bahan utama produksi ASI adalah Air. Jadi pastikan anda banyak minum air, bisa berupa air putih, susu, jus dan sup.
Bahan utama produksi ASI adalah Air. Jadi pastikan anda banyak minum air, bisa berupa air putih, susu, jus dan sup.
18. Batasi kafein (kopi/teh/soda)
Kafein pada kopi, teh, soda dan coklat sedikit-banyak bisa ikut masuk ke aliran ASI dan menimbulkan gangguan tidur pada si Kecil
Kafein pada kopi, teh, soda dan coklat sedikit-banyak bisa ikut masuk ke aliran ASI dan menimbulkan gangguan tidur pada si Kecil
19. Rileks saat menyusui, jangan terburu-buru.
Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Satu pikiran “ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Stres berperan besar untuk menurunkan kemampuan alami tubuh kita untuk memproduksi ASI. Carilah tempat tenang untuk memompa ASI, putar musik lembut sambil memandang foto bayi Anda saat Anda memompa ASI di kantor.
Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Satu pikiran “ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Stres berperan besar untuk menurunkan kemampuan alami tubuh kita untuk memproduksi ASI. Carilah tempat tenang untuk memompa ASI, putar musik lembut sambil memandang foto bayi Anda saat Anda memompa ASI di kantor.
Disini sebetulnya peran besar sang ayah.
Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar. Mendukung bisa dengan
berbagai cara mulai dari menyemangati istri hingga hal-hal lain spt
menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke
ibunya, dsbnya.
20. Banyak istirahat. Anda bisa tidur
saat bayi Anda tidur di siang hari, untuk menghemat tenaga dan
menghindarkan Anda dari stress. Jangan ragu meminta bantuan dari suami,
asisten atau nenek si Kecil saat Anda membutuhkan bantuan.
21. Makan makanan sehat bergizi.
Jangan diet dulu atau terburu-buru ingin menurunkan berat badan saat Anda menyusui. Makan banyak sayur, buah, gandum, susu.
Jangan diet dulu atau terburu-buru ingin menurunkan berat badan saat Anda menyusui. Makan banyak sayur, buah, gandum, susu.
22. Konsumsi “galactagogue” (bahan alami untuk meningkatkan produksi ASI) seperti: Fenugreek, Fennel Seed atau Blessed Thistle. Fenugreek merupakan tanaman herbal yang berasal dari daerah Mediterania. Fenugreek digunakan di seluruh dunia telah digunakan oleh perempuan selama berabad-abad sebagai “galactagogue”. Fenugreek
mengandung diosgenin, sebuah estrogen nabati, yang telah terbukti untuk
meningkatkan aliran susu pada wanita menyusui untuk membantu mendukung
produksi ASI. Tidak seperti suplemen Fenugreek tersedia di pasaran yang harus diminum hingga 8 kapsul per hari, Fenugreek dari Fairhaven Health memiliki komposisi unik konsentrat ekstrak bubuk biji Fenugreek (8:1), memberikan dosis setara dengan 2000 mg dari fenugreek standard umumnya, hanya dalam 2 kapsul veggie setiap harinya.
Ibu menyusui dapat melihat peningkatan produksi ASI-nya dalam 2-3 hari pertama setelah mulai suplementasi dengan fenugreek
ini, dengan efektivitas penuh dicapai dalam waktu 2 minggu. Penggunaan
jangka panjang dapat untuk membantu mempertahankan produksi ASI.
Pilihan bagi yang suka minum teh, Fennel Seed dan Blessed Thistle yang terkandung dalam Nursing Time Tea,
membantu meningkatkan produksi susu untuk perawatan ibu dan membantu
meringankan keluhan pencernaan baik untuk ibu dan bayinya. Nursing Time Tea
yang tidak mengandung kafein ini adalah teh alami yang diciptakan untuk
membantu ibu menyusui memperbanyak ASI juga melancarkan pencernaan.
Kandungan herbal alami dalam Nursing Time Tea
telah digunakan selama ratusan tahun di Amerika untuk meningkatkan
laktasi yang sehat dan memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan.
23. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
24. Hindari obat-obatan yang mengandung
antihistamin (obat anti alergi klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin
maleat, doksilamin) dan dekongestan ( biasa ditemukan pada obat pelega
hidung tersumbat, bentuknya bisa berupa fenilpropanolamin, fenilefrin,
efedrin, pseudoefedrin ) karena bisa menurunkan produksi ASI. Bila Anda
terserang flu, obati secara alami dengan mandi air hangat, minum minuman
hangat dan sup ayam serta banyak istirahat.
25. Hangatkan hubungan dengan suami
(Anda boleh berhubungan lagi setelah 4-6 minggu setelah kelahiran,
Keluarnya lokia, darah dari vagina selama masa nifas yang
mengindikasikan terjadinya pemulihan rahim, bisa berlangsung 3-8 minggu,
tunggu sampai proses ini selesai). Nikmati kedekatan Anda berdua saat
si Kecil sudah tidur, karena hormon oksitosin yang ditimbulkan akan
membantu produksi ASI anda. Kosongkan dulu payudara Anda dengan memompa
ASI didalamnya. Dan jangan lupa, gunakan KB bila Anda belum mau
memberikan adik untuk si Kecil. Meskipun menyusui adalah KB alami,
persentase pencegahan kehamilannya belum teruji 100%.
No comments:
Post a Comment