Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Monday, April 18, 2016

Potty training

 
Potty training dimulai berkisar 18 bulan dan otot - otot sudah dapat mengontrol kerja usus dan kandung kemihnya. Kebanyakan sampai anak berusia antara 2 - 3 tahun karena lebih siap secara emosi, fisik dan psikologis di usia tersebut. Kunci keberhasilannya adalah menunggu sampai anak menunjukkan kesiapannya. Hanya anak yang mengetahui kapan ia siap dan mau untuk memulainya.
 
Tanda anak siap untuk memulai:
- Anak dapat duduk tegak
- Mulai bisa belajar mengontrol kandung kemihnya misalnya dengan tanda popoknya bisa kering selama 2-3 jam
- Dapat membuka dan memakai celananya kembali
- Bisa menyadari ketika ia butuh buang air kecil atau buang air besar
- Bisa memahami instruksi sederhana
Yang dibutuhkan:
- Potty chair sesuai pilihan anak
- Dudukan kloset untuk anak - anak (pada beberapa anak terkadang tidak diperlukan potty chair)
- Beberapa potong celana yang cukup longgar dan mudah untuk dilepas
 
Persiapan perlu dilakukan:
- Selain anak yang siap, orang tua juga harus siap untuk melatih potty training anak, sabar dan konsisten akan membuat proses latihan ini berhasil
- Orang tua bisa menonton video di internet bersama anak atau membacakan sambil memperlihatkan buku cerita sederhana yang menceritakan proses seorang anak kecil yang sedang berlatih toilet training. Dengan begitu si kecil akan mendapat gambaran latihan yang akan dilakukannya.

Sunday, April 17, 2016

Tanda anak siap melakukan toilet training


Anak siap melakukan toilet training diawali dengan:

  • Tanda fisik yaitu kemampuan berjalan bahkan berlari bahkan dilakukan dengan stabil, dapat berkemih dengan rutin dan juga sudah dapat diprediksi, jika tidak berkemih saat kurang dari 2 jam otot kandung kemih sudah dapat menahan kemih.
  • Tanda kognitif yaitu memahami tanda dia sudah mengerti harus pergi ke toilet dan mengatakan anda sebelum kemih, mengerti dan menaruh sesuatu pada tempatnya, dapat memiliki istilah untuk berkemih dan buang air besar ketika akan melakukannya.  

Saat balita memiliki perubahan yang signifikan dan melakukan perubahan melalui bimbingan yang intens, maka toilet training dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal-hal berikut ini :

1. Pastikan bahwa balita anda sudah siap diajarkan untuk toilet training, pada dasarnya pada usia 18 bulan otot-otot kandung kemih sudah dapat mengontrol. Secara kesiapan emosi, fisik dan psikis di usia 2-3 tahun.

2. Anda dapat membiasakan melakukan kegiatan dikamar mandi dengan mulai mengenalkan dan membiasakan buang air kecil dan buang air besar dan mengajaknya menyalurkan dorongan pada waktu yang rutin.

3.  Pastikan pula pengasuhan secara konsisten melaksanakan pelatihan, berikan informasi lengkap dan juga detail sehingga dapat mengenali kebiasaan dan jadwal buang air besar dan buang air kecil.

4. Anda dapat mengajarkan dan menerapkan toilet training dengan cara yang lebih seru misalnya dengan memasang papan bahwa anak anda sudah berhasil menggunakan toilet.

 5. Berikan anak anda pujian sehingga ketika anak anda dapat buang air besar dan buang air kecil dengan benar anda dapat memberikan ungkapan yang membuatnya bahagia. Jangan memarahinya ketika anak anda salah dikarenakan akan membuat anak anda takut dan malah menjadi sering buang air kecil dan besar dicelana.




Cara mudah mengajarkan toilet training

Cara Mudah Mengajarkan Toilet Training
 
Toilet training (atau potty training) membutuhkan bimbingan yang intens dan juga kesabaran dari Moms, tapi dengan kesungguhan Moms bisa melaluinya.
 
Cara mudah mengajarkan toilet training:
1. Balita Siap
Balita mempunyai otot-ototnya yang dapat mengontrol kandung kemihnya sendiri (di atas 18 bulan) ditandai dengan kesiapan emosi dan psikologis anak.
 
2. Konsisten
Konsisten melaksanakan pelatihan agar tidak terjadi kebingungan kepada balita, semakin cepat paham dan akan lebih trampil dalam memakai toilet. Beri informasi yang lengkap dan detil mengenai kebiasaan dan juga jadwal pipis balita.
 
3. Beri Pujian
Hadiahi dengan pujian dan  jadikan hal toilet training sesuatu yang penting dan menyenangkan, jika dia berhasil melakukan pipis dan pup dengan benar di toilet, sebaliknya hindari menghukum bila belum tepat agar balita tidak takut.
 
4. Atur Jadwal
Mengatur asupan cairan dan makanan ke tubuh balita, amati jadwal siklus pipis dan buang air besar balita, misalnya dia biasa pup sekitar jam 9 pagi dan pipis 1 jam sekali.
 
5. Ganti Popok
Mengganti penggunaan popok biasa dengan popok celana yang akan lebih mudah dibuka seperti memakai celana biasa, katakan pada anak, popok ini adalah popok khusus anak yang sudah besar dan jelaskan juga cara penggunaannya.