Ovulasi terjadi sekitar 12 – 14 hari sebelum hari pertama haid. Sebenarnya, hari ketika terjadi ovulasi bergantung pada siklus haid, siklus pendek, misalnya hanya 22 hari, maka ovulasi dapat terjadi hanya beberapa hari setelah haid berakhir. Jadi, waktu ovulasi bisa berbeda pada tiap wanita, jadi harus mengetahui siklus haid Anda agar dapat memperkirakan waktu ovulasi.
Masa subur Anda berkisar di sekitar waktu ovulasi, kira-kira dalam lima hari sebelum ovulasi terjadi. Umumnya masa subur wanita adalah 12 – 16 hari sebelum masa haid berikutnya. Dalam kata lain, rata-rata wanita mengalami masa subur di antara hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama haid sebelumnya. Hal tersebut berlaku bagi wanita yang mempunyai siklus haid teratur 28 hari. Namun, bila siklus Anda berbeda, Anda dapat coba mempelajari dan menghitung kapan masa subur Anda. Hal yang menjadi tantangan adalah pada umumnya lama masa haid wanita bisa berubah dari waktu ke waktu, biasanya berlangsung 2-7 hari. Kondisi ini membuat ovulasi dapat berbeda sepekan lebih cepat atau lebih lambat dibanding periode selanjutnya.
Selain proses ovulasi, kehamilan sangat ditentukan oleh proses sperma menjangkau sel telur. Agar dapat hamil, sel telur yang telah matang ini harus dibuahi dalam waktu 12 hingga 24 jam.
Menghitung Sendiri
Pendeknya periode 12 – 24 jam waktu sel telur harus dibuahi membuat pentingnya mendeteksi di hari-hari apakah wanita berada pada posisi paling subur. Umumnya masa subur ini dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir.
Perkiraan masa subur dapat dihitung dengan rumus berikut:
Ketahui siklus terpendek Anda. Misal: 27 hari. Kurangi angka ini dengan 18. Hasilnya: 9. Angka ini adalah hari pertama saat Anda berada pada posisi paling subur.
Ketahui siklus terpanjang Anda. Misal: 30 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11. Hasilnya: 19. Angka ini adalah hari terakhir saat Anda paling subur.
Dengan demikian jika siklus Anda rata-rata adalah 27 – 30 hari, maka Anda akan paling subur pada hari ke-9 hingga 19.
Untuk semakin memperkuat prediksi hari paling subur, Anda dapat menggunakan beberapa indikator lain seperti:
- Suhu basal tubuh meningkat. Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Suhu normal adalah 35,5 – 36.6 derajat celcius. Namun jika suhu tubuh Anda naik sedikit lebih tinggi dari angka tersebut, ini dapat berarti Anda telah mengalami ovulasi dalam 1 – 2 hari terakhir.
- Adanya lendir dari mulut rahim. Lendir dapat terjadi mulai dari yang kental, basah, hingga yang kental, semi-transparan. Perubahan lendir ini menunjukkan perubahan kadar hormon estrogen pada tubuh, yang juga menjadi pertanda apakah ovulasi segera terjadi. Anda disebut berada pada masa sangat subur ketika cairan ini berwarna bening, licin, dan elastis, seperti putih telur mentah. Cairan inilah yang akan memperlancar dan melindungi jalannya sperma menuju tuba falopi untuk bertemu sel telur.
- Nyeri ringan hingga berat pada perut atau salah satu bagian punggung. Beberapa wanita merasakan hal ini di sekitar masa ovulasi. Rasa sakit ini sebenarnya dapat menjadi salah satu tanda untuk membantu mendeteksi masa paling subur.
- Perasaan lebih bergairah. Sebagian wanita merasakan lebih bergairah, lebih bersemangat, dan lebih mudah bersosialisasi saat mengalami masa subur.
Untuk lebih memperjelas apa saja yang terjadi setelah masa haid wanita, berikut adalah detail siklus haid dari hari ke hari secara umum:
Hari ke-1 sampai 5:
Menstruasi terjadi karena tidak ada pembuahan atau Anda tidak mengalami kehamilan.
Kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah.
Suhu tubuh 35.5 – 36.6 derajat Celcius.
Hari ke-6 sampai 7: Otak memproduksi hormon-hormon yang kemudian akan merangsang pembentukan sel telur.
Hari ke-8 (dapat memanjang hingga hari ke-12): Dinding rahim kembali menebal dan membuat suplai pembuluh darah meningkat, sebagai persiapan untuk menerima sel telur yang dibuahi.
Hari ke-10: lendir vagina menjadi pekat dan lengket.
Hari ke-12: lendir vagina menjadi lebih bening, licin, dan elastis, menandakan ovulasi telah dekat. Walau ovulasi masih beberapa hari lagi, hubungan seksual yang dilakukan di masa ini dapat berujung pada kehamilan karena sperma bisa bertahan hidup 2-5 hari di dalam tubuh wanita.
Hari ke-13: estrogen meningkat secara drastis sebelum akhirnya menurun.
Hari ke-14: kadar estrogen mulai turun. Hal ini memicu produksi hormon lain yang menyebabkan ovarium melepaskan sel telur. Ini disebut ovulasi. Sel telur dapat bertahan hidup sekitar 12-24 jam.
Hari ke-15-22: jika tidak terjadi pembuahan, umumnya masa subur sudah berakhir.
Warna lendir menjadi keruh dan pekat.
Hari ke-25-27: karena tidak terjadi pembuahan, kadar progesteron mulai menurun dan lendir menjadi kental atau tidak diproduksi sama sekali.
Hari ke-28: tidak terjadinya pembuahan berarti kadar hormon estrogen dan progesteron terus menurun. Dengan menurunnya kadar hormon-hormon tersebut, menstruasi pun dimulai esok hari.
Dengan memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid, Anda akan menjadi lebih terbantu dalam merencanakan kehamilan dan mengevaluasi kesehatan reproduksi.
No comments:
Post a Comment