Motherhood is one of the greatest adventures that a woman will experience but it doesn’t come without its challenges.You know you’re a mother when your child throws up and you run to catch it before it hits the rug. We grow, deliver and nourish our babies and then worry about them for the rest of our lives

Tuesday, April 14, 2015

Peter berdamai dengan Roseola Infantum Virus

Setelah 4 hari demam, bergumul dalam doa dan airmata akhirnya demam Peter sembuh. Esoknya aku kembali panik karena matanya mulai memerah diikuti wajahnya kemudian punggung dan perutnya. Ada apa ini? Apa Peter terserang campak atau cacar atau jangan jangan DBD?
Setelah melihat gejala nya ternyata bukan, dari internet kuketahui anakku terserang Virus Roseola Infantum.
Mungkin Peter terjangkit virus ini ketika imunisasi 8 April lalu di RS.
Puji Tuhan mulai reda, ngeronda tiap malam tidak menjadi masalah, yang penting Peter sehat.


 Roseola Infantum.

Roseola infantum (bunga mawar) dikenal juga  dengan nama aexanthem subitum merupakan penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant)  paling tinggi pada bayi umur 6-12 bulan.

Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya.

Urutan 5 penyakit yang memiliki gejala serupa:
1.       campak (penyakit 1),
2.       penyakit Dukes (penyakit 2),
3.       campak Jerman (penyakit 3),
4.       penyakit Scarlet(penyakit 4), dan
5.        eritrema infeksiosum (penyakit 5).
6.       Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.

Penyebab
Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6).
Penularan
Mealui percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya  periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.

Gejala:
  • Demam antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. 
  • Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
  • Ruam kemerahan muncul setelah demam turun di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal.
  • Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
  • Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan
  • Komplikasi:
·         Kejang
·         Pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis)
·         Radang paru (pneumonia)
·          
Perbedaan dengan campak
 Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.

Penanganan:
  • Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup.
  • Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
  • Kompres dengan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol (jangan memandikan si kecil dengan air dingin).
  • Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
  • Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
 Masa inkubasi
5–15 hari, biasanya sembuh sekitar 1 minggu.


Cerianya Peter setelah sembuh dari penyakit ini:

No comments:

Post a Comment