Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Wednesday, October 29, 2014

Asi Booster Tea

ASI Booster Tea new version
Asi Booster Tea adalah teh untuk menambah jumlah asi. Teh ini buatan dalam negeri namun tidak kalah dengan merek-merek impor yang beredar di pasaran. Meski namanya teh, Asi Booster Tea tidak memiliki kandungan teh sehingga bunda tidak perlu khawatir karena Asi Booster Tea tidak mengandung kafein yang mungkin bisa menyebabkan si kecil susah tidur.
Kandungan ASI Booster tea adalah 100% herbal yang berasal dari mediterania dan asia selatan. Dengan formulasi  Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS,Fennel powder, ANISE, Malunggay, dan habbatussauda membantu meningkatkan dan memperlancar ASI.
Cara Penggunaan:
  • Seduh 1 sendok makan penuh dengan 500 ml air.
  • Minuman bisa disajikan panas maupun dingin serta bisa ditambahkan gula batu sesuai selera.
Untuk memeroleh hasil yang maksimal, minumlah 3 kali sehari sampai produksi ASI kita meningkat. Setelah itu kita dianjurkan untuk menguranginya secara bertahap menjadi 2 cangkir perhari, sampai secangkir perhari. Kita juga dianjurkan untuk banyak minum air ketika mengonsumsi teh ini (minimal 1.5 liter air perhari). Selain itu, kosongkan payudara dg pompa atau hisapan bayi 2 jam sekali, asupan nutrisi tetap harus dijaga, melakukan diet dan olah raga dengan baik, mengendalikan stress, dan berpikir positif.
Isi 210 gram (Bisa dikonsumsi sekitar 1 bulan)

Rumah Sakit Pro ASI, Rumah Sakit Sayang Bayi

Ibu yang berencana menysusui bayinya pasti mencari rumah sakit pro ASI. WHO dan UNICEF berinisiatif memulai Baby Friendly Hospital Initiative atau Rumah Sakit Sayang Bayi sejak 1991. Mengapa perlu ada inisiatif ini? Hal ini adalah sebagai pelayanan agar ibu memiliki keterampilan untuk menyusui.


Adapun syarat bagaimana tempat bersalin disebut sebagai tempat yang sayang bayi adalah harus mengimplementasikan seluruh 'Sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui', sebagai berikut:
  1. Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui yang dikomunikasikan secara rutin kepada semua petugas.
  2. Melatih petugas kesehatan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menerapkan kebijakan ini.
  3. menginformasikan semua ibu hamil tentang keuntungan menyusui dan penatalaksanaannya.
  4. Bantu ibu untuk mulai menyusui dalam setengah jam setelah lahir.
  5. Menunjukkan ibu cara menyusui dan bagaimana mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi.
  6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir, kecuali ada indikasi medis.
  7. Melaksanakan rawat gabung-membuat ibu dan bayi selalu bersama selama 24 jam sehari.
  8. Mendorong untuk menyusui semau bayi.
  9. Tidak memberikan dot atau empeng kepada bayi yang disusui.
  10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung Menyusui dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit atau klinik.

Tuesday, October 28, 2014

Manajemen ASI Perah (ASIP) Untuk Ibu Bekerja

Postingan ini adalah salah satu dream post buat saya. Pengeeen banget cerita tentang manajemen asi perah for working mom. Menulis setiap kata di postingan ini seperti menuliskan sejarah, nostalgia, napak tilas dan salah satu kenangan yang penting di hidup saya. Yes, breastfeeding is a prestigous achievement for me. Haha.. melebay nih tampaknya..

Pengalaman saya, ada setidaknya ada 2 faktor penentu keberhasilan menyusui sambil bekerja yaitu inside dan outside factorInside factormeliputi semua faktor yang asalnya dari diri si ibu sendiri, misalnyakeyakinan (PD bahwa asi cukup), kemampuan breastmilk expression (baik menggunakan tangan maupun alat bantu breastpump), pelaksanaanmanajemen asip yang baik. Outside factor adalah faktor pendukung di luar si ibu misalnya dukungan keluargakebijakan di tempat kerjacara pemberian asip oleh yang mengasuh bayi saat ibu bekerja sampai nursing gadget (istilah saya untuk peralatan menyusui) yang digunakan.
image
Harta karun asip untuk Ilan
Dalam posting kali ini saya mau berbagi tentang manajemen asip ibu bekerja. Eh tapi lebih tepatnya cerita pengalaman saya sendiri yang sampai saat tulisan ini dibuat masih ketar ketir berjuang memberikan asi sambil bekerja untuk Ilan. Manajemen asip versi saya ini tentunya kompilasi yang saya pelajari dari berbagai sumber, diantaranya manajemen asip versi ID_ayahasi,versi AIMI (penyimpanan)versi AIMI (pencairan)versi kellymomversi mommiesdaily dan protokol yang dikeluarkan oleh The Academy of Breastfeeding Medicine Clinical Protocol Committe (yang dapat diunduh disini).
Sebelum saya mulai cerita manajemen asip versi saya, lebih enak kalo dilihat dulu daftar nursing gadget saya yang pernah saya posting di sini. Nah manajemen asip yang saya maksud di sini adalah proses pengaturan asip dari mulai diperah/pompa sampai disajikan buat Ilan. Kita bagi dengan 3 bagian: memerah/memompa asip, menyimpan asip dan mencairkan asip.
Memerah/memompa asip
Selain dihisap oleh bayi, asi dapat dikeluarkan dengan diperah/dipompa. Untuk memerah asi dapat menggunakan teknik marmet. Teknik tersebut lebih hemat dan lebih praktis karena tidak perlu berulang kali mencuci steril pompa dan pernak perniknya. Untuk dapat menguasai teknik marmet perlu latihan yang intensif. Saya sih sudah berlatih dan dapat dikatakan masuk kategori “bisa”, tetapi ngga jago. Cenderung berantakan sehingga asip banyak yang berceceran dan saya juga kurang sabar, jadi lebih memilih menggunakan bantuan breastpump. Selanjutnya proses mengeluarkan asinya saya sebut pumping saja ya (lebih enak disebut daripada mompa :P).
Prinsip produksi asi adalah supply meet demand. Artinya jumlah asi yang diproduksi sesuai/mengikuti kebutuhan bayi. Jadi, semakin sering dikeluarkan maka produksi juga akan semakin meningkat. Dalam hal ini, hormon yang bekerja adalah hormon prolaktin. Hormon prolaktin akan bekerja maksimal bila payudara kosong, karena payudara yang kosong adalah indikator diperlukannya produksi asi. Oleh karena itu, kunci utama banyaknya produksi asi adalah “sering dikeluarkan”.
Biasanya bayi yang baru lahir menyusu 1-3 jam sekali. Sehingga para ahli menyarankan untuk pumping 1-3 jam sekali demi mempertahankan produksi asi dan memanipulasi otak agar terus menginstrusikan produksi asi. Nah dalam hal ini saya termasuk bandel nih. Saya mulai pumping saat Ilan umur 1 bulan (ini termasuk telat yaaa… pump as soon as possible!). Jadwal pumping sayapun tidak rutin 1-3 jam sekali, hanya saya pompa bila payudara terasa penuh. Padahal sesuai prinsip asi tadi, maka payudara yang penuh justru menghambat produksi asi. Jadi saya amat sangat menyarankan bagi emak2 yang baru memulai karir menyusui untuk pumping rutin 1-3 jam sekali. Biasanya saya pumping pagi bangun tidur dan malam hari. Nah, konon menyusui/pumping malam2 itu membantu meningkatkan produksi asi karena hormon prolaktin juga sedang oke2nya di malam hari.
Awal saya mulai pumping dapetnya cuma seupriiiit banget, sekitar 30-60ml. Lebih parah lagi karena saya males pumping jadi sehari paling cuma dapet 3x60ml, kadang malah cuma 2x hihihi. Hampir tiap liat kulkas eyangnya Ilan komen “manaaa? Manaa? Masa cuma ada 6 kantong? Ah kalo begini mah bisa2 minum susu botol (formula) aja”. Entah mengapa, cibirannya umi malah seperti pecut haha.. saya makin semangat tp tetap tidak makin rajin pumping. Singkat cerita,  penghasilan pumping saya meningkat. Saat Ilan usia 2 bulan, sekali pumping saya bisa menghasilkan 100-150ml. Dan saat Ilan 2,5 bulan, saya berhasil mengumpulkan ±6 L asip. Ini termasuk sedikit kalau saya baca pengalaman mami2 lain. Ya begitulah akibat kemalasan saya hehe..
Selepas masa cuti bersalin saya habis, dalam sehari saya biasa pumping 4-5 kali dengan rincian 2-3 kali di kantor dan 1-2 kali di rumah. Tapi itu hanya terjadi di awal saja sodara sodara! Akhirnya yang terjadi saya jalani sampai usia Ilan 6 bulan adalah rutin 3 kali pumping yaitu 2 kali di kantor (jam 11.00 dan jam 15.00) serta 1 kali di rumah yaitu tengah malam atau subuh (tergantung mood). Saat 2,5-6 bulan (sebelum mpasi), untuk kebutuhan Ilan sehari (7am-6pm) ilan menghabiskan 500-700 ml. Nah rincian pendapatan asip saya adalah sebagai berikut:
Pumping 1 dan 2 (di kantor) dapat 400-500 ml. Pumping 3 (di rumah) dapat 150-250 ml. Kalau sabtu dan minggu hanya pumping 1 kali di rumah.
Dengan hasil pumping seperti di atas, sampai Ilan usia 6 bulan saya bisa menambah stok 5-1,5 L tiap minggunya. Alhamdulillah, akhirnya Ilan lulus asi eksklusif tanpa sekalipun saya bermasalah dengan kekurangan asip. Walau pernah beberapa kali pas2an (tidak bisa menambah stok). Jumlah stok akhir saya saat Ilan 6 bulan ±20 L. Tapi karena penyakit males saya tersebut (dan juga karena Ilan sudah mulai makan), lama2 kebutuhan asip berkurang, dan makin malaslah saya hehe.. usia Ilan 6 bulan ke atas, dimulailah periode kejar tayang. (Lho? Kan stoknya banyak? Hehe.. nanti ya, kenapa sampai kejar tayang, saya bahas di subbab penyimpanan).
Jangan pernah membanding-bandingkan hasil pumping kita dengan orang lain. Karena biasanya kalau hasil kita lebih sedikit, yang timbul adalah minder. Jumlah hasil pumping itu banyak faktor yang mempengaruhinya. Yang pertama kebutuhan bayi. Yakin deh, kebutuhan asip bayi tuh beda2. Hasil asip saya insya Allah akan cukup untuk Ilan, tapi mungkin lebih/kurang untuk bayi lain. Selanjutnya hasil pumping juga dipengaruhi oleh psikologis ibu. Ibu yang senang, meningkatkan hormon oksitosin. Hormon inilah yang membuat asi ngucur (deras) sehingga hasil pumping bisa banyak. Nah yang bertanggungjawab terhadap si oksitosin ini selain ibu, tidak lain tidak bukan adalah ayah. Iyes, alhamdulillah selama saya menyusui, ayahnya Ilan rela mengambil alih hampir semua peran saya seperti nyuci, masak, beresin rumah. Aaaaah *kecup kecup ayah Ilan*. Maka dari itu, menurut saya, booster asi yang paling oke adalah melakukan hal2 yang disukai. Kalau sukanya makan tumis kangkung tp memaksakan diri makan sayur katuk ya malah ngga ngaruh kan.
Haduh jadi kepanjangan nih ceritanya ngalor ngidul. Intinya, memerah/memompa asi harus dilakukan rutin kalau bisa 1-3 jam sekali (ingat prinsip prolaktin!).Makanya, kalau jago marmet asik banget kan? Kalo model saya yang bergantung sama pompa efeknya males pumping karena refot hehe. Trus mood dan perasaan harus dijagaaaaa banget (demi oksitosin). Nah untuk hal terakhir harus minta dukungan suami tercinta. Oke, lanjut yaaaaa.. setelah asi keluar dari pabriknya, apa yang harus dilakukan?
Menyimpan asip
Prinsip penyimpanan asip adalah: semakin dingin maka asip akan semakin awet dan tahan lama. Jadi kata kuncinya adalah suhu. Demi menghasilkan asip yang tahan lama, saya dan suami memutuskan untuk menyewa deep freezer. Saya sewa  di sini. Untuk daya simpan asip saya merujuk ke manajemen asip versi ID_ayahasi. Tabelnya bisa dilihat di link tersebut yaaaa. *males ngetik ulang*.

Ada beberapa cara pengelolaan asip, saya rangkum seperti dibawah ini:
  1. first in first out, jadi setiap habis pumping langsung dimasukkan ke freezer kemudian yang diberikan ke bayi adalah yang tanggalnya paling lama. Kekurangan dari cara ini adalah bayi selalu mendapat asip beku, yang mana kandungan antibodinya sudah tidak sebaik asip cair (fresh).
  2. First in first out plus fresh breastmilk, dengan cara ini bayi mendapat asip beku dan asip segar. Jadi, setelah pumping sebagian asip dibekukan untuk stok dan sebagian diberikan ke bayi untuk besoknya (dikombinasi antara asip fresh dan asip beku). Misalnya bayi minum 6 botol, yg 3 botol asip beku dan 3 botol asip fresh (yang diperah kemarin). Dengan begitu stok akan terus2an berputar.
  3. Fresh breastmilk as priority (haduh maafkan ini rada ngarang haha). Jadi mengupayakan selalu memberi asip fresh dibandingkan asip beku. Keuntungannya bayi mendapat asip yang masih mengandung antibodi yang banyak (asip fresh lebih baik dari asip beku). Kekurangannya stok tidak berputar dan setiap hari adalah kejar tayang hehe.
Cara yang saya pakai adalah yang nomor 3. Jadi mengutamakan untuk memberi Ilan asip fresh, kalau sisa baru dijadikan stok dan kalau kurang baru mengambil stok. Dengan cara seperti ini Alhamdulillah sampai Ilan 6 bulan selalu mendapat asip fresh yang baru diperah 1 hari sebelumnya. Tapi setelah mpasi, konsumsi asip Ilan berkurang dan karena saya juga mulai malas pumping tengah malam, produksi saya mulai mepet. Kejar tayang setiap hari. Akhirnya sekarang, kadang2 saya pakai cara yang ke-dua juga deh.

Nah secara garis besar, tahapan proses asip saya setelah dipumping dapat dilihat pada gambar berikut:
image
Jadi, hasil pumping yang ada saya utamakan untuk Ilan minum besok. Asip yang untuk besok saya masukkan ke dalam Avent Breastmilk Storage Bottle. Biasanya saya siapkan 8 botol berisi 100 ml tiap botolnya. Kalau masih ada sisa, saya masukkan ke dalam botol UC sebanyak 100 ml. Kalau sisanya tidak ada 100 ml nanti besoknya saya tambahkan lagi hingga 100 ml. Jadi, asip yang seuprit2 bisa dijadikan 1 porsi sekali minum (ditambah hasil pumping berikutnya) dengan catatan maksimal hasil pimping 24 jam dan saat dituang keduanya pada kondisi suhu yang sama. Balik lagi ke nasib asip saya…. setelah dimasukkan ke tiap2 botol, saya masukkan semuanya ke kulkas bawah. Prinsip asip lainnya yaitu sensitif terhadap perubahan suhu drastis. Jadi kalaupun untuk stok, sebelum dimasukkan freezer ditaruh dulu di kulkas biasa paling cepat 30 menit untuk menghindari penurunan suhu ekstrim dari suhu ruang ke suhu deep freezer. 8 botol yang untuk Ilan tadi, apabila besoknya sisa (tidak habis), saya berikan lagi untuk hari berikutnya. Misal: hari senin saya siapkan 8 botol untuk Ilan, eh Ilan hanya habis 6 botol, nah yang 2 botol saya berikan untuk hari Selasa. Asip di kulkas bawah tahan 3-6 hari (lihat tabel daya tahan asip versi ID_ayahasi).

Kalau di kantor, setelah pumping asip saya masukkan ke kulkas. Kebetulan di ruang kantor saya ada kulkasnya. Untuk yang di kantornya tidak ada kulkas, asip hasil pumping dapat dimasukkan ke coller bag yang sudah dilengkapi ice gel (ingat prinsip asip makin dingin makin awet). Tetapi untuk penganut penyimpanan asip cara 1 (first in first out), apabila di kantor ada freezer, dapat langsung dibekukan. Penyimpanan asip baiknya sudah dalam 1 porsi (sekali minum) untuk mempermudah pencairan asip. Baiklan, mari lanjut ke tahap pencairan.

Mencairkan asip
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, untuk menjaga agar kerusakan kandungan asip tidak parah, kita harus mencegah perubahan suhu yang ekstrim. Nah, sesuai prinsip tersebut untuk mencairkan asip beku, tidak boleh langsung dengan mencelupkan asip beku ke air panas. Jadi caranya asip beku yang mau disajikan hari ini, malam sebelumnya asip beku dimasukkan dulu ke kulkas. Kalau sampe saat mau disajikan masih juga beku, sebaiknya dicairkan perlahan di bawah air mengalir. Kemudian setelah semua cair, untuk menghangatkan dapat dimasukkan ke dalam air hangat. Jadi kalau untuk penganut cara 3, lebih enak lagi karena asip sudah cair, tinggal menghangatkan. Setiap bayi itu berbeda-beda. Ada yang suka hangat, ada juga yang suka asip suhu ruang, bahkan ada juga yang suka asip dingin hehe.. suka-suka bayi lah. Artikel tentang mencairkan asip dapat dilihat di sini.

Pemberian asip diusahakan jangan menggunakan dot untuk menghindari bingung puting, nursing strike dan ketergantungan pada dot (susah disapih). Ilan sempat pakai dot, tapi karena tragedi nursing strike, dot pun saya hentikan dan diganti dengan sendok. Memang sih pemberian asip dengan menggunakan media selain dot perlu usaha latihan dulu sebelumnya dan kesabaran pengasuhnya. Alhamdulillah eyangnya Ilan mau mengalah demi kebaikan bersama hehe… Oiya, kabar baiknya, sekarang Ilan sudah pintar minum dari gelas lho, bahkan kalau menggunakan botol yang pakai sedotan, Ilan sudah bisa memegang minumannya sendiri. Media lain yang banyak disarankan antara lain cup feedersoft cup feeder dan sendok. Bisa dipilih sesuai keinginan bayi. Untuk lebih lengkap terkait cara dan media pemberian asip, dapat membaca artikel dari AIMI (linknya: ini dan ini).
Agenda lain setelah pulang kantor selain menyiapkan asip untuk hari berikutnya adalah mencuci botol dan sendok yang kotor hehe.. ini lumayan menguras energi lho (*lebay). alhamdulillah dengan cara pengelolaan asip mengutamakan yang fresh cucian botol saya berkurang. Lho kok bisa? ya karena saya tidak perlu mencuci botol bekas asip bekunya kan?. Bayangkan kalau asip beku dulu kemudian setelah cair dipindah ke media lain.. kan jadi dobel. Selain itu tanpa dot juga membuat lebih praktis dan mengurangi cucian perlengkapan asip. Ini penting buat saya heuheuheu..*emakmales*. setelah dicuci, semuanya tinggal dimasukkan ke sterilizer. Cuma saya pribadi tidak terlalu ketat masalah per-steril-an ini. Setelah Ilan 6 bulan saya mulai jarang mensteril hihihi..
Yasudahlah sepertinya makin tidak fokus nih ceritanya. Kalau tulisan saya malah membingungkan, sebaiknya langsung cek dari link-link yang saya cantumkan. Insya Allah link tersebut shahih dan bisa dipercaya. Menyusui sambil bekerja memang banyak yang perlu disiapkan. Pun perlu energi yang tidak sedikit. Biasanya saat saya sedang capek, ngantuk dan merasa males sekali pumping atau mencuci botol dan perlengkapan pumping saya kerap meyakinkan diri saya: “cuma 2 tahun ko, dan ini ngga akan bisa diulang, kebaikan asi akan melindungi Ilan seumur hidup, masa ngga rela sih?”. Yes, mari berikan yang terbaik untuk buah hati yang Allah percayakan pada kita. Semangat buat semua ibu bekerja!

Cara memompa ASI dan strateginya untuk ibu bekerja

Memberikan ASI untuk bayi Anda adalah baik, tapi ketahui juga cara memompa ASI dan strateginya untuk ibu bekerja, agar ASI tetap berlimpah.

shutterstock 815167091 Cara Memompa ASI agar Berlimpah
Cara memompa ASI : harus setelah menyusui, bukan sebelum menyusui.
Banyak para ibu merasa perlunya memerah dan mempelajari cara memompa ASI saat ibu yang bekerja sudah memasuki masa kerja kembali setelah cuti melahirkan 3 bulan hampir selesai. Dengan memompa ASI, kebutuhan si kecil akan ASI tetap dapat terpenuhi, sehingga bekerja bukanlah menjadi halangan untuk memberikan ASI secara eksklusif untuk bayinya. Karena ASI tetap dapat diberikan dengan cara memperbanyak stok ASI Perah (ASIP).
ASI Perah dapat diperoleh dengan memompa ASI dengan tangan atau memompa ASI dengan alat pompa ASI manual atau alat pompa ASI elektrik. Dan bagi ibu baru cara memompa ASI merupakan hal yang harus dipelajari terlebih dahulu dan memang sangat mudah dilaksanakan. Memompa ASI ini dapat dilakukan bersama-sama dengan suami, sehingga suami juga dapat turut merasakan hubungan spesial ibu dan anak dari proses cara memompa ASI, sehingga dampak positifnya semakin nyata dalam hubungan yang harmonis dalam keluarga.
Cara memompa ASI dengan tangan
  1. Cucilah tangan dengan sabun dan air
  2. Kompres payudara ibu dengan handuk lembut hangat, ayah juga dapat turut berperan dengan membantu mengompres.
  3. Siapkan wadah (mangkuk atau gelas) dan kain lap bersih dibawah payudara
  4. Mulai memijat dengan lembut dengan arah usapan ke puting, terus berulang-ulang sampai ASi keluar dari ujung puting dan arahkan ke wadah yang telah disediakan
  5. Perhatikan cara memompa dengan tangan yang benar

25 Cara untuk Memperbanyak ASI

memperbanyak-asi-perah

Dalam rangka untuk memahami bagaimana untuk meningkatkan suplai ASI Anda, penting untuk memahami bagaimana proses produksi ASI bekerja. Anda mungkin pernah mendengar bahwa produksi ASI didasarkan pada penawaran dan permintaan. Sejak Anda mengandung, hormon dalam tubuh Anda memberitahu payudara Anda untuk mulai membuat ASI. Setelah melahirkan, tubuh Anda tidak tahu persis berapa banyak ASI yang dibutuhkan. Ini adalah waktu terbaik untuk membangun suplai ASI yang baik. Bila sering dipakai, ia akan produksi makin banyak, sebaliknya bila tidak dipakai, pabrik akan berhenti dengan sendirinya. (kenapa ASI begitu penting? Baca manfaat ASI)
Seiring waktu, tubuh Anda akhirnya belajar berapa banyak ASI untuk menghasilkan didasarkan pada pengeluaran ASI dari payudara Anda. Ketika payudara Anda kosong, ini memberitahu tubuh Anda untuk membuat lebih banyak ASI. Demikian juga, payudara penuh sinyal tubuh Anda untuk mengurangi produksi susu. Mengosongkan payudara dengan sering selama tahap awal menyusui akan membantu memastikan bahwa Anda memiliki produksi ASI yang baik.
Berikut 25 cara untuk memperbanyak produksi ASI:
1. Sering menyusui. Ini kunci terpenting untuk meningkatkan produksi ASI. Produksi ASI akan lancar jika payudara sebagai gudang ASI terus-menerus dirangsang. Caranya, tingkatkan frekuensi bayi menyusui selama 72 jam pertama kelahirannya atau dengan memerah ASI. Semakin sering penyaluran ASI dengan isapan bayi, produksi ASI akan meningkat secara alamiah.
2. Kosongkan kedua payudara saat menyusui. Pastikan bayi anda menyusui cukup lama untuk mengosongkan kedua payudara Anda.
3. Jangan menjadwalkan menyusui. Susui bayi kapanpun ia memerlukannya.
4. Biarkan bayi Anda menikmati “cluster feed” (minum ASI terus menerus dan sering, nyaris tanpa jeda; biasanya sore hari sebelum tidur). Bila jadwal minum biasanya 2-3 jam dan tiba-tiba berubah jadi lebih rapat, kemungkinan besar bayi sedang mengalami growth spurt dan memerlukan asupan lebih banyak.
5. Coba menyusui bergantian. Bila ia bosan dengan putting payudara kiri, tawarkan putting payudara kanan sehingga ia tak lagi menghisap. Fungsi utama saluran adalah untuk mengalirkan dan membawa ASI dari pabriknya, bukan untuk menyimpan. Jadi, ASI yang sudah diproduksi di pabrik ASI (payudara) sebaiknya langsung dialirkan melalui saluran ASI (puting) dengan menikmati waktu menyusui. Isapan bayi akan mengosongkan maksimal 70 persen ASI dari payudara, untuk kemudian berproduksi kembali secara alamiah.
7. Pijat Payudara
Saat bayi malas menghisap, ibu dapat membantu memijat payudara untuk meneruskan aliran ASI saat ia sudah tidak minum sendiri. Bila ibu mengalami mastitis, ibu juga bisa Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian. Untuk mencegah mastitis, jangan mencuci putting setelah menyusui karena hanya akan mengakibatkan putting jadi kering dan iritasi. ASI sudah mengandung banyak elemen untuk mencegah bakteri dan jamur tumbuh, dan telah mengandung pelindung alami untuk ibu dan bayi. Sewaktu mandi, bisa diusap dengan busa sabun seperti pada seluruh tubuh, seperti mandi biasa saja.
pijat-payudara
Langkah-langkah pemijatan adalah sebagai berikut:
  • 1. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.
  • 2. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) atau tiga jari (ditambah jari manis).
  • 3. Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa detik, lalu pindahkan jari ke daerah berikut:
  • 4. Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju puting susu.
  • 5. Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
  • 6. Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah puting.
  • 7. Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
  • 8. Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking.
8. Susui di malam hari. Kadang bayi Anda tidur terus tanpa terbangun. Di malam hari, usahakan bangun untuk menyusui bayi Anda.
9. Pompa ASI setelah selesai menyusui, terutama bila Anda merasa payudara belum terasa kosong. Bila anda ibu bekerja, cobalah memompa 15 menit setiap beberapa jam sekali saat bekerja. Gunakan pompa yang dapat memompa 2 payudara sekaligus, ini lebih menstimulasi produksi ASI dibandingkan yang hanya satu bergantian.
10. Ciptakan kontak kulit dengan bayi. Misalnya membelainya dan mengajaknya berkomunikasi. Hal ini akan memicu hormon oksitosin (hormon cinta) yang akan berperan dalam produksi ASI Anda.
11. Susui sambil berbaring di ranjang, akan membantu anda lebih relaks dan membuat bayi Anda menyusu lebih lama.
12. Jangan tidur telungkep. Ini bisa menekan payudara Anda dan menurunkan produksi ASI Anda.
13. Saat Anda harus melakukan sesuatu, misalkan menyapu, taruh bayi Anda di gendongan/sling, jadi ia bisa menyusui bila ia mau. Gendongan yang baik adalah yang menghadap ke ibu, bukan bayi menghadap ke depan. Tentunya, sesuaikan dengan usianya.
14. Hindari dot dan empeng untuk menghindari bingung puting.
Karena menghisap dari dot dan empeng lebih gampang, sementara dari puting lebih susah, bila anak kebiasaan ngempeng dot, maka ia akan menolak puting. Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING tersebut, Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot sama sekali.
15. Hindari menggunakan pil KB saat menyusui, untuk pencegahan kehamilan gunakan spiral. Beberapa ibu takut dengan spiral, tapi carilah informasi dokter kandungan yang ahli memasang spiral (berpengalaman). Selain sangat praktis, juga hemat biaya dan tidak mengandung hormon sehingga aman untuk produksi ASI Anda.
16. Jangan Merokok
Bukan hanya dapat menurunkan produksi ASI, nikotin dalam rokok bisa ikut masuk ke dalam aliran ASI dan meracuni si Kecil. Perokok pasif juga meningkatkan resiko SIDS (sindrom bayi mati mendadak), resiko asma, bronkitis, dan pneunomia.
17. Banyak minum air putih
Bahan utama produksi ASI adalah Air. Jadi pastikan anda banyak minum air, bisa berupa air putih, susu, jus dan sup.
18. Batasi kafein (kopi/teh/soda)
Kafein pada kopi, teh, soda dan coklat sedikit-banyak bisa ikut masuk ke aliran ASI dan menimbulkan gangguan tidur pada si Kecil
19. Rileks saat menyusui, jangan terburu-buru.
Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Satu pikiran “ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Stres berperan besar untuk menurunkan kemampuan alami tubuh kita untuk memproduksi ASI. Carilah tempat tenang untuk memompa ASI, putar musik lembut sambil memandang foto bayi Anda saat Anda memompa ASI di kantor.
Disini sebetulnya peran besar sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar. Mendukung bisa dengan berbagai cara mulai dari menyemangati istri hingga hal-hal lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.
20. Banyak istirahat. Anda bisa tidur saat bayi Anda tidur di siang hari, untuk menghemat tenaga dan menghindarkan Anda dari stress. Jangan ragu meminta bantuan dari suami, asisten atau nenek si Kecil saat Anda membutuhkan bantuan.
21. Makan makanan sehat bergizi.
Jangan diet dulu atau terburu-buru ingin menurunkan berat badan saat Anda menyusui. Makan banyak sayur, buah, gandum, susu.
22. Konsumsi “galactagogue” (bahan alami untuk meningkatkan produksi ASI) seperti: Fenugreek, Fennel Seed atau Blessed Thistle.  Fenugreek merupakan tanaman herbal yang berasal dari daerah Mediterania. Fenugreekdigunakan di seluruh dunia telah digunakan oleh perempuan selama berabad-abad sebagai “galactagogue”.Fenugreek mengandung diosgenin, sebuah estrogen nabati, yang telah terbukti untuk meningkatkan aliran susu pada wanita menyusui untuk membantu mendukung produksi ASI. Tidak seperti suplemen Fenugreek tersedia di pasaran yang harus diminum hingga 8 kapsul per hari, Fenugreek dari Fairhaven Health memiliki komposisi unik konsentrat ekstrak bubuk biji Fenugreek (8:1), memberikan dosis setara dengan 2000 mg dari fenugreek standard umumnya, hanya dalam 2 kapsul veggie setiap harinya.
Ibu menyusui dapat melihat peningkatan produksi ASI-nya dalam 2-3 hari pertama setelah mulai suplementasi dengan fenugreek ini, dengan efektivitas penuh dicapai dalam waktu 2 minggu. Penggunaan jangka panjang dapat untuk membantu mempertahankan produksi ASI.
Pilihan bagi yang suka minum teh, Fennel Seed dan Blessed Thistle yang terkandung dalam Nursing Time Tea, membantu meningkatkan produksi susu untuk perawatan ibu dan membantu meringankan keluhan pencernaan baik untuk ibu dan bayinya. Nursing Time Tea yang tidak mengandung kafein ini adalah teh alami yang diciptakan untuk membantu ibu menyusui memperbanyak ASI juga melancarkan pencernaan. Kandungan herbal alami dalamNursing Time Tea telah digunakan selama ratusan tahun di Amerika untuk meningkatkan laktasi yang sehat dan memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan.
23. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
24. Hindari obat-obatan yang mengandung antihistamin (obat anti alergi klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat, doksilamin) dan dekongestan ( biasa ditemukan pada obat pelega hidung tersumbat, bentuknya bisa berupa fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin, pseudoefedrin ) karena bisa menurunkan produksi ASI. Bila Anda terserang flu, obati secara alami dengan mandi air hangat, minum minuman hangat dan sup ayam serta banyak istirahat.
25. Hangatkan hubungan dengan suami (Anda boleh berhubungan lagi setelah 4-6 minggu setelah kelahiran, Keluarnya lokia, darah dari vagina selama masa nifas yang mengindikasikan terjadinya pemulihan rahim, bisa berlangsung 3-8 minggu, tunggu sampai proses ini selesai). Nikmati kedekatan Anda berdua saat si Kecil sudah tidur, karena hormon oksitosin yang ditimbulkan akan membantu produksi ASI anda. Kosongkan dulu payudara Anda dengan memompa ASI didalamnya. Dan jangan lupa, gunakan KB bila Anda belum mau memberikan adik untuk si Kecil. Meskipun menyusui adalah KB alami, persentase pencegahan kehamilannya belum teruji 100%.

Manfaat ASI eksklusif

Manfaat ASI eksklusif

manfaat kandungan ASI eksklusif
Sering kita menemukan seorang ibu yang tidak mau menyusui bayinya sendiri, kebanyakan dari mereka lebih memilih memberikan susu botol ketimbang memberikan ASI eksklusif, beberapa alasan yang membuat banyak ibu lebih memilih hal tersebut:
  • jarak ibu dan bayi dipisahkan terlalu jauh
  • Gangguan Emosional
  • Malu menyusui didepan umum
  • Bayi tidak bisa meminum ASI secara baik bisa disebabkan karena bibir sumbing atau hal lainya.
  • Sang ibu berpikir lebih mudah menggunakan susu botol.
  • Terlalu sibuk bekerja atau kegiatan lainya. (baca sukses memberikan asi eksklusif walaupun bekerja )
Banyak dari ibu yang tidak memberikan ASi nya khawatir bayinya tidak mendapat manfaat ASI eksklusif yang seharusnya mereka berikan. kerugian lain adalah sang ibu akan takut kalo mereka tidak bisa memperkuat ikatan batin antara anaknya dengan dia dikarenakan kurangnya kontak fisik saat menyusui.
Berapa lama ibu harus memberikan ASI eksklusif untuk bayi?
Berapa lama untuk menyusui adalah keputusan pribadi untuk setiap keluarga. WHO www.unicef.orgmerekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan dan kemudian dilanjutkan ASI dikombinasikan dengan makanan padat selama 12-24 bulan atau selama ibu dan bayi menginginkanya, bahkan jika anda hanya menyusui beberapa hari saja sang bayi akan menerima banyak manfaat.  Berikut anda bisa baca  tentang apa manfaat ASIeksklusif yang diberikan pada usia dan tahap kehidupan bayi:

  • Jika menyusui hanya beberapa hari. Anak akan menerima kolostrum yang berguna sebagai penyedia antibodi dan sumber makanan tubuh barunya, menyusui membantu anak anda bekerjanya sistem pencernaannya dengan lancar.
  • Menyusui bayi selama 4-6 minggu. Selain anak akan mendapat pengalaman yang tidak dilupakan saat masa dia kecil, bayi yang menkonsumsi ASI akan lebih rentan terhindar terkena penyakit dari pada yang tidak menkonsumsinya.
  • Menyusui bayi selama 3-4 bulan. Sistem pencernaannya akan sempurna  dan dia akan jauh lebih mampu mentolerir zat asing dalam susu bayi formula. tidak memberikan apapun selain ASI selama 4 bulan pertama akan melindungi bayi terhadap alergi dan memberikan perlindungan terhadap infeksi telinga selama satu tahun.
  • Menyusui bayi selama 6 bulan. Tanpa perlu menambah makanan atau minuman lain anda akan memastikan kesehatan yang baik sepanjang tahun pertama bayi anda hidup, ini akan menghindarkan resiko anak dari infeksi telinga dan kanker dan mengurangi resiko kanker payudara untuk anda sendiri.
  • Menyusui bayi selama 9 bulan. Manfaat untuk perkembangan otak dan tubuh tercepat yang paling penting dalam hidupnya karena mendapatkan asupan ASI yang cukup.
  • Menyusui bayi selama 1-2 tahun. Anda dapat mengurangi biaya dan efek samping dari menggunakan susu bayi formula . Tubuhnya satu tahun mungkin akan mampu memakan makanan lebih bervariasi selain ASI. Manfaat kesehatan karena menyusui selama setahun akan berguna sepanjang hidupnya. Dia akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Manfaat ASI terhadap kelangsungan hidup dan kesehatan bayi.
  • Menyelamatkan nyawa, ASI eksklusif adalah sumber paling efektif untuk mencegah kematian anak namun hanya kurang dari 40 persen bayi di bawah 6 bulan menerima manfaat pemberian ASI. Bayi di bawah usia 2 bulan yang tidak disusui adalah enam kali lebih mungkin untuk meninggal akibat diare atau infeksi saluran pernapasan akut daripada mereka yang disusui,  Sekitar 1,3 juta kematian dapat dicegah setiap tahun ketika pemberian ASI ekslusif meningkat menjadi 90 persen.
  •  Melindungi terhadap penyakit, ASI  kolostrum mengandung agen anti bakteri dan anti virus mempunyai komposisi vitamin A yang tinggi yang melindungi bayi terhadap penyakit.
  • Mempercepat pemulihan anak yang sakit,  ASI berguna selama diare untuk mengurangi tingkat keparahan dan lamanya diare dan resiko kekurangan gizi, karena ASI merupakan sumber makanan yang higienis dengan komposisi yang sempurna dari energi, protein, lemak, vitamin  dan nutrisi lain untuk bayi dalam enam bulan pertama. ASI adalah satu-satunya sumber yang aman dan dapat diandalkan makanan untuk bayi bhakan sewaktu dia sakit.
  • Memenuhi semua kebutuhan air. ASI mengandung 88% air  Studi menunjukkan bahwa anak yang menkonsumsi ASI ekslusif di bawah 6 bulan tidak membutuhkan cairan tambahan, bahkan di negara-negara dengan suhu yang sangat tinggi dan kelembaban rendah.
  • Mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak. Bayi yang diberi ASI menunjukkan perkembangan yang lebih baik dengan IQ yang lebih tinggi dari pada anak-anak yang tidak diberi ASI eksklusif . Nutrisi kunci yang sangat penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak.
  • Beberapa penelitian mengatakan bahwa anak yang diberikan ASI akan lebih cenderung mengurangi kemungkinan obesitas, pemberian susu formula 20 -30 persen akan memungkinkan anak akan lebih gemuk.
  • Rata-rata bayi yang diberikan ASI akan memiliki tekanan darah tinggi yang lebih rendah, ini akan membantu bayi terhindar dari penyakit jantung juga.
Manfaat ASI eksklusif untuk sang ibu.
  • Menyusui ASI membantu wanita menurunkan berat badan setelah melahirkan, Wanita akan membakar banyak kalori selama menyusui karena tubuh mereka memproduksi susu.
  • Menyusui akan membuat hormon ( oxytocin ) yang menyebabkan rahim kembali ke ukuran normal lebih cepat.
  • Ketika seorang wanita melahirkan dan menyusui bayinya, manfaat asi untuk wanita iyalah melindungi dirinya dari menjadi hamil lagi terlalu cepat, suatu bentuk kontrol kelahiran yang 98%  lebih efektif daripada menggunakan kontrasepsi.
  • Menyusui tampaknya mengurangi risiko ibu terkena osteoporosis, Meskipun ibu pasti akan mengalami proses pengeroposan tulang, kepadatan mineral mereka diisi kembali dan bahkan meningkat setelah menyusui.
  • Wanita yang menyusui ASI selama dua tahun atau lebih akan mengurangi kemungkinan mereka terkena kanker payudara sebesar 24%.
  • Ibu dapat semakin intim selama menyusui dengan bayinya, sehingga perasaan  yang lebih kuat dari dengan bayinya.  Para peneliti telah menunjukkan bahwa ikatan ibu menyusui dan anak lebih kuat daripada hubungan dengan manusia lain, memegang anak ke dadanya menyediakan sebagian besar ibu dengan pengalaman psikologis lebih kuat daripada membawa janin dalam rahimnya.  Perasaan ini menetapkan dasar kesehatan dan psikologis selama bertahun-tahun yang akan datang.
  • Menghemat uang. formula bayi, peralatan sterilisasi dan makanan bayi bisa mengeluarkan banyak uang. Belum lagi banyak keluarga harus mengeluarkan banyak uang untuk mengobati penyakit akibat tidak menkonsumsi ASI.
Beberapa pertanyaan umum seputar ASI.
Beberapa pertanyaan umum yang biasa diajukan oleh wanita wanita yang masih belum terlalu mengerti tentang manfaat ASI eksklusif, dibawah ini pertanyaan dan jawaban yang dapat membantu anda mengerti:

pertanyaan 1: “Apakah menggunakan ASI eksklusif tidak populer di banyak negara maju?”
Jawaban: Tidak. buktinya 78 % wanita di Inggris menyusui anaknya.
pertanyaan 2: “Apakah menyusui akan membuat payudara wanita menjadi kendor ?”
Jawaban: Hasil riset mengatakan kalau menyusui bukan faktor dari payudara mengendur tetapi proses penuaan  serta berat badan yang berlebihan lah yang membuat payudara mengendur.
pertanyaan 3: “Apakah komposisi susu formula sama saja dengan ASI?”
Jawaban: Susu formula tidak sama dengan ASI, susu formula bukan produk alami sehingga tidak mempunyai komposisi kekebalan tubuh, enzim dan hormon yang melindungi bayi dari penyakit.
pertanyaan 4: “Apakah banyak orang tidak suka kalau ada wanita menyusui didepan umum?”
Jawaban: Tidak, malah mayoritas orang tidak keberatan kalau ada wanita menyusui didepan umum, menyusui didepan umum sudah lumrah dilakukan sekarang.
pertanyaan 5: ” Menyusui itu tidak mudah beberapa wanita tidak menghasilkan ASI yang cukup ”
Jawaban: Hampir semua wanita mampu menyusui. Ini adalah anugrah yang setiap wanita perlu pelajari dan berlatih untuk membuat itu mudah, hampir semua wanita dapat menghasilkan jumlah susu bayi yang mereka butuhan.
selesai sudah artikel tentang manfaat ASI eksklusif semoga ini bisa menjadi pedoman wanita dan ibu yang sedang menyusui sang buah hati.

10 langkah mudah memperbanyak ASI

10 langkah mudah memperbanyak ASI diantaranya: 
1. Selalu minumkan ASI ke bayi.Semakin sering diminum makin banyak produksi ASInya. 2. Sering diminumkan pada malam hari.
Malam hari produksi ASI lebih banyak daripada jam lainnya. 
3. Buat ibu selalu konsumsi gizi seimbang sehingga ASI yang diproduksi bisa berkualitas dan juga banyak 
4. Lakukan pijat relaksasi buat ibu. Bisa dilakukan sendiri, lebih bagus lagi kalau yang mijit suami jadi bisa lebih banyak produksi Asinya. 
5. Selalu tanamkan di pikiran ibu bahwa menyusui itu anugrah yang tidak bisa diulang ketika anak kita dewasa. Jadi menyusuilah dengan menggila! 
6. Selalu minta suport suami dan orang terdekat untuk memberi ASI,suport mereka bisa memperbanyak ASI.
 7. Sering minta dimanjain sama suami. Ibu senang ASI melimpah 
8. Susui semau bayi produksi ASI akan melimpah
 9. Selalu berpikir bahwa produksi ASI saya melimpah maka pikiran itu berpengaruh pada hormon kita. 
10. Minum air putih yang banyak dan selalu memperbaharui edukasi tentang menyusui 

Cara/hal yang mudah dilakukan untuk memperbanyak ASI antara lain adalah kita harus benar-benar nyaman dan happy. ASI tidak akan keluar jika kita merasa khawatir, takut, dan sedih. singkirkan semua penghalang yang dapat menghambat keluarnya ASI. ASI diproduksi oleh 2 hormon yaitu prolaktin dan oksitosin, sering juga disebut hormon cinta. apa yang dapat membuat kita happy? banyakkk, ajak suami berpartisipASI dalam kegiatan menyusui, pastikan suami dan keluarga berperan dan mendukung kita menyusui. jalan-jalan ke tempat favorite kita, nonton di bioskop, shopping di mall, lalu makan apa saja yang kita suka, tetapi tetap perhatikan reaksi alergi dari bayi.

Tetap rutin mengeluarkan ASI dr payudara, 2-3 jam rutin dikeluarkan baik dengan disusui langsung ataupun diperah. semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin memperlancar produksi ASI.

TIPS JITU MEMPERBANYAK ASI!!

Tips memperlancar & memperbanyak ASI:Jika suatu saat ASI berkurang, maka pertama-tama harus dicari dan mengatasi 4 kelompok faktor penyebab, yakni: 
1.Faktor teknik menyusui yang kurang benar, misalnya jarang disusui, perlekatan mulut bayi ke areola mammae yang kurang benar, bayi bingung puting akibat pemakaian dot sehingga jarang menyusu
2.Faktor psikologis, ibu stress, panik, dsb
3.Faktor fisik misalnya karena KB hormonal (pil kontrasepsi estrogen tinggi), pemakaian diuretik HCT (obat hipertensi), ibu hamil lagi, merokok (aktif atau pasif), kurang gizi dll
4.Faktor bayi yang kurang bisa menetek misalnya adanya kelainan bawaan (sindroma Pierre Robin – dagu kecil, sehingga kesulitan menetek dengan benar)

Setelah mengenali penyebabnya, maka perlu tindakan untuk mengatasinya. Secara umum untuk memperlancar ASI adalah:
A.Persiapan sejak hamilSebaiknya saat hamil ibu banyak mencari info benar mengenai laktasi, buku-buku resmi yang dipakai cukup beragam diantaranya: Indonesia Menyusui (terbitan Ikatan Dokter Anak Indonesia), Ultimate breastfeeding (Jack Newman) dari Asosiasi Menyusui Indonesia, atau dari internet. Lakukan perawatan payudara (masase) pada trimester 3 kehamilan dengan air hangat dan dingin bergantian. Jika puting susu masuk, lakukan tindakan Hoffman atau puting susu ditarik dengan spuit 10 cc yang dimodifikasi (bisa konsultasi dengan bidan atau dokter). Cari pembantu yang baik yang siap melaksanakan segala pekerjaan rumah tangga agar nanti ibu tidak terlalu capai. 
B.Pelaksanaan
1.Segera setelah melahirkan (jika bayi normal), lakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), agar ibu percaya diri menyusui, mempercepat involusi uterus, mencegah perdarahan, dan membuat awal yang baik bayi untuk belajar menyusu dan mendapat kolustrum pada 1-2 jam pertama sesudah melahirkan.
2.Perlu kemauan dan niat yang baik dalam menyusu, karena pikiran positif membawa ke hal positif juga
3.Konsentrasi ibu hanya untuk menyusui, bukan hal-hal lain (jangan sibuk main handphone)
4.Posisikan bayi  dalam posisi benar & nyaman, pelekatan mulut yang baik sampai melingkupi seluruh areola mamma. Jika bayi “menolak” payudara, maka bisa “dipancing” dulu dengan memasukkan jari kita yang bersih dalam mulut bayi beberapa saat baru dibiarkan menyusu. Jika bayi menyusu yang benar maka ibu merasakan ASI keluar dari ke-2 payudara, dan terdengar suara bayi menelan.  
5.Menyusui sesering mungkin, dan terutama malam hari (produksi prolaktin tertinggi). Semakin banyak bayi mengisap maka susu yang dihasilkan makin banyak. Adanya refleks prolaktin (produksi ASI) dan oksitosin (otot-otot untuk mengeluarkan ASI) dapat berlangsung dengan baik. Semakin sering menyusu maka akan menstimulasi reseptor prolaktin secara maksimum yang akan memperbanyak produksi ASI. 
6.Perbanyak mengonsumsi makanan yang  bergizi. Semua ASI yang dihasilkan oleh ibu berasal dari makanan apa yang di konsumsi ibu itu sendiri. Banyak mengkonsumsi buah-buahan segar, makanan bergizi, minum susu (tidak wajib susu ibu menyusui) serta yang mengandung banyak cairan bisa membantu proses laktasi. Jumlah cairan yang diminum minimal 2.5 liter perhari. Diet pada ibu ditambah 285 Kalori/hari (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1993) dengan rincian 6 bulan pertama 700 Kal/hari, 6 bulan kedua 500 Kal/hari, Tahun ke-2 400 Kal/hari. Cukupi protein minimal 44 g (wanita tak hamil) + 6 bulan pertama tambah 16 g/hari, 6 bulan ke-2 12 g/hari, tahun kedua tambah 11 g/hari. 

7.Menghindari Stress bagi si Ibu menyusuiStress secara langsung menyebabkan penurunan produksi susu, oleh karena itu karena itu si ibu harus tetap santai adalah hal yang penting saat menyusui. 

8.Istirahat yang cukup untuk ibu menyusui
Kelelahan bisa menjadi penyebab turunnya produksi ASI, jangan menyibukkan diri dengan membuang energi untuk masak dan pekerjaan rumah tangga lainnya.l pleh karena itu Ibu yang sedang menyusui juga harus istirahat yang cukup. Tak ada salahnya untuk ikut tidur sejenak ketika si kecil sedang tidur siang. Keuntungan lain dari istirahat yang cukup adalah membantu meremajakan organ internal tubuh. Dalam hal ini perlu sekali dukungan ayah untuk membuat suasana hati ibu lebih baik, serta orang lain yang membereskan urusan rumah tangga. Seiring berjalannya waktu, bayi akan mempunyai pola menyusu yang teratur. Batasi jam kunjung tamu ke rumah terutama jam-jam menyusui. Istirahat di tempat tidur bisa dengan cara membawa buku, majalah, ke kamar tidur, membuat ibu santai. 

9.Ciptakan suasana yang kondusif untuk menyusui (terhindar dari suara bising yang mengganggu, terkena polusi udara, kamar yang bersih, dsb

10.Menghindari asap rokok (aktif atau pasif)
Rokok sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang dan bisa juga  berdampak negatif terhadap laktasi yaitu menurunkan produksi ASI. Serta racun dan nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa masuk melalui darah dan nantinya akan berpengaruh terhadap ASI yang dihasilkan.
11.Kosongkan ASI sesudah bayi selesai menyusu. Produksi ASI prinsipnya “based on demand” sama spt prinsip pabrik, makin sering diminta (disusui, diperas, dipompa) maka makin banyak ASI yang diproduksi.  Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui; sisa air susu di sinus kelenjar susu akan membuat hambatan (inhibitor) produksi ASI selanjutnya. Cara mengosongkan bisa dengan memerah ASI dengan tangan atau pompa susu manual atau elektrik. Simpan ASI di freezer yang bisa tahan sampai 4 bulan (beri wadah plastik obat yang ada klip-penutupnya, tulis tanggal dan jumlah berapa cc)

12.Sedapat mungkin lakukan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan, hindari susu formula. Karena komposisi protein susu sapi sebagian besar kasein maka lambat dicerna, sehingga anak kenyang lama, dan banyak tidur sehingga malas menetek. Makin banyak susu formula, produksi ASI menurun. Makanan terbaik bayi 0-6 bulan adalah ASI, dan anjuran WHO ASI diteruskan sampai usia 2 tahun. Dibandingkan susu formula, ASI punya keunggulan dari berbagai aspek, yakni:  NUTRISI KOMPLET DAN TEPAT, FK.IMUNITAS yang tak ada pada susu formula, TAK MENYEBABKAN ALERGI, KECERDASAN/KOGNITIF BAYI, LEBIH AMAN,dan HEMAT) 

13.Berikan ASI peras (saat ibu tak bisa meneteki langsung) dengan sendok atau cup feeder yang bisa dibeli di klinik laktasi untuk menghindari bingung puting (nipple confussion); jangan beri dengan dot. Jika menyusu dari botol dengan tekanan (energi sedikit), bayi sudah mendapat susu, sementara jika menyusu harus mengeluarkan energi lebih & mulut bayi harus mencakup seluruh areola mammae.

14.Tetap melakukan perawatan payudara: melakukan pijat/kompres air hangat dan dingin bergantian. 

15.Sayuran yang dipercaya sebagai laktagoga seperti daun katuk (segar atau ekstrak), kacang-kacangan,  jagung, sup ayam hangat dll bisa membantu memperbanyak produksi ASI. Yang penting makanan berimbang.

16.Tetap jaga kesehatan lakukan olahraga tapi santai (senam, renang), namun hindari olahraga keras yang mengeluarkan banyak keringat. Ibu yang sakit membuat produksi ASI berkurang

17.Sebelum dan sesudah menyusui cukup minum susu (tak harus susu khusus ibu menyusui) atau air putih. Lakukan pijatan ringan pada payudara sebelum menyusui untuk merangsang refleks oksitosin. 

18.Pijatan pada punggung ibu, dipercaya membantu ibu relaksasi dan merangsang pengeluaran hormon oksitosin (foto terlampir). 

19.Kenali tipe-tipe menyusui bayi (karakter bayi berbeda-beda) sehingga ibu tetap pede menyusui. Ada tipe barracudas (tangan bayi memegang putting, lalu menyusu kuat 10-20 mnt), excited ineffectives (putting dikeluarkan & dimasukkan secara berulang-ulang, menangis jika ASI tidak keluar), procrastinator (menunggu ASI keluar baru menyusu dengan baik), gourmerts (bayi menjilat ASI yang menetes sebelum benar-benar melekat pada putting, menolak jika dipaksa cepat-cepat), dan rester (menyusu beberapa menit, berhenti beberapa menit, sehingga memerlukan waktu yang lama). 

20.Sedapat mungkin hindari obat yang menurunkan persediaan ASI seperti antihistamin (misalnya diphenhidramin), pseudoefedrin, diuretika tiazid untuk hipertensi21.Jika semua cara di atas tak berhasil, sebagai alternatif terakhir biasanya dokter/konsultan laktasi akan memberikan obat seperti domperidon dengan dosis awal 4x20 mg (4x2 tablet, lalu diturunkan bertahap sesuai respons (semacam obat antimuntah namun mampu merangsang produksi prolaktin dengan bekerja menghambat pengeluaran dopamin di otak [antagonis prolaktin]), namun efek sampingnya perlu diwaspadai walau ringan seperti mulut kering, nyeri kepala, dan kram perut. 

"BERIKAN HANYA ASI PADA BAYI 0-6 BULAN, BAYI 6 BULAN KE ATAS TERUSKAN ASI SAMPAI 2 TAHUN & BERIKAN MP ASI YANG TEPAT"

BAHAN MAKANAN UNTUK MEMPERLANCAR ASI.

Edamame/Kedelai.  Kaya protein. Edamame atau kedelai Jepang ini memang sumbernya protein nabati. Edamame juga mengandung vitamin K, mangan, asan folat, vitamin C, riboflavin, zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium.Baik untuk memenuhi kebutuhan protein harian ibu menyusui yang mencapai 65 gr. Bila Anda sedang bosan makan ikan, unggas atau daging sebagai sumber protein, coba saja edamame. Kekurangan protein bisa membuat produksi air susu berkurang, bahkan cadangan protein dalam tubuh akan ikut berkurang.Enaknya jadi camilan setelah direbus, atau sebagai bahan campuran telur dadar. 

Daun katuk.Kaya protein, kalium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan vitamin C. katuk juga mengandung alkaloid dan sterol yang mempengaruhi produksi ASI. Dalam 100 gr daun katuk juga terkandung 239 mg vitamin C, sudah jauh lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui, yakni 95 mg. tak perlu khawatir kelebihan vitamin C karena ambang batas toleransinya adalah 2000 mg/hari. Hanya dengan melahap sayur daun katuk, Anda tak perlu lagi minum suplemen vitamin C.Baik untuk memperlancar ASI karena mengandung asam seskuiterna. Penelitian Sa’roni, Tonny Sadjimin, Mochammad Sja’bani dan Zulaela di Slmena, Yogyakarta (2004) menunjukkan bahwa setelh mengonsumsi daun katuk, volume ASI bisa meningkat hingga 50%.Enaknya disayur bening atau sayur bobor.

Bunga Pepaya.Kaya vitamin A dan vitamin C. Bunga yang berwarna kuning pucat ini juga mengandung kalsium dan fosfor.Baik untuk mempercepat proses pencernaan protein karena adanya enzim papain, yang tidak hanya terdapat di bagian bunga, tapi juga di buah dan daunnya.Enzim itu berguna untuk memecah protein yang Anda makan, apalagi saat menyusui dibutuhkan protein sekitar dua kali lipat dibanding kebutuhan normal. Bunga papaya juga bisa merangsang nafsu makan.Enaknya ditumis, direbus atau disiram air mendidih untuk lalap.

Bayam hijau/merah. Kaya vitamin B6, za besi, protein, thiamin, ribloflavin, asam folat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, C, E, dan K.Baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi agar kuat. Ini didapat dari vitamin B6. saat menyusui, kebutuhan vitamin B6 Anda satu kali lebih tinggi dibanding wanita yang tidak menyusui atau hamil. Jadi, konsumsi bayam lebih banyak dari biasanya akan menambah kandungan vitamin B6 dalam ASI. Bayam rendah kaloi, sama sekali tidak mengandung lemak, tapi kaya nutrisi. Pilih bayam yang warna pekat, hijau atau merah. Kepekatan warna, salah satu ciri kandungan karoten yang lebih banyak, bermanfaat untuk melawan radikal bebas.Enaknya disayur bening, menu sederhana kesukaan semua orang. Buat dalam porsi sekali makan karena sayur bayam tidak boleh dipanasi ulang. 


Beberapa mitos menyusui, dan masih beberapa mitos, bahkan masih banyak lagi mitos!!
  1. Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup. TIDAK BENAR! Hampir semua wanita menghasilkan ASI lebih dari cukup, bahkan sering kali timbul permasalahan seputar pasokan ASI yang terlalu berlebihan. Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat, atau bahkan cenderung mengalami kehilangan berat badan, seringkali bukan disebabkan karena ibunya tidak cukup menghasilkan ASI, tetapi bayi tersebut tidak berhasil untuk mengeluarkan dan minum ASI yang dihasilkan oleh ibunya tersebut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh pelekatan — yaitu posisi mulut bayi pada payudara ibu — yang kurang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ibu baru untuk segera, pada hari pertama kelahiran, dipandu untuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang yang benar-benar mengerti mengenai teknik pelekatan yang tepat. 

  2. Normal kok kalau payudara/puting terasa sakit pada saat kita sedang menyusui. TIDAK BENAR! Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari pertama menyusui seorang ibu akan merasa sedikit kurang nyaman pada payudaranya, tapi kondisi ini seharusnya hanya berlangsung selama beberapa hari saja, dan tidak boleh menjadi sedemikian parahnya sehingga seorang ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa sakit yang amat sangat pada puting ketika sedang menyusui menandakan bahwa bayi belum sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh diabaikan, harus dicari tahu penyebabnya. Membatasi waktu menyusu pada payudara juga bukan merupakan cara yang tepat untuk mencegah timbulnya puting lecet. Usahakan agar tindakan mengistirahatkan payudara dan puting sakit sebagai solusi yang terakhir.

  3. 3-4 hari setelah kelahiran bayi, ASI memang belum (cukup) keluar. TIDAK BENAR! Seringkali memang nampak seperti demikian keadaannya karena posisi pelekatan bayi belum sempurna sehingga bayi tidak berhasil untuk minum ASI yang tersedia dalam payudara ibunya. Pada saat belum banyak ASI yang tersedia (memang normalnya demikianlah keadaannya untuk beberapa hari pertama), posisi pelekatan bayi harus sempurna sehingga bayi dapat mengeluarkan dan minum ASI dari payudara ibunya. Kalau tidak, maka sering terjadi “…tapi dia sudah menyusu selama 2 jam, kenapa yak kok masih lapar…”. Ketika pelekatan belum sempurna, bayi tidak dapat minum ASI pertama yang dihasilkan oleh ibunya, yaitu kolostrum. Siapapun yang menyarankan anda untuk memerah/memompa ASI anda untuk mengetahui berapa banyak kolostrum yang dihasilkan jelas tidak memiliki pengetahuan laktasi, dan sebaiknya abaikan saja sarannya. Ketika pasokan ASI ibu menjadi banyak, kadangkala bayi tetap dapat minum ASI walaupun pelekatannya kurang baik.

  4. Bayi harus menyusu pada setiap payudara masing-masing selama 20 (10, 15, 7.6) menit. TIDAK BENAR! Namun demikian, harus dipastikan bahwa bayi tidak sekedar “ngempeng” pada payudara tapi benar-benar “minum” dari payudara. Apabila ternyata seorang bayi sudah berhasil minum ASI selama 15-20 menit dari satu payudara, kemungkinan besar dia tidak mau lagi minum dari payudara yang lainnya. Kalau dia hanya minum selama satu menit pada satu payudara, kemudian mengisap sebentar-sebentar atau bahkan jatuh tertidur, selanjutnya hal yang sama juga terjadi pada payudara yang lainnya, maka besar kemungkinan bayi akan tetap lapar. Seorang bayi akan menyusu dengan lebih baik, lebih efektif dan lebih lama apabila pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar.

  5. Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih ketika cuaca sedang panas. TIDAK BENAR! ASI mengandung seluruh cairan (air) yang dibutuhkan oleh bayi.

  6. Bayi ASI perlu tambahan asupan vitamin D. TIDAK BENAR! Semua orang butuh vitamin D. Produsen susu formula memang menambahkannya pada produk mereka. Namun, bayi lahir dengan hati yang penuh dengan vitamin D, serta kebiasaan menjemur bayi setiap pagi juga membantu dia mendapatkan tambahan vitamin D melalui sinar ultra violet. Vitamin D sifatnya larut dalam lemak dan dapat disimpan oleh tubuh. Dalam keadaan tertentu, misalnya ketika ibunya sendiri ternyata menderita kekurangan vitamin D, maka memberikan tambahan suplemen vitamin D kepada bayi bisa dianggap perlu.

  7. Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum mulai menyusui. TIDAK BENAR! Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat memperhatikan faktor-faktor kebersihan, karena susu formula merupakan tempat yang baik untuk berkembang biak-nya bakteri dan juga rentan terhadap kontaminasi. Membersihkan/mencuci puting malah akan menghilangkan minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena puting kering.

  8. Dengan memompa/memerah ASI, seorang ibu bisa tahu berapa banyak ASI yang dihasilkan olehnya. TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI yang berhasil diperah/dipompa tergantung pada banyak sekali faktor, termasuk tingkat stres seorang ibu. Seorang bayi yang menyusu dengan benar bisa mengeluarkan ASI dari payudara ibunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa oleh ibunya sendiri. Jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa hanya bisa menjadi indikator terhadap seberapa banyak ASI yang bisa anda perah/pompa, bukan sebagai tolak ukur atas jumlah ASI yang bisa anda produksi secara keseluruhan.

  9. ASI tidak cukup mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhan bayi.TIDAK BENAR! ASI mengandung zat besi dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi. Apabila bayi lahir cukup bulan, maka zat besi yang terdapat didalam ASI bisa memenuhi kebutuhannya sekurangnya untuk 6 bulan pertama. Susu formula mengandung terlalu banyak zat besi, dan zat besi yang ditambahkan dalam susu formula tersebut sangat sedikit yang terserap oleh usus bayi, sehinga sebagian besar kemudian dikeluarkan kembali lewat BAB bayi.

  10. Lebih gampang memberikan susu dengan botol dibandingkan bila menyusui secara langsung. TIDAK BENAR! Namun demikian, seringkali proses menyusui menjadi sulit karena para ibu tidak mendapatkan bantuan praktis yang diperlukan pada saat pertama kali mulai menyusui bayinya. Suatu awal yang buruk memang dapat membuat proses menyusui menjadi sulit. Tetapi, kesulitan tersebut tentunya dapat diatasi. Kadangkala menyusui pada awalnya memang dirasakan sulit karena ibu tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan sehingga timbul berbagai kesulitan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kesulitan tersebut dapat diatasi dan menyusui menjadi semakin mudah.

  11. Menyusui membuat ibu tidak bebas beraktivitas. TIDAK BENAR! Tergantung bagaimana anda memandangnya. Seorang bayi dapat disusui dimana saja, kapan saja sehingga sebenarnya lebih membebaskan bagi sang ibu. Tidak perlu menggotong segala macam peralatan pembuatan susu formula kemana-mana. Tidak perlu cemas memikirkan dimana dapat menghangatkan susu formula tersebut. Tidak perlu khawatir kesterilan proses pembuatan susu formula tersebut. Dan yang terpenting, ASI tetap dapat diperah/dipompa apabila ibu memang harus meninggalkan bayi dirumah.

  12. Tidak ada cara untuk mengetahui seberapa banyak ASI yang diminum oleh bayi. TIDAK BENAR! Memang tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang dikonsumsi oleh bayi, tetapi bukan berarti anda tidak bisa tahu apakah bayi anda cukup mendapatkan ASI. Pastikan bahwa posisi badan bayi pada saat sedang menyusu, serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat MINUM ASI dan bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan tidak rewel ketika selesai menyusu, dan setiap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.

  13. Dewasa ini, susu formula hampir sama kandungannya dengan ASI. TIDAK BENAR! Pernyataan bahwa susu formula sama kandungannya dengan ASI juga sudah pernah dipropagandakan produsen susu formula pada tahun 1900-an, bahkan jauh sebelumnya. Susu formula masa kini cenderung disama-samakan kandungannya dengan ASI, walau sebenarnya tidak. Setiap kandungan yang tidak terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat dalam ASI) diputarbalikkan oleh produsen susu formula dan dianggap sebagai suatu nilai lebih. Intinya adalah, susu formula sama sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusaha menyamakan diri dengan ASI walau dibuat berdasarkan pengetahuan yang sempit dan tidak menyeluruh tentang apa kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh, sel-sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon. Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih banyak zat aluminium, mangan, cadmium (sejenis logam berat), timbal dan zat besi. Susu formula juga mengandung jauh lebih banyak protein dibandingkan ASI. Kandungan protein dan lemak yang terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI. Kandungan susu formula tidak berubah dari periode awal menyusui hingga akhir, dari hari pertama ke hari ketujuh ke hari ketigapuluh, dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI dibuat khusus hanya untuk bayi ANDA. Susu formula dibuat dan disamaratakan untuk semua bayi. Susu formula hanya mampu membuat bayi menjadi gendut, tetapi bayi tidak mendapatkan kandungan nutrisi dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan, yang semuanya terdapat dalam ASI.

  14. Apabila seorang ibu menderita penyakit infeksi, maka dia harus berhenti menyusui. TIDAK BENAR! Menyusui justru malah akan membuat bayi lebih tahan terhadap infeksi, dengan sedikit sekali pengecualian. Pada saat sang ibu mengalami demam (atau batuk, muntah, diare, ruam, dsb), sang ibu sudah menularkan infeksi tersebut ke bayinya jauh sebelum ibu tahu bahwa ibu sedang menderita sakit. Perlindungan terbaik bagi bayi yang mengalami infeksi adalah ASI. Apabila bayi ikut tertular, maka bayi akan lebih cepat pulih bila bayi tetap mendapatkan ASI. Selain itu, mungkin saja sebenarnya sang bayi lah yang menderita infeksi dan menularkannya kepada ibunya, tetapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit karena bayi terus minum ASI. Juga, infeksi payudara, termasuk di dalamnya rasa sakit dan pembengkakan pada payudara, bukan merupkan alasan untuk ibu berhenti menyusui. Bahkan, infeksi payudara akan cepat pulih apabila sang ibu terus menyusui, terutama menyusui dengan payudara yang sedang sakit.

  15. Apabila bayi menderita diare atau muntah-muntah, maka ibu harus berhenti menyusui. TIDAK BENAR! Obat yang paling mujarab untuk infeksi saluran pencernaan bayi adalah ASI. Hentikan segala macam jenis asupan lainnya untuk sementara waktu, tetapi lanjutkan pemberian ASI-nya. ASI satu-satunya cairan yang dibutuhkan oleh bayi ketika dia sedang diare dan/atau muntah-muntah, kecuali dalam kasus tertentu yang sifatnya luar biasa. Bayi merasa lebih nyaman ketika sedang menyusu, ibu merasa lebih tenang ketika sedang menyusui.

  16. Apabila seorang ibu sedang mengkonsumsi obat-obatan, maka dia harus berhenti menyusui. TIDAK BENAR! Hanya sedikit sekali jenis obat-obatan yang tidak aman untuk dikonsumsi selagi ibu sedang menyusui. Apabil ibu sedang minum obat, maka ASI akan mengandung sedikit sekali obat-obatan yang sedang diminum ibu tersebut. Walau begitu, apabila Anda cenderung takut untuk minum obat selama menyusui, ada baiknya Anda mencari obat alternatif yang lebih aman. Resiko pemberian makanan buatan (susu formula) pada ibu dan bayi harus dipertimbangkan ketika memutuskan apakah menyusui dapat diteruskan (lembar informasi Menyusui dan Obat-obatan dan Menyusui dan Penyakit).
Mitos-mitos Lainnya
  1. Seorang ibu yang sedang menyusui harus sangat memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsinya. TIDAK BENAR! Seorang ibu yang menyusui memang sebaiknya mengkonsumsi jenis makanan yang mengadung gizi seimbang, tetapi tidak perlu mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan. Seorang ibu yang menyusui tidak perlu minum susu untuk dapat menghasilkan susu. Seorang ibu yang menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Namun, apabila terdapat riwayat alergi di keluarga, misalnya alergi seafood dan alergi susu sapi, maka ibu menyusui perlu lebih hati-hati dalam mengkonsumsi jenis-jenis makanan tersebut.

  2. Seorang ibu yang sedang menyusui harus banyak makan untuk dapat memproduksi ASI yang cukup. TIDAK BENAR! Seorang ibu mampu memproduksi ASI secara cukup, kecuali apabila seorang ibu masuk ke kategori sangat kurang gizi untuk periode yang cukup lama. Umumnya, bayi akan mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Banyak ibu yang khawatir apabila ia tidak banyak makan maka akan mempengaruhi produksi ASInya. Sebetulnya tidak perlu kuatir. Banyak / tidaknya makanan yang dikonsumsi ibu tidak berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Ada ibu yang makan lebih banyak selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-duanya sah-sah saja dan tidak mempengaruhi ASI. Seorang ibu boleh saja makan makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan seleranya.

  3. Seorang ibu yang sedang menyusui harus minum banyak cairan. TIDAK BENAR! Seorang ibu seharusnya minum sesuai dengan kebutuhan dan rasa hausnya. Ada beberapa ibu-ibu menyusui yang selalu merasa haus ketika sedang menyusui, namun ada juga yang tidak. Jangan terpaku pada ketentuan bahwa harus minum sekian gelas air per hari.

  4. Seorang ibu perokok sebaiknya memang tidak menyusui. TIDAK BENAR! Seorang ibu yang tidak bisa berhenti merokok seharusnya tetap menyusui bayinya. Penelitian telah membuktikan bahwa ASI menurunkan resiko efek sampingan yang secara negatif ditimbulkan oleh asap rokok, seperti penyakit paru-paru pada bayi. Memang akan jauh lebih baik apabila ibu tidak merokok, namun jika ibu tidak bisa berhenti merokok, maka lebih baik ibu merokok dan menyusui daripada ibu merokok tapi memberikan susu formula kepada bayi.

  5. Seorang ibu tidak boleh minum alkohol saat menyusui. Tidak benar! Konsumsi alkohol yang wajar seharusnya tidak dilarang. Seperti halnya dengan sebagian besar obat, alkohol sangat sedikit keluar di dalam susu. Sang ibu dapat mengkonsum sialkohol dan tetap menyusui sebagaimana biasanya. Melarang alkohol adalah cara lain yang tidak perlu dalam membatasi ibu menyusui.

  6. Ibu yang putingnya berdarah tidak boleh menyusui. Tidak benar! Meskipun darah membuat bayi gumoh lebih banyak, dan darah bahkan mungkin muncul dalam buang air besar nya, ini bukan alasan untuk berhenti menyusui bayi. Puting susu yang sakit dan berdarah tidak lebih buruk dari puting susu yang sakit dan tidak berdarah. Rasa sakit yang merupakan masalah ibu, dan ini dapat diatasi.  Mintalah batuan. (Lembar Informasi Puting Nyeri dan vasospasme dan Fenomena Raynaud's). Kadang-kadang ibu mengalami perdarahan dari puting susu yang jelas berasal dari dalam payudara dan tidak biasanya berhubungan dengan nyeri. Hal ini sering terjadi dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran dan mengendap dalam beberapa hari. Sang ibu tidak harus berhenti menyusui untuk ini. Jika pendarahan tidak berhenti segera, perlu dicari sumber masalahnya, tapi ibu harus tetap menyusui.

  7. Wanita yang pernah melakukan operasi pembesaran payudara tidak dapat menyusui. Tidak benar! Kebanyakan melakukannya dengan sangat baik. Tidak ada bukti bahwa menyusui dengan implan silikon berbahaya bagi bayi. Kadang-kadang operasi ini dilakukan melalui areola. Wanita dengan pembasaran payudara melalui areola ini sering memiliki masalah dengan pasokan susu, seperti halnya setiap wanita yang melakukan operasi dengan sayatan di sekitar garis areola.

  8. Wanita yang pernah melakukan operasi pengecilan payudara tidak dapat menyusui. Tidak benar! Operasi pengecilan payudara seringkali tidak menurunkan kemampuan ibu untuk memproduksi ASI, tetapi karena banyak ibu memproduksi ASI lebih dari cukup, beberapa ibu yang memiliki operasi pengecilan payudara kadang-kadang bisa menyusui secara eksklusif. Dalam situasi seperti itu, pemantapan proses menyusui harus dilakukan dengan perhatian khusus dengan prinsip-prinsip yang disebutkan dalam Lembar Informasi Menyusui- Mengawali dengan Benar. Namun, jika ibu tampaknya tidak menghasilkan cukup ASI,  dia masih bisa menyusui, dengan alat bantu menyusui (sehingga puting buatan tidak mengganggu menyusui). Lihat Lembar Informasi Alat Bantuan Menyusui.

  9. Bayi prematur perlu belajar untuk menggunakan botol sebelum mereka bisa mulai menyusui. Tidak benar! Bayi prematur akan lebih berkurang stress dengan menyusui daripada menggunakan botol susu. Seorang bayi dengan berat 1200 gram dan bahkan lebih kecil dapat mulai menyusu pada payudara segera setelah ia stabil, meskipun ia belum bisa melekat selama beberapa minggu. Namun, dia sedang belajar dan hal tersebut penting bagi bayi dan ibunya. Sebenarnya, berat badan bayi atau usia kehamilan tidak masalah seperti halnya kesiapan bayi untuk mengisap, sebagaimana ditentukan oleh gerakan bayi mengisap. Tidak ada alasan lagi untuk memberikan botol untuk bayi prematur seperti halnya pada bayi cukup bulan. Bila cairan tambahan benar-benar diperlukan ada cara untuk memberikannya tanpa menggunakan dot.

  10. Bayi dengan bibir sumbing dan / atau celah langit-langit tidak dapat menyusu. Tidak benar! Beberapa melakukannya dengan sangat baik. Bayi dengan bibir sumbing saja bisa menyusu dengan baik. Tapi banyak bayi dengan celah langit-langit memang mengalami kesulitan untuk melekat. Tidak diragukan, bagaimanapun, bahwa jika menyusu bahkan tidak dicoba, bayi tidak  akan pernah menyusu. Kemampuan bayi untuk menyusu tidak selalu tergantung pada seberapa parah/besar celah tersebut. Menyusu harus dimulai, sebanyak mungkin, menggunakan prinsip-prinsip menyusui yang tepat. (Lembar Informasi Menyusui-Memulai dengan Benar). Jika botol yang diberikan, hal itu akan melemahkan kemampuan bayi untuk menyusu. Jika bayi perlu diberi minum, tetapi tidak dapat melekat, cangkir bisa dan harus digunakan daripada botol. Memberi minum dengan jari kadang-kadang berhasil pada bayi dengan bibir sumbing / celah langit-langit, tapi tidak selalu (Lihat Lembar Informasi Memberi minum dengan Jari dan Cangkir).

  11. Wanita dengan payudara kecil menghasilkan ASI lebih sedikit dibandingkan dengan payudara besar. Omong kosong!

  12. Menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap kehamilan. Tidak benar! Ini memang bukan metode yang handal, tetapi tidak ada metode 100% handal. Pada kenyataannya, menyusui bukan metode buruk untuk menjaga jarak kelahiran anak, dan memberikan perlindungan yang dapat diandalkan terutama selama enam bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini hampir sama baiknya dengan pil KB, jika bayi di bawah usia enam bulan, jika ibu menyusui secara eksklusif, dan jika ibu belum mendapat menstruasi normal setelah melahirkan. Setelah enam bulan pertama, perlindungan berkurang, namun masih ada, dan rata-rata, wanita menyusui memasuki tahun kedua kehidupan akan punya bayi setiap dua sampai tiga tahun bahkan tanpa metode kontrasepsi buatan

  13. Ibu menyusui tidak boleh minum pil KB. Tidak benar! Pertanyaannya adalah bukan tentang paparan hormon wanita, yang bayi yang terkena pula melalui menyusui. Bayi hanya mendapat lebih sedikit dari pil. Namun, beberapa wanita yang minum pil, bahkan pil progestin saja, menemukan bahwa produksi ASI berkurang. Pil yang mengandung estrogen lebih mungkin untuk mengurangi produksi ASI. Karena begitu banyak wanita menghasilkan lebih dari cukup, ini kadang-kadang tidak masalah, tapi kadang-kadang tidak bahkan bila produksi ASI berlimpah, dan bayi menjadi rewel dan tidak puas saat menyusu. Bayi bereaksi terhadap kecepatan aliran ASI, bukan apa yang ada "di payudara", sehingga bahkan suplai ASI yang sangat baik mungkin menyebabkan bayi yang biasa dengan aliran lebih cepat menjadi rewel.  Menghentikan penggunaan pil seringkali membuat normal lagi.  Jika mungkin, wanita yang sedang menyusui sebaiknya menghindari pil KB, atau setidaknya menunggu sampai bayi mulai MPASI (biasanya sekitar 6 bulan usia). Bahkan pada bayi yang usianya >6 bulan, produksi ASI dapat turun secara signifikan. Jika ibu tetap memutuskan menggunakan pil KB, sebaiknya menggunakan pil progestin saja (tanpa estrogen).

  14. Bayi memerlukan jenis susu lainnya setelah enam bulan. Tidak benar! ASI memberikan semua kebutuhan bayi yang ada di susu lain bahkan lebih banyak lagi. Bayi berusia lebih dari enam bulan harus dimulai makan makanan padat terutama agar mereka belajar bagaimana makan dan sehingga mereka mulai mendapatkan sumber zat besi laini, yang oleh 7-9 bulan, tidak diberikan dalam jumlah yang cukup dari ASI saja. Jadi susu sapi atau formula tidak diperlukan selama bayi menyusui. Namun, jika ibu ingin memberikan ASI setelah 6 bulan, tidak ada alasan bahwa bayi tidak bisa mendapatkan sapi atau susu kambing, selama bayi masih menyusui beberapa kali sehari, dan juga mendapatkan berbagai padat makanan di lebih dari jumlah minimal. Kebanyakan bayi berusia lebih dari enam bulan yang tidak pernah minum susu formula tidak akan menyukainya karena rasanya berbeda.
Lebih Banyak lagi Mitos dalam Menyusui
  1. Wanita dengan puting datar atau terbenam tidak bisa menyusui. Tidak benar! Bayi tidak menyusui pada puting susu, mereka menyusu pada payudara. Meskipun mungkin lebih mudah bagi bayi untuk melekat pada payudara dengan puting menonjol, puting tidak harus tetap keluar. Sebuah awal yang tepat biasanya akan mencegah masalah menyusui dan ibu dengan berbagai bentuk puting bisa menyusui dengan baik. Dulu, nipple shield sering disarankan agar bbayi dapat menyusu. Nipple shield tidak boleh digunakan, terutama dalam dua minggu pertama! Meskipun kelihatannya bisa menyelesaikan masalah, penggunaannya dapat mengakibatkan proses menyusui yang buruk dan penurunan berat badan yang parah, serta membuat bayi lebih sulit untuk melekat di payudara. (Lihat Lembar Informasi Pemberian minum melalui jari dan cangkir). Jika bayi tidak bisa menyusu pada payudara pada awalnya, dengan bantuan yang tepat, dia akan sering menyusu pada payudara nanti. Payudara juga berubah dalam beberapa minggu pertama, dan selama ibu menjaga pasokan ASI yang baik, bayi biasanya akan melekat pada usia 8 minggu usia entah bagaimana caranya, namun mintalah bantuan dan bayi dapat melekat dengan baik lebih awal. Lihat Lembar Informasi Ketika Bayi belum bias melekat

  2. Wanita hamil harus berhenti menyusui. Tidak benar! Jika ibu dan anakmasih menghendaki, menyusui dapat dilanjutkan. Beberapa ibu terus menyusui anak yang lebih besar bahkan setelah melahirkan bayi. Banyak wanita memutuskan untuk berhenti menyusui ketika mereka hamil karena puting mereka yang sakit, atau karena alasan lain, tetapi tidak perlu terburu-buru atau alasan medis untuk menghentikan menyusui. Pada kenyataannya, banyak alasan baik untuk tetap menyusui. Pasokan ASI kemungkinan akan menurun selama kehamilan, tetapi jika bayi mendapat asupan lain, ini bukan  permasalahan. Namun, beberapa bayi akan berhenti menyusui jika produksi ASI sedikit.

  3. Bayi yang sedang diare tidak boleh menyusu. Tidak benar! Pengobatan terbaik untuk infeksi usus (gastroenteritis) adalah menyusui. Selain itu, bayi tidak memerlukan cairan lain selain ASI. Jika intoleransi laktosa adalah masalah, bayi dapat diberi cairan tetes lactase, tersedia tanpa resep, tepat sebelum atau setelah menyusu, tapi ini jarang diperlukan dalam menyusui bayi. Dapatkan informasi tentang penggunaannya dari klinik. Dalam hal apapun, laktosa intoleransi karena gastroenteritis akan hilang seiring dengan waktu. Susu formula bebas laktosa tidak lebih baik dari menyusui. Menyusui adalah lebih baik daripada susu formula apapun.

  4. Bayi akan tetap berada pada payudara selama dua jam karena mereka suka mengisap. Tidak benar! Bayi membutuhkan dan suka mengisap, tetapi seberapa banyak yang mereka butuhkan? Kebanyakan bayi yang tetap di payudara untuk waktu yang lama mungkin lapar, meskipun mereka mungkin mendapatkan ASI dengan baik. Berada di payudara tidak sama dengan menyusu di payudara. Melekatkan bayi ke payudara dengan lebih baik memungkinkan bayi untuk menyusu lebih efektif, sehingga menghabiskan lebih banyak waktu untuk benar-benar minum. Anda juga dapat membantu bayi untuk minum lebih banyak dengan memerah ASI ke mulutnya ketika dia tidak menelan lagi sendiri (Lihat Lembar Informasi Breast Compression). Bayi lebih muda dari 5-6 minggu seringkali tertidur pada payudara karena aliran susu lambat, belum tentu karena mereka telah cukup untuk minum. Lihat video di nbci.ca.

  5. Bayi perlu tahu bagaimana minum dari botol. Oleh karena itu botol harus diperkenalkan sebelum bayi tidak mau minum dari botol. Tidak benar! Meskipun banyak ibu memutuskan untuk memperkenalkan botol karena berbagai alasan, tidak ada alasan bayi harus belajar minum dari botol. Memang, tidak ada keuntungan bagi bayi itu minum dari botol. Karena wanita di Kanada memperoleh 52 minggu cuti hamil, bayi dapat mulai makan makanan padat sekitar 6 bulan, jauh sebelum ibu kembali bekerja. Bayi itu bahkan dapat minum cairan atau makanan padat yang cukup encer dari sendok. Bayi dapat mulai belajar bagaimana untuk minum dari cangkir sejak lahir atau lebih, dan meskipun mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu untuk bayi yang lebih tua untuk belajar menggunakannya secara efisien, ia akan belajar. Jika ibu akan memperkenalkan botol, lebih baik dia menunggu sampai bayi telah menyusu dengan baik selama 4-6 minggu, dan kemudian memberikan hanya sesekali. Kadang-kadang, bagaimanapun, bayi yang minum dari botol dengan baik pada 6 minggu, menolaknya pada 3 atau 4 bulan bahkan jika mereka telah mendapatkan botol teratur (bayi cerdas). Jangan khawatir, kemudian lanjutkan seperti di atas dengan makanan padat dan sendok. Memberikan botol saat menyusui tidak berjalan dengan baik adalah bukan ide yang baik dan biasanya membuat menyusui bahkan lebih sulit. Demi Anda dan bayi jangan mencoba untuk "membuat bayi lapar sampai menyerah". MIntalah bantuan.

  6. Jika ibu menjalani operasi, dia harus menunggu sehari sebelum menyusui lagi. Tidak benar! Ibu dapat menyusui segera setelah operasi, segera setelah dia sadar.  Baik obat yang digunakan selama anestesi, obat penghilang rasa sakit atau antibiotik yang digunakan setelah operasi tidak mengharuskan ibu bergenti menyusui, kecuali dalam keadaan khusus. Rumah sakit yang paham akan mengakomodasi ibu menyusui dan bayi ketika salah satu ibu atau bayi perlu dirawat di rumah sakit, sehingga dapat terus menyusui. Banyak aturan yang membatasi menyusui lebih untuk kenyamanan staf daripada untuk kepentingan ibu dan bayi.

  7. Menyusui kembar sangat sulit dilakukan. Tidak benar! Menyusui bayi kembar lebih mudah daripada memberikan susu dengan botol pada bayi kembar, jika menyusui berjalan dengan baik. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bahwa upaya khusus harus dilakukan untuk mendapatkan ASI tepat ketika ibu memiliki kembar (Lihat Lembar Informasi Menyusui-Memulai dengan benar dan Pentingnya Kulit Kontak). Beberapa wanita telah menyusui secara eksklusif bayi kembar tiga. Ini jelas membutuhkan banyak usaha dan waktu, tapi kembar dan kembar tiga membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu bagaimanapun bayi diberi makan

  8. Wanita yang payudaranyaa tidak memperbesar atau hanya sedikit membesar selama kehamilan, tidak akan menghasilkan ASI yang cukup. Tidak benar! Ada sangat sedikit wanita yang tidak dapat menghasilkan cukup ASI (meskipun mereka dapat terus menyusui, dengan dilengkapi dengan bantuan laktasi). Beberapa wanita mengatakan bahwa payudara mereka tidak membesar selama kehamilan. Namun, sebagian besar wanita yang dadanya tidak tampak membesar selama kehamilan menghasilkan ASI lebih dari cukup.

  9. Ibu yang payudaranya tidak tampak penuh produksi ASI-nya sedikit. Tidak benar! Payudara tidak perlu terasa penuh untuk menghasilkan banyak ASI. Hal yang biasa bahwa wanita menyusui itu merasa payudaranya kurang penuh saat tubuhnya menyesuaikan asupan susu bayinya. Hal ini dapat terjadi tiba-tiba dan dapat terjadi sejak dua minggu setelah kelahiran atau bahkan lebih awal. Payudara tidak pernah "kosong" dan juga menghasilkan ASI saat bayi menyusu. Apakah bayi mendapat ASI dari payudara? Itulah yang penting, bukan bagaimana payudara terasa penuh. Tidak perlu percaya bila ada yang meremas payudara Anda untuk menentukan apakah ASI cukup atau tidak cukup. Lihat video di nbci.ca.

  10. Menyusui di tempat umum adalah tidak sepatutnya. Tidak benar! Ini adalah penghinaan dan pelecehan terhadap ibu yang sedang menyusui bayi mereka dengan menyebut hal tersebut tidak sepatutnya. Wanita yang mencoba melakukan yang terbaik untuk bayi mereka tidak boleh dipaksa oleh orang lain atau kurangnya pemahaman orang lain untuk tinggal di rumah atau menyusui bayi mereka di toilet umum. Mereka yang tidak berkenan hanya perlu memalingkan muka. Anak-anak tidak akan mengalami kerusakan psikologis dengan melihat seorang wanita menyusui. Sebaliknya, mereka bisa belajar sesuatu yang penting, indah dan mempesona. Mereka bahkan bisa belajar bahwa payudara tidak hanya untuk menjual bir. Wanita lain yang telah meninggalkan bayi mereka di rumah untuk diberi minum dengan botol ketika mereka keluar mungkin akan terdorong untuk membawa bayi bersama mereka di lain waktu.

  11. Menyusui anak sampai usia 3 atau 4 tahun adalah abnormal dan tidak baik bagi anak, menyebabkan hubungan ketergantungan antara ibu dan anak. Tidak benar! Menyusui selama 2-4 tahun adalah norma dalam sebagian besar budaya sejak awal waktu manusia ada di planet ini. Hanya dalam 100 tahun terakhir ini menyusui dipandang sebagai sesuatu yang harus dibatasi. Menyusui anak-anak yang memasuki tahun ketiga tidak membuat mereka tergantung. Sebaliknya, mereka cenderung merasa sangat aman dan dengan demikian lebih mandiri. Mereka sendiri akan memutuskan untuk berhenti menyusu (dengan dorongan yang lembut dari ibu), dan dengan demikian akan merasa aman dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

  12. Jika bayi tidak menyusu dari payudara selama beberapa hari (minggu), ibu tidak boleh menyusui lagi karena ASI basi. Tidak benar! ASI tetqp bqgus seperti sebelumnbya. ASI di payudara bukan susu atau susu formula dalam botol.

  13. Setelah olah raga seorang ibu tidak boleh menyusui. Tidak benar! Sama sekali tidak ada alasan mengapa seorang ibu tidak akan bisa menyusui setelah berolahraga. Penelitian yang diakui menunjukkan bahwa bayi rewel saat menyusu setelah ibu berolahraga itu tidak benar dan bertentangan dengan pengalaman sehari-hari dari jutaan ibu

  14. Ibu menyusui tidak boleh mewarnai rambutnya. Tidak benar! Saya tidak tahu dari mana pendapat ini berasal. 

  15. Menyusui sering disalahkan untuk banyak hal. Benar! Profesional kesehatan keluarga,, tetangga, teman dan sopir taksi akan menyalahkan menyusui jika ibu lelah, gugup, menangis, sakit, sakit di lututnya, sulit tidur, selalu mengantuk, terasa pusing, anemia, memiliki relaps artritis (migrain, atau masalah kronis) mengeluh rambut rontok, perubahan visi, dering di telinga atau kulit gatal. Menyusui akan disalahkan sebagai penyebab masalah perkawinan dan perilaku anak-anak. Menyusui disalahkan ketika harga-harga naik dan perekonomian goyah. Dan setiap kali ada sesuatu yang tidak sesuai dengan "buku gambar" kehidupan, sang ibu akan diberitahu oleh semua orang bahwa hal itu akan lebih baik jika ia berhenti menyusui. 
Lebih Banyak Lagi Mitos Menyusui
  1. ibu menyusui tidak bisa menyusui jika mereka sedang menjalani pemeriksaan dengan sinar-X. Tidak benar! Pemeriksaan dengan sinar X regular seperti pada dada dan gigi tidak mempengaruhi ASI atau bayi dan ibu dapat menyusui tanpa kekhawatiran. Mammogram lebih sulit dibaca saat ibu menyusui, tetapi dapat tetap dilakukan dan ibu tidak harus berhenti menyusui hanya untuk pemeriksaan tersebut. Selain itu, ada cara lain untuk memeriksa benjolan payudara. Metode terbaru seperti CT scan dan MRI scan tidak menjadi perhatian, bahkan jika metode kontras digunakan. Dan sinar X khusus yang menggunakan media kontras? Selama tidak ada isotop radioaktif yang digunakan tidak ada yang perlu dikuatirkan dan ibu tidak harus berhenti menyusui bahkan untuk sekali. Hal ini termasuk penelitian-penelitian seperti pyelogram intravena, lymphangiogram, venogram, arteriogram, myelogram, dll. Bagaimana dengan penelitian yang menggunakan nukleotida radioaktif (scan tulang, scan paru-paru, dll)? Bayi akan menerima sedikit nukleotida radioaktif melalui ASI. Namun, hal tersebut seperti pemeriksaan yang sama yang sering dilakukan pada anak-anak, bahkan pada bayi kecil.  Dan bila potensi kerugian jika ibu berhenti menyusui cukup besar, ibu sebaiknya, menurut pendapat saya, terus menyusui. Jika ibu merasa harus berhenti menyusui untuk jangka waktu tertentu, sebaiknya ibu memerah ASI sebelumnya sehingga bayi mendapat ASI perah dan bukan susu formula. Setelah dua setengah hidup, 75% dari senyawa tersebut akan keluar dari tubuh Anda. Ini tentu saja menunggu cukup lama (setengah kehidupan teknesium, yang digunakan dalam scan radioaktif yang hanya enam jam, sehingga 12 jam setelah injeksi, 75% dari itu akan keluar dari tubuh Anda). Pengecualian adalah tiroid scan menggunakan I131. Tes ini harus dihindari pada ibu menyusui. Ada banyak cara untuk mengevaluasi tiroid, dan hanya pada kondisi yang sangat khusus thyroid scan benar-benar harus dilakukan. Jika pemindaian harus dilakukan, melakukannya dengan I123 mengharuskan ibu untuk berhenti menyusui selama 12 sampai 24 jam tergantung pada dosis. Cek dulu sebelum menggunakan radioaktif yodium – pemeriksaan bisa menunggu sampai ibu yakin. Dalam banyak kasus di mana scan harus dilakukan, dapat ditunda selama beberapa bulan. Kebetulan, pemindaian paru-paru dengan radioaktif kontras  tidak lagi merupakan tes terbaik untuk menyingkirkan gumpalan paru-paru. CT scan sekarang merupakan pemeriksaan yang lenbih disukai untuk membuktikan atau menyangkal diagnosa. [Lihat juga Lembar Informasi Menyusui dan Obat)
  2. ASI dapat ‘mengering’ begitu saja. Tidak benar! Atau jika ini terjadi, itu merupakan kejadian langka. Di samping perubahan dari hari ke hari dan dari pagi ke malam, produksi ASI tidak berubah tiba-tiba. Ada perubahan-perubahan yang terjadi yang mungkin membuatnya tampak seolah-olah produksi ASI tiba-tiba jauh lebih sedikit, sbb:
    • Peningkatan kebutuhan bayi, atau disebut percepatan pertumbuhan. Jika ini yang menjadi alasan ASI seolah-olah tidak cukup, menyusui lebih sering selama beberapa hari akan membuatnya kembali normal. Coba memerah payudara dengan tangan Anda untuk membantu bayi mendapatkan ASI (Lembar Informasi Kompresi Payudara).:
    • Perubahan perilaku bayi. Pada usia sekitar lima sampai enam minggu, bayi yang tertidur di payudara ketika aliran susu melambat, cenderung mulai menarik-narik payudara atau menangis ketika aliran ASI melambat. ASI belum kering, tapi bayi telah berubah. Coba menggunakan teknik kompresi payudara untuk membantu bayi mendapatkan lebih banyak ASI. Lihat nbci.ca website untuk video bagaimana melakatkan bayi pada payudara, bagaimana mengetahui bayi mendapatkan ASI, cara menggunakan kompresi.
    • Payudara ibu seperti tidak penuh atau lunak. Hal ini normal setelah beberapa minggu bagi ibu yang payudaranya tidak lagi membengkak, atau bahkan penuh. Selama bayi minum pada payudara, jangan khawatir (lembar Informasi Apakah bayiku mendapat cukup ASI?)
    • Bayi menyusui kurang baik. Hal ini sering karena bayi yang diberikan dot botol atau empeng dan dengan demikian belajar menyusu dengan cara yang tidak tepat.

      Pil KB dapat menurunkan produks ASI Anda. Pikirkan untuk menghentikan pil KB atau menggantinya dengan pil KB yang hanya mengandung progesteron. Atau gunakan metode lain. Obat lain yang dapat mengurangi produksi ASI adalah pseudoefedrin (Sudafed), beberapa antihistamin, dan mungkin diuretik.
      Jika bayi tampaknya tidak benar-benar akan mendapatkan cukup ASI, mintalah bantuan, tetapi jangan perkenalkan botol dot yang hanya akan memperburuk keadaan. Jika benar-benar diperlukan, gunakan alat bantu menyusui yang tidak akan mengganggu menyusui, atau dengan cangkir. Bagaimanapun, banyak hal bisa dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan media pemberian ASI perah. Dapatkan bantuan. Coba gunakan teknik kompresi payudara dengan tangan Anda untuk membantu bayi mendapatkan ASI (Lembar Informasi Kompresi Payudara).
  3. Dokter tahu banyak tentang menyusui. Tidak benar! Tentu saja, ada beberapa dokter yang paham tentang menyusui. Namun, sangat sedikit dokter terlatih di Amerika Utara atau Eropa Barat belajar tentang menyusui di sekolah kedokteran. Bahkan lebih sedikit lagi para dokter yang belajar tentang aspek-aspek praktis dalam membantu ibu mulai menyusui dan membantu mereka mempertahankan menyusui. Setelah sekolah kedokteran, sebagian besar dokter mendapatkan informasi tentang pemberian makan bayi dari perwakilan perusahaan susu formula atau iklan.
  4. Dokter anak, setidaknya, tahu banyak tentang menyusui. Tidak benar!  Tentu saja, ada beberapa pengecualian. Namun, dalam pelatihan sekolah pasca sekolah kedokteran mereka (residensi), kebanyakan dokter anak tidak belajar apa pun secara formal tentang menyusui, dan apa yang mereka dapatkan secara sepintas sering salah. Untuk sebagian besar siswa di kedokteran anak, menyusui dipandang sebagai "kendala untuk perawatan medis yang baik" dari bayi yang dirawat di rumah sakit.

  5. Literatur dari perusahaan susu formula perusahaan dan sampel susu formula tidak mempengaruhi berapa lama seorang ibu menyusui. Benarkah? Jadi, mengapa perusahaan-perusahaan formula bekerja keras untuk memastikan bahwa ibu baru diberikan sampel susu formula ini, sampel dari perusahaan mereka? Apakah sampel-sampel susu formula ini dan literatur diberikan untuk mendorong menyusui? Apakah perusahaan susu formula mengambil biaya sampel dan booklet sehingga ibu akan didorong untuk menyusui lagi? Perusahaan-perusahaan tersebut sering berpendapat bahwa, jika ibu memberikan susu formula, mereka ingin ibu untuk menggunakan merek mereka. Namun dalam bersaing satu sama lain, perusahaan-perusahaan formula juga bersaing dengan menyusui. Apakah Anda yakin terhadap argumen yang digunakan perusahaan rokok? 

  6. ASI yang diberikan bersama dengan susu formula dapat menyebabkan masalah bagi bayi. Tidak benar! Kebanyakan ibu menyusui tidak perlu menggunakan susu formula dan ketika muncul masalah yang tampaknya membutuhkan susu buatan, sering masalah dapat diatasi tanpa menggunakan susu formula. Namun, ketika bayi mungkin memerlukan susu formula, tidak ada alasan bahwa ASI dan susu formula tidak dapat diberikan bersama-sama.

  7. Bayi yang disusui sesuai permintaan kemungkinan besar akan "kolik". Tidak benar! Bayi ASI yang kolik seringkali pertambahan berat badannya sangat cepat dan kadang-kadang minum sering. Namun, sering kolik bukan karena mereka sering menyusu, tetapi karena mereka tidak minum ASI seperti seharusnya. Biasanya, bayi minum dengan sangat baik untuk beberapa menit pertama, kemudian ngempeng atau tidur. Ketika bayi ditawarkan payudara yang satunya, dia akan minum lagi sebentar dan kemudian ngempeng atau tidur. Bayi akan mendapatkan ASI yang kadar lemaknya relatif rendah dan dengan demikian minum sering. Menyusu dengan selalu mendapatkan ASI yang rendah lemak tersebut dapat menimbulkan gas, menangis dan buang air besar yang encer. Ibu dapat mendorong bayi untuk menyusu lagi di payudara yang pertama, sehingga mendapatkan ASI dengan kadar lemak lebih tinggi, dengan menggunakan teknik kompresi payudara saat bayi tampak menghisap payudara tetapi tidak minum. (Lembar Informasi Kolik pada Bayi ASI dan Kompresi Payudara). Juga lihat video di nbci.ca 

  8. Ibu yang mendapat imunisasi (tetanus, rubella, hepatitis B, hepatitis A, dll) harus berhenti menyusui selama 24 jam (3 hari, 2 minggu). Tidak benar! Mengapa mereka harus berhenti menyusui? Tidak ada resiko untuk bayi, dan bahkan menguntungkan. Pengecualian yang sangat jarang adalah pada bayi yang memiliki kekurangan kekebalan tubuh. Dalam hal ini ibu sebaiknya tidak mendapat imunisasi dengan virus hidup yang dilemahkan (misalnya oral, bukan polio suntik, atau campak, gondok, rubella) bahkan jika bayi sedang mendapatkan ASI perah dengan botol dot.

  9. Tidak ada yang namanya bingung puting. Tidak benar! Bayi tidak bingung, meskipun, bayi tahu persis apa yang dia inginkan. Bayi yang mendapat aliran lambat dari payudara dan kemudian mendapat aliran cepat dari botol akan mengenali bahwa yang satu lebih cepat daripada yang lain. Bayi yang hanya menyusu dari payudara selama tiga atau empat bulan akan menolak botol dot. Beberapa bayi lebih suka payudara kanan atau kiri. Bayi yang minum dari botol dot  biasanya lebih memilih satu jenis dot. Jadi ada semacam pemilihan terhadap satu putting disanding yang lain. Pertanyaannya adalah seberapa cepat hal itu bisa terjadi? Bahkan pada bayi yang mendapatkan serangkaian proses yang benar, preferensi/pemilihan dapat terjadi setelah mendapatkan satu atau dua botol dot. Bayi yang mengalami kesulitan pelekatan mungkin tidak pernah diberi dot, tetapi mengenalkan dot jarang dapat memperbaiki, dan sering membuatnya lebih buruk. Perhatikan bahwa kebanyakan orang yang mengatakan bahwa tidak ada yang namanya bingung puting juga menyarankan ibu untuk mulai memberikan botol dot lebih awal sehingga bayi tidak akan menolaknya.