Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Sunday, January 3, 2016

Penanganan muntah pada anak

Muntah sesekali pada anak  lumrah jika terjadi tidak lebih dari dua hari. Bila terjadi selama berhari-hari, tanda dari sebuah masalah serius dan memerlukan pertolongan medis secepat mungkin.

Cari Penyebab Muntah pada Anak
Mual dan muntah bukanlah penyakit, tetapi gejala.
Penyebabnya:
  • Gastroenteritis atau infeksi mikroorganisme yang terjadi pada sistem pencernaan/ stomach flu. Tandanya diare, demam, dan sakit perut.
  • Anak tidak sengaja menelan substansi beracun, seperti obat, bahan kimia, atau makanan atau minuman yang terkontaminasi.
  • Alergi makanan, gejala muntah disertai kulit merah dan gatal (biduran), bengkak pada bagian wajah, sekitar mata, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.
  • Apendisitis atau radang usus buntu yang menyebabkan rasa sakit perut tidak tertahankan yang makin parah seiring waktu.
  •  Infeksi saluran kemih
  • Meningitis, infeksi telinga, stres atau cemas.
Perawatan di Rumah
  • Terus memberi anak Anda air putih untuk menghindari dehidrasi. Berikan cairan ini perlahan dengan porsi sedikit demi sedikit. Jika masih saja muntah, beri jeda waktu sampai 20-30 menit lalu beri cairan lagi.
  • Memberikan cairan oralit yang takarannya bisa dicek dengan dokter. Oralit tersedia dalam bentuk bubuk yang kemudian dicampur dengan air sebelum diminum. Oralit mengandung gula dan mineral yang membantu menggantikan unsur-unsur yang hilang dari tubuh akibat muntah.

Jika mual mereda, langkah berikutnya:
  • Berikan dia 1 sendok teh larutan oralit tiap 5 menit selama 2 jam.
  • Tambah dosisnya hingga 2 sendok teh tiap 5 menit jika muntah tidak terjadi.
  • Terus berikan si Kecil cairan hingga muntahnya mulai mereda.
  • Beri teh chamomile, peppermint, atau jahe hangat juga bisa disajikan sebagai pereda rasa mual dan muntah pada anak.
  • Beri sup kaldu atau es batu berukuran kecil yang diberikan setiap 15 menit untuk membantu mencegah dehidrasi. 
  • Hindari jus buah dan minuman bersoda sampai si kecil merasa lebih baik.
Perlu diingat:
  • Tidak sembarangan membeli obat penekan rasa mual yang bebas dijual di toko obat atau apotek. 
  • Hindari pula memberikan obat yang mengandung aspirin pada si Kecil karena akan membuat anak rentan terhadap sindrom Reye yang meski jarang, tapi bisa sangat berbahaya.
  • Konsultasikan dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan obat apa pun
Mengontak dokter jika terjadi:
  • Muntah berwarna kehijauan dan ada semburat darah. terutama jika jumlah darahnya makin banyak atau mulai berwarna kehitaman, langsung bawa ke Instalasi Gawat Darurat.
  • Muncul sakit perut hebat, bisa menjadi gejala usus buntu, terutama jika sakit perut di sebelah
  •  Si Kecil mulai menunjukkan tanda kelelahan dan timbul tanda penyakit kuning. Sakit kuning & sakit perut sebelah kanan atas bisa tanda hepatitis.
  • Demam dan sakit kepala parah, kaku leher, 
  • Fotofobia adalah kondisi yang membuat mata terlalu sensitif terhadap cahaya. Ini bisa menandakan adanya meningitis.
  • Timbul rasa sakit atau keluar cairan di telinga karena infeksi telinga.
  • Muntah pada anak terjadi secara terus-menerus dan tidak sanggup menahannya makanan atau minuman apa pun yang ditelan.
Saat muntah mereda dan nafsu makan kembali, beri makan seperti biasa. Sajikan menu padat yang biasa si Kecil makan: karbohidrat kompleks, seperti roti, sereal, atau nasi. Tambahkan daging tanpa lemak, yogurt, buah-buahan, serta sayur-sayuran, hindari makanan berlemak sampai pulih,

No comments:

Post a Comment