Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Sunday, October 19, 2014

Cup Feeding

  1. Apa itu cup feeding ? 
    Proses memberikan makanan kepada anak/bayi dengan menggunakan media cup feeder (seperti sloki) ketika ibu terpisah dari bayi dengan tujuan menghindari bingung puting sehingga bayi tetap mau menyusu ketika sudah bersama ibunya lagi.
    Gambar Medela Cup Feeder dari sini
  2. Kapan anak/bayi bisa diajari cup feeding?
    Biasanya cup feeding dipilih oleh ibu-ibu yang ingin meninggalkan anaknya untuk bekerja. Untuk memudahkan mengajari pengasuh cup feeding sebaiknya diajar saat umur bayi sebulan dengan frekuensi seminggu sekali. Umur bayi yang muda penglihatannya masih belum terlalu jelas sehingga lebih muda diajak belajar (bayi melihat setelah usia dua bulan), kalau kondisinya terkendala dengan belum adanya pengasuh, ibu bisa menunda sampai pengasuhnya ditemukan. Dalam kondisi tertentu cup feeding pun bisa diberikan misalnya dalam kasus relaktasi (ibu yang berhenti menyusui kemudian berkeinginan menyusui) dimana bayi harus melepas dot dan dibantu minum dengan cup feeder, ibu yang sakit dan tidak bisa menyusui langsung anaknya, ada juga kondisi bayi prematur dan harus dirawat di tempat khusus sehingga ibu harus memerah ASI dan tidak bisa menyusui langsung.
  3. Apa saja keunggulan cup feeding?
    • Menghindari bayi terkena bingung puting sehingga ibu bisa menyusui bayi sepenuhnya tanpa takut bayi akan menolaknya
    • Prinsip minum sama seperti minum menggunakan gelas, tidak perlu memikirkan menyapih dari gelas karena manusia selamanya akan minum dari gelas
    • Tidak perlu repot untuk cuci steril, bentuk cup feeder yang menyerupai gelas kecil dan tidak mempunyai lekuk seperti botol membuat cup feeder bisa dibersihkan dengan mudah dan tidak menjadi sarang perkembangan bakteri akibat pembersihan yang kurang benar
    • Harga cup feeder relatif murah dan bisa digunakan untuk jangka waktu sampai enam bulan
  4. Apa perbedaan cup feeding dengan dot?
    Beda, proses memberikan ASIP melalui cup feeding menyerupai proses menyusui langsung karena bayi yang menyeruput ASIPnya. Proses memberikan ASIP melalui dot membuat bayi minum dengan mekanisme berbeda dari menyusui sehingga kondisi terus-terusan seperti ini bisa mengakibatkan bingung puting atau kondisi dimana bayi menjadi malas untuk menyusu dan lebih memilih minum dengan dot. Memang tidak semua bayi terkena bingung puting namun semua bayi memiliki resiko untuk bingung puting.
  5. Siapa yang bisa memberi cup feeding?
    Siapa saja selain ibunya. Pemberian cup feeding yang dilakukan oleh ibu biasanya akan ditolak oleh bayi karena bersama ibu, bayi bisa minum dengan langsung dari sumbernya. Pemberian cup feeding memang ditujukan ketika ibu tidak berada bersama bayi sehingga yang boleh memberikannya adalah orang-orang lain selain ibunya. Dalam mengajarkan pemberian ASIP melalui cup feeding ibu diharapkan tidak bersama dalam satu ruangan dengan bayi dan pemberi karena bayi akan mengenal dan tahu keberadaan ibunya.
  6. Syarat keberhasilan cup feeding?
    Kesabaran pemberi dalam mengajari menjadi titik penting keberhasilan pemberian melalui cup feeding. Ibu dan pengasuh diharapkan memiliki kekompakan dan kesatuan visi sehingga bersama-sama bisa bekerjasama untuk kebaikan bayi. Hal ini bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik dan penjelasan yang mudah dimengerti kenapa ibu lebih memilih cup feeding dibandingkan dot.
  7. Dimana saya bisa belajar cup feeding dengan benar?
    Di Youtube banyak memberikan tutorial cara pemberian yang benar, berikut saya berikan beberapa sumbernya ya...
  8. Bagaimana cara pemberian cup feeding yang benar?
    Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat memberi cup feeding :
    • Pemberinya adalah siapapun selain ibunya dan ibu diharapkan tidak bersama satu ruangan dengan pemberi dan bayi.
    • Bayi diposisikan setengah duduk, untuk bayi dengan usia yang masih muda boleh dibedong agar lebih gampang memosisikan bayi. Untuk bayi dengan usia agak besar dan sudah tidak dibedong lagi boleh bermanuver sehingga tangan bayi tidak mengganggu dalam pemberian ASIP (misalnya kalau Leon satu tangannya yang dekat ke badan dikepit ke belakang, satunya lagi dipegang tangan pengasuh. Ada juga anak yang tidak suka bila tangannya dipegang, ajak anak agar sekooperatif mungkin dengan menuruti hal yang membuatnya nyaman). Kalau dalam memosisikan pemberi masih menemui kesulitan boleh dibantu dengan menggendong bayi menggunakan kain jarik dalam posisi setengah duduk. Menggunakan jarik akan membuat pemberi lebih bisa mengontrol bayi dan tidak kesulitan dalam menyangga sekaligus memberi ASIP.
    • Batas pengisian cup feeder adalah 30ml, mulailah dengan 20ml dahulu untuk menghindari ASIP terbuang percuma. Tuangkan ASIP ke cup feeder kemudian masukkan cup feeder ke mulut bayi tanpa menekan lidahnya. Miringkan perlahan cup feeder sampai ASIP hampir masuk kemulut bayi namun tidak tumpah kemudian tunggu bayi menyeruput dan biasanya sesekali bayi mengeluarkan lidahnya, bayi akan menyeruput ASIP perlahan seperti minum dari gelas. Pemberi bertugas menjaga aliran bukan menuangkan, bayi akan mengeluarkan lidah sekali-sekali kemudian menelan ASIP yang diseruput ataupun langsung menyeruput dengan menghisap dari cup feeder. Lebih jelasnya anda bisa melihat beberapa referensi di youtube yang saya berikan.
    • Usahakan memberi ASIP melalui cup feeder sesaat sebelum bayi menunjukkan tanda-tanda dia kelaparan, karena dalam kondisi kelaparan bayi lebih susah diajak untuk bekerjasama (orang dewasa aja seperti itu ya...) dan cenderung marah sehingga membuat pemberi panik. Lihat tanda-tanda bayi atau bayi biasanya sudah memiliki jam minum tetap sehingga sesaat sebelum lapar bayi sudah diberikan ASIP melalui cup feeder
    • Terkadang bayi tersedak saat awal-awal pemberian ASIP dengan cup feeding, hal itu normal terjadi dan untuk penanganannya adalah pemberi bisa menelungkupkan bayi dalam pangkuannya sambil mengelus ataupun menepuk perlahan punggungnya ataupun bayi tetap dalam posisi setengah duduk sambil ditepuk-tepuk perlahan punggungnya.
    • Jangan lupa untuk selalu menyendawakan bayi setiap kali bayi selesai minum. Menyendawakan bisa dilakukan dengan cara menggendong bayi dalam posisi berdiri dan meletakkan kepalanya ke pundak kita sambil mengelus-elus punggungnya.
    • Botol ASIP diisi dengan takaran ASIP untuk sekali minum biasanya di takaran 45-90ml untuk menghindari mubazir dan ASIP menjadi terbuang karena tidak bisa dihabiskan bayi dalam sekali sesi minum.
    • Disarankan untuk  melakukan pertemuan diawal saat akan belajar cup feeding dengan Konselor Menyusui yang bisa Cup Feeding, karena pada umumnya ketika belajar sendiri pengasuh dan ibu umumnya kebingungan dan cenderung gagal.
      Contoh cara pemberian ASIP yang benar

No comments:

Post a Comment