Kuning
= normal. warna feses bayi sangat dipengaruhi
oleh susu yang dikomsumsinya. “Bayi ASI
penuh dari foremilk (ASI depan) hingga hindmilk (ASI belakang), tinja berwarna
lebih cerah & cemerlang/ didominasi warna kuning (golden feces). Warna
kuning karena proses pencernaan lemak oleh cairan empedu. Cairan empedu dibuat
di dalam hati dan disimpan beberapa waktu di dalam kandung empedu sampai
saatnya dikeluarkan. Bila di dalam usus terdapat lemak yang berasal dari
makanan, kandung empedu akan berkontraksi (mengecilkan ukurannya) untuk memeras
cairannya keluar. Cairan empedu memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap
usus. ASI dicampur susu formula, warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti
kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat
kehijauan.
Hijau= kategori normal. Cara ibu memberikan ASI belum benar,
hanya foremilk/ ASI depan (kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak),
sehingga sering kentut & bayi kolik / tidak nyaman, sedangkan hindmilk/ ASI
belakang tidak sempat terhisap padahal mengandung
banyak lemak. “Lemak ini yang membuat tinja menjadi kuning, biasanya bila ASI
sangat melimpah
Tips
agar ibu dapat memberi ke 2 ya pada bayi dengan menyusui dengan salah satu
payudara sampai ASI di situ habis, baru pindah ke payudara berikutnya.
Merah = karena tetesan darah yang menyertai, bisa dari tubuhnya
sendiri atau ibunya. Jika bayi mengisap darah ibu pada proses persalinan, fesesnya
ada bercak hitam/darah, biasanya 1-3 hari. Bila darah tetap muncul (bisa cair
ataupun bergumpal), bukan berasal dari darah ibu, bisa karena alergi susu
formula & penyumbatan usus/invaginasi yg perlu dioperasi. Bila ada perut
membu/ menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan pertanda penyakit serius.
Putih/Keabu-abuan= gangguan hati atau penyumbatan saluran empedu. “Ini
berarti cairan empedunya tidak bisa mewarnai tinja, langsung dibawa ke dokter
(bila bayidibawah 3 bulan), perlu USG pada hati dan saluran empedunya, jika
terlambat maka dilakukan transplantasi hati yang sangat mahal.
BENTUK
Feses bayi
2 hari pertama setelah persalinan berbentuk ter atau aspal lembek, yang dibawa
dari kandungan, lalu bergumpal-gumpal seperti jeli, padat, berbiji/seeded atau
cairan.
Feses bayi
ASI eksklusif tidak berbentuk seperti pasta/krem, berbiji (seeded), mencret/cair.
Feses bayi
susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan
merongkol/bulat shg susah buang air besar, Red. Jika feses berbentuk cair, kemungkinan
bayi alergi terhadap susu formula atau susu tercemar bakteri yang mengganggu
usus. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu
memberikan ASI yang diselang-seling susu formula , kalau mencretnya karena
minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaannya memang belum
sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila
mencretnya disertai keluhan demam, muntah, atau keluhan lain, dan jumlahnya
sangat banyak serta mancur, berarti memang ada masalah dengan bayi, segera
dibawa ke dokter.
FREKUENSI
Frekuensi
BAB setiap bayi berbeda-beda. ditiap minggu karena belum menemukan pola yang
pas. 4 atau 5 minggu pertama, sehari bisa >5-6x. Bayi ASI eksklusif, BAB bisa
off dalam 2-4 hari. Bukan berarti ia
mengalami gangguan sembelit, tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas
makanan yang harus dikeluarkan. Feses normal jika seperti pasta, tidak cair
dengan banyak lendir, atau berbau busuk disertai demam dan penurunan berat
badan bayi.
Harus
BAB Dalam 24 Jam Pertama
Bayi yang
pencernaannya normal, akan BAB pada 24 jam pertama setelah dilahirkan. BAB
pertama ini disebut mekonium, berwarna hitam kehijau-hijauan & lengket
seperti aspal. BAB ini menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau tidak.
Hal ini juga untuk memantau penyakit Hirschsprung/ gangguan pengeluaran tinja
akibat tidak adanya syaraf tertentu pada usus sebelah bawah, indikator masalah
pencernaan di kemudian hari. Penting bagi para ibu setelah bersalin memastikan
apakah bayinya sudah BAB dalam waktu 24 jam & mencatatnya di buku .
No comments:
Post a Comment