Ibu hamil sangat menunggu tendangan janin, untuk memastikan janin mereka tumbuh sehat. Dari jumlah tendangan per hari, Anda dapat mendeteksi kesehatan calon bayi Anda.
Mengapa penting untuk menghitung tendangan janin?
Menghitung tendangan janin adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan kesehatan dan kesejahteraan janin. Metode ini sangat mudah dan tidak butuh waktu khusus untuk melakukannya. Ibu hamil bisa melakukannya di mana pun ia berada. Saat ibu hamil merasakan gerakan janin, saat itu juga ibu meningkatkan keterikatan atau bonding antara dirinya dengan janin.
Sebenarnya, kapan janin mulai aktif menendang?
Janin sudah mulai bergerak sejak usia kehamilan 7-8 minggu yang dapat dideteksi dari pemeriksaan USG. Namun gerakan janin baru bisa dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan rata-rata 16-24 minggu. Hal ini bergantung pada jumlah kehamilan sebelumnya, tebal lemak dan posisi plasenta.
Apabila posisi plasenta berada pada rahim bagian depan atau ibu dengan lemak tebal, maka ibu akan merasakan gerakan janin yang lebih jarang. Ibu dengan kehamilan pertama umumnya lebih lambat mengenali gerakan janin dibandingkan ibu dengan kehamilan kedua atau ketiga.
Apakah setiap ibu hamil perlu menghitung tendangan janinnya?
Ibu hamil perlu menghitung gerakan janin setiap hari. Penghitungan ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 28 minggu (7 bulan) sampai persalinan. Menghitung gerakan janin terutama disarankan pada kehamilan dengan resiko tinggi, seperti pada ibu pengidap diabetes melitus gestasional, hipertensi gestational atau preeklampsia, janin cenderung kecil dan lainnya. Namun pada kehamilan tanpa faktor resiko pun dianjurkan untuk melakukan perhitungan gerakan janin.
Bagaimana cara menghitung tendangan janin?
Awalnya, hentikan semua aktivitas. Setelah itu siapkan untuk mencatat jumlah tendangan janin (lihat contoh tabel). Kemudian berbaringlah dan perhatikan serta hitung gerakan janin. Catat waktu dimulainya aktivitas ini. Idealnya, ibu merasakan gerakan janin sedikitnya 10 gerakan dalam 2 jam. Pada umumnya gerakan ini dirasakan dalam kurun waktu yang lebih singkat. Namun perlu diingat bahwa janin dalam kandungan pun tidur. Sehingga pada keadaan ini ibu tidak merasakan gerakan janin. Namun janin seharusnya tidak tidur lebih dari 4 jam
Hari | Waktu mulai | Tendangan/Gerakan | Waktu stop | |||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | |||
Senin | 8.30 | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | 9.15 |
Selasa | ||||||||||||
Rabu | ||||||||||||
Kamis | ||||||||||||
Jumat | ||||||||||||
Sabtu | ||||||||||||
Minggu |
Kapan ibu harus khawatir?
Apabila ibu sudah melakukan pemantauan selama 2 jam dan tidak merasakan gerakan janin, lakukan cara-cara yang dapat menstimulasi gerakan janin. Kemudian lakukan pemantauan kembali selama 2 jam. Apabila tidak dirasakan gerakan janin minimal 10 kali, periksa segera ke dokter atau bidan terdekat.
Bagaimana cara menstimulasi agar janin bergerak / menendang?
Bila selama 2 jam pemantauan tidak dirasakan gerakan, ibu dianjurkan untuk makan terlebih dahulu atau mengkonsumsi camilan, minuman manis atau jus untuk merangsang janin aktif kembali. Selain makan, lakukan aktivitas ringan seperti jalan atau duduk dengan sandaran di punggung atau tidur dengan posisi miring kiri karena dapat memperbaiki aliran darah ke janin.
Apa arti tendangan atau gerakan yang kuat atau lemah?
Kuat atau lemahnya gerakan janin tergantung dari bagian janin mana yang bergerak dan persepsi ibu. Pada umumnya janin bergerak lebih aktif pada malah hari sekitar pukul 21.00 – 01.00 yang dapat menyebabkan ibu terbangun dari tidurnya.
Persepsi ibu mengenai kuat lemahnya tendangan janin tergantung kepekaan ibu dari menilai gerakan, jumlah cairan ketuban atau tebalnya lemak. Yang perlu diperhatikan bukan kuat atau lemahnya gerakan janin, tapi seberapa sering bayi bergerak
Jika janin menendang terus apakah pertanda ia akan tumbuh menjadi anak yang aktif?
Gerakan janin memang menunjukkan perkembangan yang baik dari sistem saraf pusat dan sistem otot tulang selama di dalam kandungan. Gerakan janin dapat memprediksi aktivitas dan perilaku serta perkembangan mental dan motorik bayi setelah lahir. Namun gerakan dalam kandungan tidak mengartikan apakah fungsi organ-organ bayi saat lahir sempurna. Gerakan janin tetap terasa meskipun janin memiliki kelainan anatomi organ atau kelainan genetika.
No comments:
Post a Comment