Bayi dengan berat lahir rendah memiliki resiko kematian lima kali lebih tinggi dibanding bayi normal.
Berat badan bayi yang sangat rendah umumnya memiliki fisik yang lebih kecil dibandingkan bayi normal yang dilahirkan lebih dari 37 minggu (kurang dari 2500 gram) tanpa memandang usia kehamilan. Bayi dengan berat lahir rendah memiliki resiko kematian lima kali lebih tinggi dibanding bayi normal. Untuk mengurangi angka bayi berat lahir rendah, Anda perlu mendapatkan pengetahuan tentang faktor-faktor resikonya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi berat lahir rendah, diantaranya faktor dari ibu hamil, seperti di bawah ini :
Gizi yang kurang saat hamil
Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin. Penentuan status gizi yang baik yaitu dengan mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikkan berat badan selama hamil. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin, menimbulkan keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, dan anemia pada bayi. Intrapartum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat kenaikan berat badan yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya resiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, atau anak besar. Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas). LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Umur
Berat badan lahir rendah juga ada hubungannya dengan usia ibu hamil. Persentase tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan wanita berusia lebih dari 40 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, serta ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun karena mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu dengan usia lebih dari 40 tahun meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam rahim dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR.
Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan resiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasentaprevia, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Paritas ibu
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah.
Asma bronkiale
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan prematur atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (gangguan pertumbuhan janin).
Infeksi saluran kemih dengan bakteriuria
Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa adanya hubungan kejadian bakteriuria dengan peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan prematur, gangguan pertumbuhan janin, dan preeklampsia.
Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan persalinan, hipertensi dalam kehamilan menjadi penyebab penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal. Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya hipoksia sehingga pertumbuhan janin terhambat dan sering terjadi kelahiran prematur. Hipertensi pada ibu hamil merupakan gejala dini dari preeklamsi, eklampsi dan penyebab gangguan pertumbuhan janin sehingga menghasilkan berat badan lahir rendah.
Gaya hidup
Konsumsi obat-obatan dan penggunaan alkohol selama masa hamil telah mengakibatkan makin tingginya insiden keguguran, kelahiran prematur, retardasi mental dan BBLR.
No comments:
Post a Comment