Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Tuesday, August 19, 2014

Memperhatikan Gerak Janin


Corbis Adanya perubahan kondisi kehamilan di trimester tiga, seperti kaki bengkak, pinggang pegal, sebenarnya bergantung pada kondisi ibu saat mau hamil.
Artinya, wanita hamil tersebut haruslah dalam kondisi bugar. Bugar di sini adalah orang yang terbiasa olahraga, atau orang yang makanannya seimbang. Kalau ibu tersebut dari awalnya bugar, biasanya kehamilannya itu tidak membawa keluhan.
Tetapi kalau ibu tidak  bugar, makannya sembarangan, nggak pernah bergerak, di kantor cuma duduk, malah akan menimbulkan keluhan. Karena hamil itu menuntut tubuh kita untuk adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi itu, dimana sekarang ini banyak wanita yang walau masih trimester dua, sudah mengeluh kaki bengkak, sakit punggung, dll.
Pola hidupnya yang kurang benar menyebabkan seperti kaki bengkak, pegal, dll, semua itu akan dirasakan pada trimester tiga akhir,” jelasnya. Karena, lanjutnya, beban yang ibu bawa semakin berat. Faktornya ada di otot, karena otot si ibu diminta untuk bisa menegakkan badan yang sedang menggendong berat yang sekitar 10 kiloan.
Kehamilan harus direncanakan, itu yang pertama. Artinya, siap dalam fisik (harus bugar), psikologis (emosinya stabil), dan siap sosial -menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kehamilan ini tersendiri harus diasuh, artinya diperiksa oleh tim medis. Karena ada hal-hal yang harus dipantau oleh dokter kandungan. Sedangkan yang harus dicermati, ada dari pola makan juga pola hidup.
Bentuk Perut
Bentuk perut juga ditentukan dari awal kehamilan. Pada masa kehamilan ini bisa terjadi stretch mark (garis-garis putih dan parut). Kenapa? Karena kulitnya tidak elastis. “Ibarat balon, kalau balon itu sudah lama tidak ditiup, pasti elastisitasnya berubah. Kalau kita regangkan akan terlihat adanya crack. Lain halnya dengan balon yang bagus, tidak akan ada hal seperti itu. Elastisitas ini juga dipengaruhi dengan kebugaran dan pola makannya,” imbuh ibu dua orang anak ini.
Ia menambahkan, kulit itu kalau semakin dilatih akan semakin elastis. Karena, dengan adanya kehamilan itu artinya luas permukaan kulit akan semakin bertambah.
Perhatikan Gerakan Janin
Pada kehamilan trimester tiga ini, janin dalam tahap membesarkan badan. Fungsi-fungsi organ tubuhnya itu hampir semuanya terbentuk. Hanya saja, dia masih mematangkan fungsi untuk persiapan hidup di luar perut, kematangan itu sudah ada, jadi kalau seandainya janinnya itu ada apa-apa, dia sudah bisa dikeluarkan segera, kemungkinan hidupnya lebih bagus daripada yang trimester kedua.
Tapi, ada yang harus diperhatikan oleh ibu hamil yang memasuki usia kandungan trimester tiga. Dia sudah harus lebih memperhatikan gerakan bayi. “Kalau trimester dua, diperhatikan pun, kalau ada apa-apa tidak banyak yang kita lakukan. Apalagi di trimester satu. Walaupun bayinya puluhan kali bergerak, tetap saja dokter tidak bisa mengetahui. Lain dengan trimester tiga, fiabilitasnya sudah mulai ada. Jadi, perhatikan gerakan bayi!”.
Pada trimester tiga itu, gerakan bayi antara 10-12 kali dalam 12 jam, itu minimal. Pasti lebih dari itu. Tapi kalau ibu hamil merasakan gerakan kurang dari itu, namanya gerakan bayi berkurang, dan dia harus segera memastikan bahwa bayinya baik-baik saja.
Kaki Bengkak
Nah, kalau dari ibu hamilnya, bebannya semakin berat, karena perutnya makin besar, biasanya bendungan terhadap pembuluh darah balik, akan semakin terasa. Makanya ada kaki bengkak. Dan lagi, biasanya ada satu keadaan yang tidak baik yang menyertai kaki bengkak ini, yang biasa disebut pre-eklamsia. Ini sering terjadi pada trimester tiga.
Dapat di lihat, apakah bengkaknya pada siang hari atau sore hari setelah dia beraktivitas. Kalau memang bengkaknya itu karena aktivitas, artinya karena bendungan, bukan karena pre-eklamsia. Nanti kalau pagi-pagi biasanya kempis, karena sudah tidur malam harinya. Tapi kalau pre-eklamsia nggak akan hilang, malah cenderung akan semakin bertambah. Dan tekanan darahnya akan meningkat.
Sakit Kepala
Kalau pada trimester satu, wanita cenderung sakit kepala (pusing) karena hamil muda. Itu terjadi karena penyesuaian, kadar hormon plasentanya yang tinggi, itu biasa terjadi. Tapi seiring bertambahnya usia kehamilan, hal itu akan berkurang. Karena wanita itu akan semakin nyaman, dan seharusnya memang begitu.
“Tapi, kalau kehamilannya sudah besar, tapi dia masih merasakan sering sakit kepala yang nggak bisa hilang-hilang, dia harus hati-hati, jangan-jangan pre-eklamsia,” ujarnya.
Perdarahan
Perdarahan pada trimester tiga juga berbahaya. Kalau tiba-tiba ibu hamil trimester tiga mengeluarkan darah segar, harus cepat-cepat mencari pertolongan. Hal itu sangat berbahaya bagi bayi. Bisa saja ari-arinya terlepas di dalam, padahal belum ada pembukaan. Artinya si bayi tidak bisa hidup, dan ini harus dilakukan tindakan segera,” tegas dokter berparas manis ini.
Sering Ganti Pakaian Dalam
Kelahiran prematur itu sampai sekarang diidentifikasikan dari infeksi 60 persen. “Pada wanita hamil lendir seerviks itu kan banyak, jadi orang lebih basah, dan keputihannya lebih banyak. Karena itu, kuman jadi lebih gampang tumbuh, infeksi mudah terjadi.”
Cara menjaganya adalah hindari kelembaban, kalau lendirnya lagi banyak, harus ganti pakaian dalam sering-sering.
Infeksi lainnya adalah infeksi saluran kencing. “Saluran kencing kan dekat dengan vagina, nah kalau di situ lembab, kuman akan mudah berpindah ke depan,” tandasnya.
Dua hal ini yang sering terjadi, walaupun infeksi lain juga bisa menjadi penyebab prematuritas. Infeksi ini bisa ditandai dengan perdarahan bercampur lendir, kontraksi yang berlebihan, keputihan yang berwarna hijau, atau berbau. Itu juga menjadi ancaman kelahiran prematur.

Deteksi Kelainan Janin
Sebenarnya, masing-masing trimester itu harus dilihat apakah ada kelainan. Misalnya, susunan syaraf pusat. Terkadang penyumbatan cairan otak itu bisa terjadi ketika trimester tiga. Bahkan ada yang terjadi setelah lahir. Kelainan jantung, bisa juga baru terlihat pada trimester tiga.
“Paling tidak, tiap trimester kita USG. Tapi bukan berarti tiap periksa si ibu harus selalu USG, kalau sering USG bisa-bisa dokter maupun orangtua tidak waspada lagi.
Dengan USG, Anda bisa melihat bayi tumbuh bagus atau tidak. Misalnya, jika setelah diperiksa, terasa bayinya kecil, baru dilakukan USG untuk memastikannya, itu yang pertama. Kedua, untuk mencari kelainan pada janin. Ketiga, pada saatnya seharusnya janin itu sudah lahir, ternyata tidak (lewat bulan). Di situ dokter akan menentukan, apakah kehamilan si ibu di tambah waktunya satu minggu atau diinduksi, tergantung kesejahteraan janin dalam perut.
“Dan itu cukup USG 2 dimensi. Jenis ini saja ketepatannya sudah lebih dari 90 persen. Kalau jenis-jenis USG lain hanya untuk memperjelas apa yang di dapat dari 2 dimensi ini, baru gunakan jenis USG yang lain. Keraguan ini bisa datang dari dokter atau pasiennya. Misalnya, saya memperkirakan ada kelainan bibir sumbing pada bayinya, tapi keluarga tidak percaya, nah baru kita gunakan tiga dimensi,” urainya gamblang.
Satu lagi, kegunaan USG adalah untuk menentukan letak janin.

Dokter Kandungan ‘Khusus’
Kalau ada ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit tertentu, mungkin harus tiap pekan USG. Karena kelainan atau penyakit metabolik bisa mempengaruhi kesejahteraan janin.
Jika ibu punya riwayat kencing manis, harus evaluasi lebih sering USG-nya. Sebaiknya periksa ke dokter kandungan yang sesuai, misalnya dokter fetomaternal. Jadi tidak semua dokter kandungan mampu menangani ibu hamil yang punya masalah riwayat penyakit seperti itu “Jika ibu mengonsumsi obat, dokter harus mempertimbangkan pengaruh obat yang diberikan terhadap janinnya,” 

No comments:

Post a Comment