Pijat Perineum Untuk Bebas Robekan Saat Persalinan
Perineum, kerampang adalah daerah antara vagina dan anus, jaringan yang “kaya” akan ujung sel-sel saraf sehingga sangat peka terhadap sentuhan, dan cenderung mengalami perobekan saat berlangsungnya proses persalinan alami. Ketika mengalami perobekan itu, baik yang alami maupun disengaja –episiotomi-, disinyalir bisa mengakibatkan gangguan fungsi dasar otot panggul, sehingga menurunkan kualitas hidup ibu setelah melahirkan. Misalnya, ibu jadi tidak mampu mengontrol BAK dan BAB lantaran ada beberapa saraf atau bahkan otot yang “tergunting”. Mencegah risiko seperti itu, maka diupayakan dengan cara pemijatan perineum.
Pijat perineum mencegah terjadinya perobekan serta mengurangi episiotomi pada proses persalinan alami, rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang memerlukan tindakan episiotomi. Kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka pulih dengan cepat.
5 Manfaat pijat Perineum:
- Membantu otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
- Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta aliran hormon yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan jadi lebih mudah.
- Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir setelah bersalin.
- Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.
- Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila Anda melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini
Persiapan:
- Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma.
- Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.
- Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh Anda.
- Sebelum mulai memijat perineum, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari tangan Anda, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Duduklah di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu kaki diangkat dan diganjal dengan bantal. Atau, Anda dapat pula memilih posisi seperti hendak melahirkan, yaitu kedua kaki diregangkan, ganjal kepala, punggung, leher dan kedua kaki dengan bantal.
Urutan memijat sebagai berikut.
- Oleskan minyak pada daerah perineum.
- Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang.
- Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan Anda dengan posisi ditekuk ke dalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar vagina. Apabila suami Anda yang melakukan pijat perineum ini, gunakan jari telunjuk.
- Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke bawah (menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan. Jangan memijat terlalu keras karena mengakibatkan pembengkakan pada jaringan perineum. Awalnya, Anda akan merasakan otot-otot perineum dalam keadaan masih kencang. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin sering Anda melakukan pemijatan, otot-otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan mengendur.
- Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning).
- Lemaskan otot-otot dasar panggul Anda, lalu gerakkan ibu jari atau telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Lakukan pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah anus), selama 3 menit.
- Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra (lubang kencing) karena akan mengakibatkan iritasi.
- Setelah pemijatan selesai Anda lakukan, kompres hangat jaringan perineum Anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati. Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga otot-otot di daerah perineum kendur (tidak berkontraksi atau tegang).
Waktu pemijatan
- Pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak 6 minggu sebelum hari-H persalinan.
- Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam seminggu secara rutin.
- Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
- Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
- Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
- Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.
- Jangan lakukan pijat perineum bila Anda mengalami infeksi vagina, vaginistis, infeksi saluran kemih, atau herpes genital.
No comments:
Post a Comment