Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut. Untuk melihat organ di dalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya.
TUJUAN
• Mendiagnosis adanya kelainan (laparoskopi diagnostik)
– Diagnosis: untuk melihat adanya kelainan pada kasus infertilitas ( susah punya anak)
• Tindakan operasi tertentu ( laparoskopi operatif) masalah yang dapat ditangani dengan teknik ini misalnya :
Ø mioma uteri
Ø tumor ovarium
Ø nyeri haid
Ø Endometriosis
Ø Adenomiosis
Ø Infertilitas
Ø Sterilisasi tuba
Ø Memperbaiki perlengketan saluran tuba
Ø Melepaskan perlengketan organ genitalia
Ø Kehamilan di luar kandungan
Ø Pengangkatan rahim
Persiapan laparoskopi
• Pasien di rawat minimal 12 jam pra-operasi dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium
• Puasa selama 8 jam sebelum tindakan operasi
• Kulit bagian pusar di bersihkan dan di tutup dengan kain kassa yang telah di basahi dengan alkohol
• Di lakukan pengosongan usus besar untuk membuang sisa-sisa kotoran
• Di berikan obat pencahar, premedikasi , antibiotik profilaksis
PROSEDUR LAPAROSKOPI
• Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan umum. Dalam posisi terlentang, dokter memulai operasi dengan terlebih dahulu membuat ruang rongga perut lebih besar dengan memasukkan gas CO2 melalui jarum yang dimasukkan ke dalam rongga perut. Selanjutnya dokter akan membuat sayatan kecil berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan dua hingga tiga buah sayatan berukuran 5 mm lainnya di daerah perut bagian bawah. Kamera teleskop biasanya dimasukkan melalui sayatan di pusar, sehingga dokter dapat melihat seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor. Selanjutnya instrumen operasi dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan tindakan dilakukan sesuai dengan penyakit yang didapatkan.
Prosedur Laparoskopi
- Dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10mm) pada dinding perut pasien
Ø Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor
Ø Dua lubang yang lain untuk instrumen bedah yang lain
Ø Selanjutnya di gunakan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut sehingga mudah melakukan tindakan
Ø Teknik anestesi (pembiusan) yang digunakan umumnya anestesi umum
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk prosedur ini?
• Waktu operasi untuk tindakan laparoskopi sangat tergantung penyakit yang didapatkan.. Untuk kasus-kasus kista ovarium, pembebasan perlengketan, operasi dapat berlangsung 30 menit hingga 1 jam. Pada tindakan pengangkatan rahim, endometriosis berat, operasi dapat memakan waktu hingga 4 jam.
Keuntungan yang didapatkan dengan teknik ini :
v Diagnosis yang lebih baik
v Kerusakan jaringan lebih ringan
v Nyeri pasca operasi lebih ringan
v Lama perawatan lebih singkat
v Kejadian infeksi luka operasi lebih sedikit
v Sisi kosmetik lebih baik
Apa risiko yang dapat timbul?
Teknik laparoskopi dapat menimbulkan komplikasi yang sama dengan operasi konvensional, misalnya perdarahan, cedera pada organ dalam perut, komplikasi akibat proses pembiusan, infeksi (lebih kecil dibandingkan konvensional), dan pada beberapa pasien harus dilanjutkan dengan operasi konvensional.
Berapa lama perawatan pasca tindakan?
• Pada umumnya perawatan pasca operasi laparoskopi lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional. Lama perawatan berkisar antara 1 hingga 3 hari. Pada sterilisasi atau laparoskopi diagnostik dan tindakan ringan lainnya pasien dapat pulang pada hari yang sama.
No comments:
Post a Comment