Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Thursday, October 16, 2014

Mengapa Menyusui Penting?

Ternyata jumlah lemak pada susu sapi dan ASI hampir sama, yang membedakannya adalah kualitas lemak antara lemak ASI dan lemak susu lain. ASI mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan mata bayi, serta kesehatan pembuluh darah yang tidak terdapat di dalam susu sapi, sehingga produsen susu menambahkan ke dalam produk susu mereka, yang menjadi pertanyaan adalah apakah tubuh bayi dapat mengabsorsi asam lemak tambahan itu?Asam lemak esensial di dalam ASI merupakan unsaturated DHA (Docosahexainoic Acid) dan ARA (Arachidonic Acid), sehinga bayi BBLR yang disusui memiliki perkembangan kecerdasan dan saraf yang lebih baik. Seperti biasa, produsen tidak mau ketinggalan untuk menambahkan dan menjadikan DHA dan ARA sebagai jargon iklan mereka, tetapi tetap hal tersebut tidak pasti apakah akan digunakan oleh tubuh bayi seperti DHA dan AA dari ASI.

Perbedaan lain, ASI juga mengandung enzim lipase yang berfungsi untuk mencerna lemak, dan seperti yang kita ketahui bahwa Enzim ini tidak terdapat di dalam susu hewan atau susu formula.
Ketika bayi lahir ususnya belum menghasilkan semua enzim yang dibutuhkan untuk mencerna lemak susu. Lipase di dalam ASI membantu menyempurnakan pencernaan lemak di dalam usus bayi. Lipase di dalam ASI disebut juga lipase yang distimulasi garam-empedu (bile-salt stimulated lipase) karena mulai bekerja di dalam usus bersama dengan garam-empedu. Lipase tidak aktif di dalam payudara, atau di dalam perut sebelum ASI bercampur dengan empedu, let’s say “WOW”.
Inilah yang membuat ASI menjadi sempurna, karena lemak yang terdapat di dalam ASI dicerna lebih sempurna dan digunakan lebih efisien oleh tubuh bayi ketimbang lemak yang terdapat di dalam susu sapi atau susu formula.
Efeknya, tinja bayi yang diberi susu formula biasanya lebih keras dan kental daripada bayi yang diberi ASI. Hal ini sebagian karena tinja bayi yang diberi susu formula mengandung lebih banyak makanan dan lemak yang tak dapat dicerna oleh tubuh bayi.
Sumber: 40 Hours Breastfeeding Counseling Course, WHO/UNICEF

No comments:

Post a Comment