Selama kehamilan diharuskan segera melakukan operasi caesar bila setelah dilakukan pemeriksaan USG saat kontrol rutin ternyata janin mengalami lilitan 1 kali.
Alasan ini diperkuat setelah hasil NST (Non-Stress Test) menurut dokter ternyata janin saya tidak reaktif yang ditunjukkan dengan kurangnya akselerasi detak jantung janin. Dokter mengatakan bahwa kondisi seperti ini berbahaya karena dikhawatirkan lilitan tali pusat tersebut menyebabkan kurang lancarnya aliran oksigen ke janin sehingga janin akan mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) dan dapat mengalami kematian.
Tanpa bermaksud meremehkan anjuran dokter, saya menolak untuk dilakukan operasi caesar dan harus menandatangani form penolakan tindakan operasi. Ada 2 alasan yang menyebabkan saya menolak tindakan operasi tersebut meskipun rasa khawatir dan cemas sempat menghantui saya dan suami.
Pertama, saya ingin mencari second opinion dengan melakukan USG 4 dimensi sehingga saya akan mendapatkan gambaran kondisi kehamilan saya lebih jelas, dan alasan yang kedua adalah saya merasakan feeling yang sangat kuat bahwa janin saya baik-baik saja karena sejauh ini gerakan janin yang saya rasakan masih normal dan tidak kurang dari 10 kali per hari.
Seminggu kemudian saya menemukan dokter spesialis kandungan yang menyediakan fasilitas USG 4 dimensi di tempat prakteknya dan menurut dokter memang janin saya terlilit tali pusat 1 kali, namun letak dan posisi janin masih memungkinkan dan siap untuk dilahirkan melalui proses persalinan normal. Beberapa hari kemudian saya mulai merasakan mulas akibat kontraksi rahim dan akhirnyasaya dapat melahirkan dengan proses persalinan normal meskipun dengan kondisi janin terlilit tali pusat.
Kondisi janin terlilit tali pusat sebenarnya adalah hal yang umum dan dapat terjadi pada setiap kehamilan. Namun tak jarang kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para ibu apalagi jika kondisi ini terjadi pada kehamilan yang pertama. Berikut adalah artikel yang membahas mengenai kondisi kehamilan saat janin terlilit tali pusat.
1. Penyebab Janin Terlilit Tali Pusat
Tidak ada penyebab khusus yang membuat janin terlilit tali pusat, karena di dalam rahim saat ukuran janin masih kecil dan masih tersedia banyak ruang bagi janin untuk bergerak seperti berputar maka lilitan tali pusat dapat terjadi dengan sendirinya.
Kemungkinan janin terlilit semakin meningkat jika tali pusat yang dimiliki janin berukuran sangat panjang yaitu lebih dari 100 cm (panjang rata-rata tali pusat pada umumnya sekitar 50 – 60 cm). Resiko janin terlilit tali pusat juga meningkat pada kondisi kehamilan kembar atau kehamilan dengan cairan ketuban berlebih (polihidramnion).
2. Pencegahan Kondisi Janin Terlilit Tali Pusat
Kondisi kehamilan janin terlilit tali pusat merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari atau dicegah. Oleh karena itu pemeriksaan kehamilan secara rutin sangatlah diperlukan untuk memantau perkembangan kesehatan janin dan ibu.
3. Bahaya Janin Terlilit Tali Pusat
Meskipun 20% kehamilan dalam mengalami janin terlilit tali pusat sebanyak 1 kali dapat terjadi dan 40% diantaranya dapat melahirkan dengan proses persalinan normal, pemantauan secara intensif oleh dokter spesialis kandungan sangatlah diperlukan.
Pasalnya kehamilan dapat juga mengalami janin terlilit tali pusat sebanyak tiga lilitan dan semakin berbahaya jika sampai yang terjadi adalah lilitan yang membentuk simpul mati. Kondisi ini akan menyebabkan janin tidak mendapatkan suplai oksigen hingga ada kemungkinan janin mengalami kematian. Oleh karena itu harus segera dilakukan persalinan melalui operasi caesar karena kontraksi rahim pada persalinan normal akan semakin menekan plasenta dan memperburuk kondisi janin.
No comments:
Post a Comment