Saat terlelap, ternyata bayi mungil Anda bisa memiliki beberapa kebiasaan yang dapat
mengacaukan kualitas tidurnya. Bagi sebagian mama, melihat kebiasaan ini bisa menimbulkan rasa khawatir.
Apa saja kebiasaannya? Ada 3 kebiasaan yang sering dialami bayi, seperti dikutip dari laman Baby Center. Jika kebiasaan-kebiasaan ini berlangsung lama, kapan perlu ke dokter?
1. Gemeretak gigi ketika tidur
"Kruk...kruk...kruuk..." Riana, mama yang berdomisili di Tomang, Jakarta, mendengar suara aneh dari kamar bayi mungilnya, Legra. Ternyata sumbernya dari suara gemeretak gigi anaknya yang tengah tidur pulas. Awalnya ia tak terlalu perhatikan, tapi kok, sepertinya makin sering. Apa penyebabnya?
Sebagian besar bayi memiliki kebiasaan menggemeretak gigi saat tidur. Kondisi ini paling sering terjadi saat bayi mendapatkan gigi pertamanya. Kemungkinan bayimelakukan ini karena ada sensasi dari gigi baru, rasa sakit akibat tumbuh gigi atau dari infeksi telinga dan bisa juga karena masalah pernapasan.
Kapan perlu dikhawatirkan? Jika kebiasaan ini berlangsung terus menerus di satu malam, ada baiknya berkonsultasi ke dokter.
2. Sering bergerak
Di sekitar usia enam bulan, biasanya si kecil mulai sering menggerakkan badan saat tidur. Kadangkala ia juga senang membenturkan kepalanya pada kasur atau kisi-kisi boks hingga terlelap. Gerakan ini adalah salah satu perilaku untuk menenangkan dirinya sendiri.
Umumnya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak membahayakan si kecil. Beri pengaman (bantal yang diikat di sekitar boks) untuk menghindari si kecil cedera.
3. Berkeringat
Beberapa bayi berkeringat lebih banyak saat tidur. Hal ini disebabkan ia menghabiskan waktu lebih banyak dalam tahap terdalam tidurnya. Kondisi ini yang membuat bayi lebih cenderung berkeringat di malam hari dibanding orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua.
Meskipun keringat adalah kondisi umum, tapi jika terlalu berlebihan bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan. Misalnya, terjadi infeksi, sleep apnea atau overheating yang dapat memicu sindroma kematian bayi mendadak (SIDS) terutama jika si kecil menggunakan baju atau selimut berlapis-lapis.
Untuk mengatasinya, coba pakaikan si kecil baju berbahan katun tipis, dan jagalah agar suhu kamar tetap stabil (sekitar 18-23 derajat Celcius).
No comments:
Post a Comment