Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Wednesday, February 3, 2016

Mendidik anak yang suka menangis keras


Anak yang"suka" dan cepat menangis dapat disebabkan faktor kurangnya perhatian terhadap anak, atau memberi perhatian yang salah (tidak ingin dinomerduakan rang tua).

Perhatian adalah bentuk kasih sayang orang tua yang dikenali oleh anak. Saat orang tua terbagi perhatiannya dengan hal-hal lain, seperti pekerjaan, tamu, gadget atau hal lainnya, membuat anak merasa kurang mendapat perhatian. Anak yang menangis hingga meraung-raung mungkin sedang mencari perhatian, agar dirinya menjadi fokus perhatian. Orang tua tidak perlu memberikan perhatian yang salah terhadap anak. karena bisa berdampak negatif terhadap kejiwaannya. Yang dimaksud dengan perhatian yang salah adalah bentuk “kekalahan” orang tua atau bentuk “pragmatisme” orang tua saat menghadapi anak menangis. Agar anaknya segera diam, tidak ribut, dipenuhilah apa yang menjadi keinginannya. Ketika anak minta dibelikan mainan sampai menangis, akhirnya dibelikan. Ketika anak minta makanan kesukaannya hingga menangis, segera dibelikan untuknya. Akhirnya anak menjadi memiliki “senjata” agar bisa dipenuhi keinginannya. Senjata itu adalah : menangis. Makin keras tangisnya, makin dipenuhi keinginannya.

 Saat anak merasa berhasil menggunakan tangisan sebagai senjata, ia akan semakin “menggoda” orang tuanya, meminta perhatian dengan menangis. Tangisan ini ampuh, membuat orang tua segera memenuhi permintaan si anak, agar anak segera diam dan tidak mengganggu orang tuanya. Perhatian berlebihan justru menjadi penyebab anak suka menangis. Cara baru menangani anak suka menangis cukup mendatangi anal untuk mengetahui apakah ia terluka atau tidak, jika tidak terluka, jangan mendatangi untuk berbicara atau memperhatikannya, beri perhatian khusus bila terluka beri pujian untuk  sikap yang baik.

Anak akan mengerti bahwa menangis bukanlah senjata untuk “menekan” orang tua, justru ketika ia menangis, tidak akan bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Sikap seperti ini memang tidak cukup mudah dilakukan oleh orang tua, karena memerlukan pembiasaan yang konsisten. Orang tua harus bersedia berada dalam kondisi sedikit tertekan selama masa pembiasaan. dengan disiplin, maka akan didapatkan hasilnya. Anak akan mengerti, perhatian orang tuanya dia dapatkan saat ia berlaku baik. Bukan saat ia menangis keras.

No comments:

Post a Comment