Menurut salah seorang Ahli kebidanan dan kandungan dari Sam Marie Family Healthcare, dr. Deradjat M. Sastrawikarta, SpOG.:
T: Apakah masih banyak wanita yang menggunakan pereda nyeri persalinan?
J: Tidak terlampau banyak. Umumnya para wanita sudah mengerti, persalinan normal selalu menimbulkan rasa nyeri. Meski demikian, dokter tetap menyediakan pereda nyeri. Yang lazim dikenal adalah teknik epidural atau spinal. Teknik epidural yang banyak dipakai.
T: Mengapa timbul nyeri dalam persalinan?
J: Nyeri menandakan tubuh sedang bekerja keras membuka mulut rahim agar bayi bergerak turun melewati jalan lahir. Nyeri adalah sensasi, setiap wanita mempunyai ambang batas yang berbeda terhadap nyeri. Pada setiap persalinan polanya juga tak sama. Ada ibu yang ambang nyerinya tinggi, ada yang rendah. Ada ibu di persalinan pertama bisa mengatasi rasanya nyeri, lalu saat melahirkan anak kedua menjerit kesakitan karena tak mampu mengatasi rasa nyerinya.
T: Seperti apa rasa nyeri itu?
J: Rasa nyeri datang secara perlahan-lahan sesuai pembukaan (kala persalinan) dan mencapai puncak saat persalinan di ambang pintu. Rasanya berbeda dengan nyeri yang lain, misalnya nyeri karena luka atau nyeri karena sembelit. Boleh dibilang nyeri yang “aneh” karena tidak ada yang salah atau luka pada tubuh Anda.
T: Apa yang dimaksud dengan pereda nyeri?
J: Beberapa wanita mengatakan mereka kuat menghadapi rasa nyeri. Yang lain mengatakan kalau seluruh tubuhnya terasa sakit yang tidak tertahankan. Mereka inilah yang akan diberikan pereda nyeri. Pereda nyeri membuat nyaman dan relaks meski nyeri tak langsung hilang sama sekali. Metode tersebut bisa meningkatkan stamina untuk mengurangi rasa nyeri. Ingat, stres menghadapi persalinan membuat tegang dan mengurangi kemampuan mengatasi rasa nyeri. Pereda nyeri ada yang berbentuk obat dan ada yang alami.
T: Apa saja contohnya?
J: Untuk yang obat adalah epidural dan spinal. Sedangkan alami bisa berupa pijatan, hipnotis, akupunktur, teknik mengatur napas, persalinan dalam air dan lain-lain yang intinya membuat ibu merasa nyaman menghadapi persalinan karena nyerinya berkurang.
T: Yang dilakukan oleh dokter adalah epidural dan spinal. Apa itu epidural?
J: Bius epidural akan mematikan rasa pada saraf di tulang belakang yang kemudian menjalar ke perut. Bius lokal dengan dosis rendah akan disuntikkan ke bagian bawah punggung untuk mematikan rasa melalui kateter epidural. Efeknya akan terasa terus hingga beberapa jam. Bius tersebut dapat ditambahkan tiap beberapa jam lewat kateter tersebut.
T: Apa yang dimaksud dengan teknik spinal?
J: Spinal berarti tulang belakang. Pada teknik ini, jarum disuntikkan ke dalam cairan susunan saraf tulang belakang. Bius dosis rendah dimasukkan, dan jarum dikeluarkan. Efeknya lebih cepat dibanding epidural, dapat bertahan sampai 4 jam, namun obatnya tak bisa ditambah dosisnya.
T: Kapan umumnya pereda nyeri ini diberikan?
J: Pereda nyeri akan diberikan bila ibu memasuki fase persalinan aktif, yaitu bila pembukaan lebih dari 5 cm dengan his (kontraksi persalinan) yang adekuat.
T: Apakah pereda nyeri berpengaruh pada bayi?
J: Tidak. Tapi ahli anestesi akan selalu stand by untuk dihubungi. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan juga akan terus memantau. Intinya, pereda nyeri harus digunakan di rumah sakit dan dalam pantauan dokter.
T: Apa umumnya pandangan dokter terhadap rasa nyeri selama persalinan.
J: Ada 2 hal yang dilematis, yaitu rasa nyeri dalam persalinan adalah kodrat alam. Sudah ditakdirkan wanita bisa survivedengan kondisi seperti ini. Terbukti toh, tidak ada rasa nyeri persalinan yang berakibat fatal.
Di sisi lain, ada wanita yang tidak tahan dengan rasa nyeri sehingga dia berhak juga untuk tidak merasakan sakit. Nah, tentu harus dicari cara-cara untuk menghilangkan sakitnya pada saat persalinan. Caranya ya lewat teknik-teknik pereda nyeri itu. Tapi pada intinya, seorang wanita seharusnya disiapkan untuk menghadapi persalinan. Agar nyaman dan aman, sehingga rasa nyeri bisa dihadapinya.
T: Perlukah merencanakan metode pereda nyeri sebelum persalinan?
J: Sangat dianjurkan. Anda sendiri yang tahu bagaimana ketahanan menghadapi rasa sakit. Kalau sebelumnya berdiskusi dengan dokter, bisa direncanakan metode apa yang akan dipakai. Apa kelebihan dan kemungkinan efek sampingnya. Meskipun akhirnya keputusan berada di tangan Anda, tapi tetaplah terbuka terhadap segala kemungkinan, sebab persalinan ada kalanya tak berjalan sesuai rencana. Berbicaralah dari hati ke hati dengan dokter kandungan Anda tentang segala sesuatunya soal persalinan. Termasuk kalau Anda tipe orang yang tidak tahan sakit, namun ingin melahirkan secara normal. Jangan malu-malu.
T: Apa dampaknya bila persalinan dengan pereda nyeri tidak direncanakan?
J: Yang paling baik bila direncanakan sejak awal. Jangan sudah setengah jalan baru minta penghilang rasa sakitnya. Biasanya malah mengganggu proses persalinan.
T: Contoh?
J: Bila bayi sudah turun ke jalan lahir, buat apa minta epidural, sebab toh Anda harus mengejan juga. Pemberian pereda nyeri juga sering berujung pada tindakan seperti sesar. Karena pereda nyeri menghilangkan sensasi dan mematikan rasa sehingga dorongan mengejannya hilang. Padahal persalinan normal harus selalu dengan mengejan.
T: Adakah faktor-faktor yang membantu mengurangi nyeri tanpa pereda nyeri?
J: Wanita sebenarnya ditakdirkan lebih tahan terhadap sakit. Kuncinya, ibu harus tenang menghadapi persalinan. Tenang berarti aman dan nyaman. Karena nyeri itu bisa hebat bila diiringi dengan kecemasan. Karena cemas, persalinan bisa menjadi panjang. Nyeri yang dirasakan pun jadi lebih panjang.
Mengendalikan rasa nyeri tergantung dari faktor-faktor yang memengaruhi. Misal, kecukupan beristirahat sebelum persalinan, asupan makanan; bergizi atau tidak selama kehamilan, lamanya persalinan, posisi bayi dan pengetahuan ibu; bahwa sejak awal ia harus diberi tahu, bahwa rasa nyeri persalinan itu ada. Di atas semuanya adalah kesiapan ibu menghadapi persalinan. Semakin nyaman dan relaks, semakin banyak dukungan dari keluarga terutama suami, ibu bisa mengalihkan rasa sakitnya menjadi perasaan bahagia menghadapi kelahiran buah hati.
Untuk diketahui, kontraksi otot saat persalinan adalah upaya membantu terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi, leher rahim akan menjadi lunak, menipis, dan mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim sehingga membuka. Bila ibu sudah terbiasa relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Keuntungan lain dari perasaan relaks adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat persalinan.
AIR untuk Kurangi STRES dan NYERI
Pada awalnya berada di air selama proses persalinan dilakukan untuk mengurangi nyeri pada tahap pertama persalinan. Jadi bukan sebagai salah satu cara untuk melahirkan. Namun kini sudah merupakan salah satu metode persalinan. Air diyakini bisa mengurangi nyeri dan membuat ibu lebih nyaman. Air juga menyangga tubuh dan bisa mempercepat persalinan yang lambat. Melahirkan di dalam air juga mengurangi kemungkinan terjadinya robekan karena berendam di air akan membuat vagina menjadi lebih elastis.
Sayang, masih sangat sedikit rumah sakit dan klinik bersalin yang memiliki fasilitas untuk melahirkan di air. Jika fasilitasnya tak tersedia, Anda bisa membawa kolam plastik sendiri ke rumah sakit. Diskusikan dulu dengan dokter karena persalinan begini tetap membutuhkan penanganan oleh dokter yang berpengalaman.
METODE PEREDA NYERI ALAMI
Selain metode pereda nyeri dengan obat, dikenal pula metode pereda nyeri alami. Prinsipnya tetap sama, yaitu mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa merasa nyaman dan relaks menghadapi persalinan. Metode ini juga bisa meningkatkan stamina untuk mengatasi rasa nyeri dan tidak berdampak pada bayi yang dilahirkan.
Metode pereda nyeri alami bisa digabungkan dengan metode pereda nyeri dengan obat. Bila ingin menggunakannya, ada baiknya mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter jauh-jauh hari sebelum menghadapi persalinan.
Dilakukan sendiri atau bersama pasangan
* Metode panas-dingin.
Memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri namun setidaknya memberikan rasa nyaman. Botol air panas yang dibungkus handuk dan dicelup ke air dingin mengurangi pegal di punggung dan kram bila ditempel di punggung. Menaruh handuk dingin di wajah juga bisa mengurangi ketegangan.
* Gerakan
Teruslah bergerak agar sirkulasi darah meningkat, nyeri punggung berkurang, dan perhatian teralih dari rasa nyeri. Cobalah berbagai posisi persalinan, gunakan bantal untuk menyangga sampai diperoleh posisi paling nyaman.
* Pijat
Pijatan pada bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri berkurang.
* Terapi aroma
Mengirup aroma minyak esensial bisa mengurangi ketegangan, terutama pada persalinan tahap awal. Dapat juga untuk mengharumkan ruang persalinan karena dapat memberikan efek menenteramkan.
* Teknik bernapas yang benar
Disebut juga psikopropilaksis. Metode ini menekankan teknik bernapas yang benar selama kontraksi. Berkonsentrasi pada napas dapat mengalihkan Anda dari nyeri, membuat otot-otot relaks serta ketegangan mengendur.
Agar piawai melakukannya di saat persalinan, rajinlah menghadiri kelas prenatal. Di sana Anda bisa melatih teknik bernapas yang benar. Ajaklah suami agar bisa membantu Anda selama persalinan nanti.
Dilakukan oleh ahli/dibantu terapis
Jika ingin menggunakan salah satu metode berikut, Anda harus meminta bantuan terapis/ahli agar semuanya berjalan baik. Hubungi seorang terapis dan cobalah dulu sebelum persalinan. Pastikan juga ia bisa mendampingi Anda selama proses persalinan.
* Akupunktur
Dalam filosofi Cina, rasa sakit dan nyeri terjadi akibat ketidakseimbangan aliran energi dalam tubuh. Keseimbangan itu dikendalikan dengan menusukkan jarum-jarum kecil atau menggunakan tekanan jari tangan ke titik-titik tertentu di tubuh. Banyak wanita hamil yang merasakan manfaatnya untuk mengatasi keluhan selama hamil, seperti mual atau sakit kepala. Metode ini kemudian juga dipakai untuk meringankan nyeri persalinan.
* Refleksologi
Menekan titik di kaki untuk mengurangi nyeri. Pijatan lembut di kaki juga membuat nyaman.
* Hypnobirthing
Hipnotis saat menghadapi persalinan memberi sugesti lewat relaksasi pikiran. Dengan dibimbing terapis hipnotis, Anda bisa mengontrol pikiran, rasa nyeri pun akan hilang. Banyaklah berlatih dengan terapis sebelum Anda memilih metode ini.
Bagi yang sudah menguasai metodenya, hipnotis diri sendiri/self hypnosis bisa dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan. Caranya, setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5, mata akan menutup. Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, pikiran) dan raga beristirahat, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar.
No comments:
Post a Comment