Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Friday, September 19, 2014

Ayah Juga Bisa Alami ‘Baby Blues’

Tak hanya ibu, depresi pasca-melahirkan atau ‘baby blues’ juga bisa dialami ayah.
Depresi dan stres pasca-melahirkan atau biasa disebut ‘baby blues’, seringkali dialami para ibu. Namun, ternyata sang ayah juga bisa mengalaminya. Kecenderungannya adalah pada saat anak mencapai usia 12 minggu, sebanyak satu dari empat orang ayah merasa depresi.
Gejala tersebut dalam penelitian yang dilakukan tim dari Eastern Virginia Medical School, di Amerika Serikat, bukan hormonal tetapi karena tekanan menjadi ayah baru. Tekanan yang mereka rasakan termasuk biaya perawatan anak, perubahan hubungan dengan istri saat keintiman menjadi berkurang, dan rasa takut karena tanggung jawab yang besar menjadi seorang ayah.
Pada minggu-minggu awal, ayah juga mengalami kurang tidur, dan sering bekerja ekstra dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Di tambah lagi, ayah harus bekerja keesokan harinya. Hal ini menurut para ahli kesehatan mental, bisa membuat ayah stres.
Penelitian ini menempatkan rata-rata tingkat depresi yang terjadi pada ayah baru pada 10,4 persen, dua kali lipat dari estimasi sekitar 4,8 persen untuk semua pria, dalam periode 12 bulan. Sekitar delapan persen depresi muncul 12 minggu sebelum dan setelah melahirkan.
Penelitian yang dikepalai oleh Dr. James Paulson, melakukan review pada 43 penelitian yang melibatkan 28.000 orang. Mereka menemukan, baik pria ataupun wanita akan merasa lebih stres menjadi orangtua baru, jika pasangannya tidak bisa mengatasi stres dengan baik.
Diperkirakan satu dari sepuluh wanita mengalami depresi pasca melahirkan meskipun mereka sebelumnya tidak mengalami masalah kejiwaan. Tanpa perawatan, kondisi tersebut bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi, perasaan depresi bisa muncul kembali enam bulan kemudian.
“Masalah depresi usai melahirkan menjadi hal serius. Jika berlangsung lama dan tidak segera diatasi bisa menciptakan emosi dan perilaku tidak stabil yang bisa berpengaruh negatif pada perkembangan anak-anak,” kata Dr. Paulson seperti dikutip dari Daily Mail.

No comments:

Post a Comment