Sering terjadi kebingungan pada orang tua yang baru akan mempunyai anak, dan kebingungan ini adalah halnya yang wajar. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru sebagai orang tua. Para orang tua pasti berharap, anak yang dilahirkan oleh istrinya adalah anak yang sehat baik secara fisik ataupun mental. Sayangnya masih banyak diantara mereka yang malu untuk bertanya kepada dokter kandungan atau bidan tentang apa apa saja yang perlu diperhatikan pada masa kehamilan.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah berat badan. Pemeriksaan berat badan hendaknya sudah dilakukan saat pertama kali seorang ibu dinyatakan hamil. Hal ini berguna untuk menyiapkan status gizi seorang ibu dalam menghadapi kehamilan. Apabila ternyata ibu tersebut kekurangan gizi yang ditandai dengan tidak seimbangnya antara tinggi badan dan berat badan maka hal tersebut dapat segera dikoreksi untuk mencegah hal hal yang tidak diingini. Minggu minggu berikutnya tinggal memperhatikan peningkatan berat badan selama kehamilan. Berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg per minggu atau 6,5 sampai 16 kg selama kehamilan. Bila kurang dari itu maka ada kemungkinan ibu tersebut menderita kekurangan gizi atau ada kebiasaan buruk yang dilakukan oleh ibu tersebut sehingga menyebabkan tidak meningkatnya berat badan.
Kedua adalah tekanan darah atau tensi. Seorang wanita dalam keadaan hamil tidak boleh mempunyai tekanan darah sistolik melebihi dari 140 mmHg. Bila hal ini terjadi maka kemungkinan besar ibu tersebut menderita apa yang disebut dengan preeklampsia, eklampsia atau hipertensi dalam kehamilan. Hal ini sebagai pertanda si ibu harus lebih sering berkunjung ke dokter kebidanan untuk dapat dipantau perkembangan janin dengan lebih baik.
Hal yang ketiga adalah tinggi fundus atau tinggi perut saat hamil. Ketinggian fundus akan meningkat sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini terutama terlihat pada saat kehamilan memasuki bulan ke tujuh walau sebenarnya pada tiga bulan pertama ketinggian fundus sudah bisa diukur dengan baik.
Yang keempat adalah bunyi jantung janin atau denyut jantung janin (DJJ). Dalam keadaan normal frekuensi bunyi jantung janin adalah antara 120 – 160x/menit. Pemeriksaan bunyi jantung janin biasanya dilakukan oleh bidan atau dokter dengan bantuan alat yang disebutdopler. Bila bunyi jantung kurang dari 120x atau lebih dari 160x maka kemungkinan telah terjadi kegawatan janin dan perlu segera dilakukan tindakan sesuai dengan umur kehamilan dan penyebab yang diperkirakan. Bila tidak ditemukan bunyi jantung janin maka bisa dipikirkan bahwa janin telah mati. Tentu hal ini harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG.
Bagian kelima adalah bengkak pada kaki. Terjadinya pembengkakan pada kaki saat umur kehamilan memasuki bulan bulan terakhir adalah sesuatu yang normal. Namun bila yang bengkak tidak hanya kaki tetapi muka, tangan juga ikutan bengkak, apalagi ditambah dengan peningkatan tekanan darah maka bisa dicurigai telah terjadinya preeklampsia.
Hal yang keenam adalah besar dan letak janin. Ukuran rahim yang tidak sesuai dengan umur kehamilan (lebih kecil), bisa terjadi pada kasus kasus gangguan pertumbuhan janin atau kematian janin dalam rahim. Sebaliknya bila lebih besar dari seharusnya, kemungkinan disebabkan oleh pertumbuhan abnormal pada janin atau pada kehamilan kembar. Memasuki minggu ke 34, letak janin yang normal adalah memanjang dengan kepala di bawah. Bila ternyata kepala terletak di bagian atas maka disebut kehamilan letak sungsang, dan bila disamping disebut letak lintang.
Ketujuh adalah perdarahan. Perdarahan pada 3 bulan pertama kehamilan dapat merupakan sesuatu yang normal (sering dikira haid). Hal ini terjadi karena proses melekatnya hasil pembuahan pada dinding rahim bagian atas yang menimbulkan perlukaan. Perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan. Namun bila perdarahan yang terjadi banyak dan sering maka bisa dipikirkan telah terjadi keguguran atau abortus. Dan bila perdarahan terjadi pada kehamilan memasuki bulan bulan terakhir maka harus dipikirkan kemungkinan terjadinya plasenta previa atau plasenta letak rendah.
Demikian tujuh hal yang harus diperhatikan selama kehamilan mulai sejak dinyatakan positif oleh dokter atau bidan sampai si jabang bayi lahir. Semoga para calon orang tua bisa mengambil manfaat dari artikel ini.