Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Friday, November 20, 2015

Membentuk Kebiasaan Peter my son Menjadi Sehat




Saya tahu saat anak saya Peter berusia antara 1-3 tahun akan mengalami transisi dalam pemilihan makanan dan kebiasaan makan. Saya mulai menggunakan pola makan orang dewasa, karena pola makan dimulai sejak dini dalam kehidupan, jadi saya mengembangkan seleranya terhadap makanan sehat. Untuk merangsang minat terhadap makanan sehat, saya hidangkan beragam makanan dengan warna yang menarik, tekstur yang berbeda dan citarasa baru. Saya mulai mengajak Peter yang belajar berjalan makan bersama seluruh keluarga pada jam makan.

Nafsu makannya kadang berkurang setelah 1 tahun,. ia menjelajahi makanan sendiri, pertama-tama dengan jari dan kemudian menggunakan alat-alat sejak usia 15 sampai 18 bulan. Saya coba beri peluang melatih keterampilan ini, namun berikan bantuan jika timbul frustrasi. Saya biarkan keterampilannya berkembang, saya memberikan kudapan bergizi tambahan 1-4x  makanan biasa, dengan beragam makanan spt bijian, buah-buahan, sayur-sayuran, susu, daging, kacang-kacangan dan minyak-minyakan.

Susu penting karena memberi kalsium dalam pembentukan, kepadatan tulang dan gigi, serta vitamin D. Anjurkan minum susu utuh dengan lemak untuk pertumbuhan normal dan perkembangan otak saat usia 1-2 tahun. Setelah usia dua tahun, diet harian anak harus ditambah dengan susu dan produk-produk susu guna memenuhi kebutuhan kalsium untuk tulang dan gigi yang sedang tumbuh.

Menghadapi anak kecil yang baru belajar berjalan dan susah makan
Saat diproses sebagai ibu dengan perilaku anak saya seperti:
  • Menolak makan
  • Memainkan makanan alih-alih memakannya
  • Makan lebih sedikit daripada biasa
  • Tidak menyukai dan menolak sayur-sayuran, buah-buahan, daging atau susu
  • Mengeluh tentang mengunyah
  • Meminta makanan yang sama pada setiap waktu makan
  • Lebih menyukai ‘makanan bergizi rendah' daripada makanan sehat
  • Membuat meja makan berantakan
  • Marah-marah tentang makanan
Saya mencoba segala hal untuk memastikan bahwa zat-zat gizi yang baik dikonsumsinya, memutuskan makanan dan kudapan sehat apa yang akan ditawarkan dan kapan menawarkannya. Saya ingin pola yang baik dengan 3x makan dan 2-3x kudapan setiap hari. Pemberian makanan yang terjadwal, kurangi jus atau susu di antara waktu makan.



  • Hidangkan makanan yang sama seperti  dimakan  anggota keluarga pada saat yang sama
  • Jadwalkan waktu makan dan kudapan teratur: 3x makanan utama & 2-3 x kudapan per hari
  • Makanan segar dan beragam dari makanan utama
  • Citarasa, warna dan tekstur yang kreatif, atur makanan dgn daya tarik visual
  • Jangan memaksa memberi makanan agar ada respon internal lapar dan haus
  • Beri makanan kaya nutrisi, rendah kalori
  • Buat waktu makan menyenangkan & waspada tersedak
  • Batasi konsumsi jus & minuman manis
  • Didik minum dengan gelas.
  • Semangati dengan kegiatan fisik
  • Monitor pertumbuhannya
  • Menjadi panutan denganmengkonsumsi makanan sehat 

No comments:

Post a Comment