Setelah 4 hari demam, bergumul dalam doa dan airmata akhirnya demam Peter sembuh. Esoknya aku kembali panik karena matanya mulai memerah diikuti wajahnya kemudian punggung dan perutnya. Ada apa ini? Apa Peter terserang campak atau cacar atau jangan jangan DBD?
Setelah melihat gejala nya ternyata bukan, dari internet kuketahui anakku terserang Virus Roseola Infantum.
Mungkin Peter terjangkit virus ini ketika imunisasi 8 April lalu di RS.
Puji Tuhan mulai reda, ngeronda tiap malam tidak menjadi masalah, yang penting Peter sehat.
Setelah melihat gejala nya ternyata bukan, dari internet kuketahui anakku terserang Virus Roseola Infantum.
Mungkin Peter terjangkit virus ini ketika imunisasi 8 April lalu di RS.
Puji Tuhan mulai reda, ngeronda tiap malam tidak menjadi masalah, yang penting Peter sehat.
Roseola Infantum.
Roseola infantum (bunga mawar) dikenal juga dengan nama aexanthem subitum
merupakan penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain
timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (roseola). Infeksi
ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun
(infant) paling tinggi pada bayi umur
6-12 bulan.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit
ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak
kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya.
Urutan 5 penyakit yang memiliki
gejala serupa:
1.
campak (penyakit 1),
2. penyakit Dukes (penyakit
2),
3. campak
Jerman (penyakit 3),
4. penyakit Scarlet(penyakit
4), dan
5. eritrema
infeksiosum (penyakit 5).
6.
Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola
infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.
Penyebab
Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit
ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe
6 (HHV-6).
Penularan
Mealui percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya
periksa kesehatan rutin
atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin
menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang
tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.
Gejala:
- Demam antara 39–40°C
selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat
disertai kejang.
- Bayi seringkali
terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
- Ruam kemerahan
muncul setelah demam turun di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian
tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut
ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih
seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan,
dan tidak gatal.
- Mata bayi biasanya
berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan
berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam
waktu 1-2 minggu.
- Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan
- Komplikasi:
·
Kejang
·
Pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang
selaput otak (meningitis)
·
Radang paru (pneumonia)
·
Perbedaan dengan campak
Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun,
sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.
Penanganan:
- Beri obat penurun
demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam
bentuk obat tetes atau sirup.
- Jangan gunakan
aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma
Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
- Kompres dengan
handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan
mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol (jangan memandikan si
kecil dengan air dingin).
- Beri banyak cairan,
untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang
diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan
elektrolit (oralit) atau kaldu.
- Bawa ke dokter atau
rumah sakit, bila kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak
mau makan dan minum.
5–15 hari, biasanya sembuh sekitar 1 minggu.
Cerianya Peter setelah sembuh dari penyakit ini:
No comments:
Post a Comment